Beranda blog Halaman 84

Eks Ketum PWI Pusat dkk Diusir dari Gedung Dewan Pers

0

Dewan Pers secara resmi melarang Hendry Ch Bangun, eks Ketua Umum (Ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), untuk berkantor di lantai 4 Gedung Dewan Pers Jakarta. Keputusan ini diambil dalam rapat pleno yang digelar oleh Dewan Pers pada 29 September 2024, menyusul adanya perselisihan internal di tubuh PWI.

Hendry Ch Bangun yang sebelumnya menjabat Ketum PWI diberhentikan secara penuh oleh Dewan Kehormatan PWI, yang menilai bahwa ia telah melakukan sejumlah pelanggaran. Dengan pemberhentian ini, ia tidak lagi memiliki hak untuk berkantor di Gedung Dewan Pers atau menggunakan fasilitas di sana.

Keputusan tersebut mengacu pada surat dari PWI yang diajukan kepada Dewan Pers pada bulan September 2024.

Dalam rapat pleno tersebut, Dewan Pers juga memutuskan untuk menangguhkan penggunaan ruang di Gedung Dewan Pers oleh kedua pihak yang berseteru dalam kepengurusan PWI.

Hal ini dilakukan guna menjaga integritas Gedung Dewan Pers yang merupakan aset negara, serta memastikan tidak ada penggunaan ruang secara sepihak sebelum konflik internal selesai.

Selain larangan penggunaan ruang kantor, Dewan Pers dalam surat keputusan yang ditandatangani Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, juga menunda pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) oleh PWI.

“Penundaan ini akan berlaku hingga ada kesepakatan antara kedua kubu yang sedang berseteru. Keputusan ini dimaksudkan untuk memastikan proses sertifikasi wartawan berjalan dengan baik dan adil di bawah pengawasan Dewan Pers,” kata Ninik, seperti dikutip Senin (30/9).

Dewan Pers juga meminta kepada kedua kepengurusan PWI untuk segera menunjuk perwakilan yang dapat mewakili organisasi tersebut dalam Badan Penyelenggara Pemilihan Anggota (BPPA).

Jika kesepakatan tidak tercapai, Dewan Pers menganggap bahwa PWI telah melepaskan haknya untuk memilih. Langkah ini diambil oleh Dewan Pers untuk menjaga kelancaran operasional serta melindungi kepentingan seluruh anggota PWI.

Dewan Pers berharap agar permasalahan internal di tubuh PWI dapat segera diselesaikan secara baik demi keberlanjutan organisasi tersebut. (*)

Zulmansyah Sekedang Dkk Dukung Dewan Pers, HCB Melawan

0

Dewan Pers telah mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan perselisihan internal di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Dengan Surat Keputusan (SK) Nomor: 1103/DP/K/IX/2024, Dewan Pers melarang Hendry C Bangun, mantan Ketua Umum PWI Pusat, beserta jajarannya untuk menggunakan kantor PWI di Gedung Dewan Pers mulai 1 Oktober 2024.

Keputusan ini mendapatkan dukungan luas dari pengurus PWI Pusat yang dipimpin oleh Zulmansyah Sekedang, serta pengurus PWI dari berbagai daerah. Mereka berkumpul di Gedung Dewan Pers untuk menunjukkan solidaritas dan menghargai langkah yang diambil. Hadir pula perwakilan dari PWI Riau, PWI Bangka Belitung, PWI Banten, PWI Jawa Barat, dan PWI DKI Jakarta.

Ilham Bintang, Ketua Dewan Penasihat PWI, menjelaskan bahwa keputusan ini mengakui hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PWI yang memilih pengurus baru. Meskipun Kementerian Hukum dan HAM belum memberikan pengesahan resmi atas kepengurusan tersebut, sikap Dewan Pers memberikan legitimasi terhadap pengurus hasil KLB.

“Satu hal, surat itu dan sikap Menkumham memberi pengakuan kepada eksistensi PWI hasil KLB. Namun, berdasarkan imbauan Kumham, sebaiknya hanya ada satu PWI, sehingga kedua institusi memutuskan untuk bersikap netral,” tambah Ilham.

Dampak bagi Hendry C Bangun

Dengan keluarnya SK ini, Hendry C Bangun dan kelompoknya kehilangan hak untuk menggunakan fasilitas dan sumber daya PWI. Ini merupakan pukulan berat bagi Hendry, yang berusaha keras mempertahankan posisinya sebagai Ketua Umum PWI.

Keputusan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di internal PWI dan menciptakan suasana kondusif untuk konsolidasi organisasi.

“Pihak yang paling terpukul adalah HCB dan rekan-rekannya, mereka secara de facto dan de jure diusir dari Gedung Dewan Pers,” ungkap Ilham.

Ketua Umum PWI Pusat, H Zulmansyah Sekedang, menyatakan bahwa pihaknya telah menggelar Rapat Pleno untuk merespons surat Dewan Pers. “Kami mengapresiasi sikap tegas Dewan Pers. Rapat Pleno PWI Pusat juga mendukung langkah ini,” tegas Zulmansyah. (*)

Waspadai Bayi dan Ibu Hamil dari Gangguan Ummu Sibyan

0

Bagi yang memiliki bayi atau pasca melahirkan, perawatannya tidak hanya dilakukan untuk fisiknya saja. Namun perlu pula berupaya menghindarkan bayi dari gangguan “makhluk halus”. Makhluk ini biasa orang menyebutnya “Ummu Sibyan”.

Sebuah pelajaran yang penting dicamkan. Waktu Maghrib adalah saat dimana matahari sudah tenggelam. Namun masih muncul dengan sinar yang terkadang berwarna jingga atau merah menyala.

Pada waktu itulah, seluruh umat Islam diingatkan untuk segera menutup pintu dan jendela, sambil mengucapkan bismillah. Agar makhluk halus atau sejenis Ummu Sibyan, tidak masuk ke dalam rumah.

Ummu Sibyan ditengarai sejenis wanita. Namun, dia bukan wanita yang baik. Tapi ingin mengganggu penghuni rumah, terutama bila di dalam rumah itu ada bayi atau wanita yang sedang hamil.

Siapakah Ummu Sibyan?

Mungkin ada yang pernah dengar sebutan itu. Pastinya banyak juga yang belum pernah dengar. Diriwayatkan dari pada Nabi Sulaiman bin Daud Alaihis salam (as).

Bahwa baginda telah melihat seorang perempuan tua yang rambutnya beruban. Kedua matanya berwarna biru. Kedua keningnya bertanduk. Betisnya kecil. Rambutnya kusut masai. Mulutnya ternganga nganga dan keluar pucuk api dari dalam mulut. Dapat membelah bumi dengan kukunya yang tajam dan bisa memecahkan batu bata yang besar dengan pekikan suaranya.

Nabi Allah Sulaiman bertanya kepadanya. Siapakah kamu? Apakah kamu dari jenis manusia atau jin? Karena aku tidak pernah melihat wanita yang jelek selain dari pada engkau.

Perempuan itu menjawab. “Akulah Ummu Sibyan (ibu penyakit sawan) yang dapat menguasai ke atas anak Adam, lelaki dan perempuan.”

“Aku bisa masuk ke rumah-rumah. Bisa berkokok seperti ayam, menyalak seperti anjing, bertebah seperti lembu, bersuara seperti keledai dan kura kura, bersiul seperti ular.”

“Aku pun bisa bertukar-tukar wajah dengan berbagai rupa. Aku bisa mengikat rahim perempuan, bisa membunuh anak-anak di dalam kandungan dan mereka semua tidak mengetahui, bahwa itu adalah angkara dari aku.”

“Aku memasuki ke dalam rahim perempuan, aku ikat rahimnya serta sumbat, lalu dia tidak boleh mengandung. Dan jadilah rahimnya kosong.”

“Aku masuk ke dalam perut perempuan yang hamil, di waktu janin di dalam kandungannya sedang membesar. Aku akan menendangnya, maka dia akan keguguran, maka jadilah rahimnya kosong semuanya.”

Aku masuk kepada kanak-kanak perempuan, atau pun orang-orang perempuan yang telah dicalitkan tanda, dengan tanda kepadanya. Lalu aku kenakan penyakit dengan ekorku. Aku tukarkan kegembiraan orang-orang yang sudah bertunangan dengan kecelakaan.”

“Aku masuk ke dalam badan lelaki dan aku menghirup spermanya yang putih pekat. Dan tinggal di dalamnya mani yang cair lagi jernih, maka jadilah dia mandul dan tidak akan melahirkan keturunan.”

“Aku juga pergi kepada orang yang berjualan. Dan aku palingkan jualannya. Dengan begitu, dia tidak akan mendapatkan keuntungan. Aku meresap ke dalam bumi yang kering, lalu aku sapu menjadikan dia tandus. Dengan itu, ia tidak lagi menjadi subur dan segala tanaman tidak akan menghasilkan buah.”

“Aku juga menyekat kanak-kanak yang kecil. Aku campakkan kepadanya kepanasan yang sangat dan kesakitan yang mengerikan. Maka dengan itu menggigillah badan mereka, serta diconteng-conteng rupa paras mereka supaya dibenci orang.”

Nabi Allah Sulaiman pun menangkapnya sambil berkata, “Wahai perempuan yang celaka, kamu tidak boleh lari dari genggamanku, sehingga berikan satu perjanjian serta sumpah setia kepada anak-anak Adam, laki laki, perempuan.”

Tanda-tanda bayi terkena gangguan Ummu Sibyan

  1. Bayi menangis melalak (matanya terbelalak memandang ke atas atau sudut tertentu).
  2. Anak-anak yang berjalan jatuh, seakan-akan dia didorong.
  3. Mengigau sambil mengatif gigi berulang kali.
  4. Demam panas hanya setelah Ashar hingga sebelum subuh.

Kesan dari gangguan di atas, akan mengakibatkan:

  1. Sawan Tangis
  2. Autisme (over hiperaktif)
  3. Nakal yang berlebihan
  4. Keterbelakangan akalnya
  5. Berbagai kompilasi otak

Tanda Wanita Hamil Terkena Gangguan Ummu Sibyan

  1. Rasa sesak dadanya, terutamanya selepas waktu Ashar, yang mungkin berlarutan hingga tengah malam.
  2. Pikiran kusut.
  3. Sakit di bagian tulang-tulang belakang.
  4. Mengigau ketika tidur.
  5. Bermimpi dengan mimpi menakutkan.

Cara Menghindari Gangguan Ummu Sibyan

  1. Tutup pintu dan jendela rumah waktu magrib.
  2. Jangan angkat jemuran yang sudah bermalam di luar rumah (jemuran yang tidak kering). (Ana)

Resep Kue Garpu, Bentuknya Unik dan Lezat

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Kue Garpu by @wawa wiati. Kue Garpu adalah kue tradisional Indonesia yang terkenal dengan bentuknya yang unik dan rasanya yang lezat.

Tekstur kue garpu yang renyah benar-benar menggoda selera. Cara membuat kue garpu ini cukup sederhana dan tidak memerlukan banyak bahan. Berikut adalah resep kue garpu keju tanpa telur yang bisa kamu coba jika ingin membuat kue garpu yang praktis. Meski tanpa telur, rasanya tetap lezat!

Kue ini sering disajikan dalam acara-acara tertentu dan menjadi favorit banyak orang. Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang resep atau cara pembuatannya? Simak resepnya berikut ini.

Resep Kue Garpu

Bahan:

  • 400 gram terigu proten sedang
  • 75 gram tepung tapioka
  • 1 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh kaldu bubuk
  • 2 siung bawang putih ditambah 2 ruas kencur, dihaluskan
  • 3 tangkai seledri diiris halus
  • 120 gram margarine
  • 1 gelas air (gunakan seperlunya saja, sampai adonan kalis dan enak dibentuk)

Cara Membuat Kue Garpu

  1. Campur tepung terigu, tepung tapioka, garam dan kaldu bubuk. Masukkan margarine, seledri dan bumbu yang sudah dihaluskan.
  2. Kemudian tuangi air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampe adonan kalis.
  3. Bila adonan dirasa sudah kalis, stop menambah air lagi. Atau tambah air bila dirasa belum kalis.
  4. Ambil secuil adonan, cetak di atas punggung garpu atau cetakan khusus.
  5. Saat menggulung adonan, basahi ujungnya sedikit air untuk mengunci adonan supaya tidak terbuka saat digoreng dan bentuknya tidak berubah. Lakukan sampai adonan habis.
  6. Panaskan minyak dalam wajan. Masukkan adonan yang sudah dicetak secukupnya. Pastikan minyak benar-benar panas saat adonan dimasukkan. Biarkan sampai agak kokoh, kecilkan api lalu goreng hingga kuning kecokelatan. Lalu angkat dan tiriskan.
  7. Masukkan ke dalam toples bila sudah dingin.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Resep Cumi Goreng Asem, Lembut dan Gurih

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Cumi Goreng Asem by @lusiaa-vv. Cumi Goreng Asem adalah hidangan khas Indonesia yang terkenal dengan perpaduan rasa asam dan gurih.

Cumi-cumi segar digoreng dengan bumbu yang kaya, biasanya meliputi bawang putih, bawang merah, dan cabai, lalu ditambahkan dengan asam, seperti air jeruk nipis atau cuka, untuk memberikan rasa segar.

Ciri Khas

Rasa: Kombinasi asam dan sedikit pedas, membuatnya sangat menggugah selera.
Tekstur: Cumi yang digoreng dengan sempurna menjadi renyah di luar namun tetap lembut di dalam.

Penyajian:

Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan bisa dilengkapi dengan sayuran segar. Cocok untuk makan siang atau makan malam, Cumi Goreng Asem menjadi favorit bagi pecinta seafood yang menyukai cita rasa pedas dan asam.

Resep Cumi Goreng Asem

Bahan:

  • -500 gram cumi
  • -1 sendok makan asam Jawa
  • -garam, gula pasir, dan lada bubuk secukupnya
  • -minyak goreng 2 sendok makan
  • -cabe rawit secukupnya
  • -saus tiram secukupnya

Cara Membuat Cumi Goreng Asem

  1. 1.Bersihkan cumi. Lalu marinasi dengan garam dan lada bubuk. Diamkan selama 30 menit, agar bumbunya meresap.
  2. 2.Remas remas asam dengan 50 ml air. Buang ampasnya, lalu masukkan ke dalam wajan. Kemudian masukkan cumi, masak sampai airnya menyusut.
  3. 3.Tambahkan saus tiram dan gula pasir, aduk aduk sampai mengental. Kemudian masukkan 2 sendok makan minyak goreng. Tambahkan cabe rawit bila suka pedas.
  4. 4 Masak sampai meletup letup, tes rasa. Bila sudah dirasa cukup, angkat lalu sajikan. Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Resep Steamed Chocolate Moist Cake, Teksturnya Empuk

0

Rubrik Selera Nusantara edisi kali ini menyajikan resep Steamed Chocolate Moist Cake dari @alfinazulfa91. Steamed Chocolate Moist Cake adalah salah satu hidangan pencuci mulut yang sangat disukai banyak orang karena kelembutannya yang luar biasa dan rasa cokelat yang kaya. Berikut adalah ulasan mendalam tentang kue ini:

Tekstur dan Rasa

Kue ini terkenal dengan teksturnya yang lembut dan moist, hasil dari proses pengukusan yang menjaga kelembapan. Setiap gigitan memberikan sensasi lembut yang hampir meleleh di mulut, dengan rasa cokelat yang dalam dan memuaskan. Tidak terlalu manis, sehingga sangat seimbang dan cocok untuk berbagai selera.

Variasi dan Penyajian

Anda bisa menambahkan berbagai variasi, seperti potongan cokelat, kacang, atau bahkan perasa seperti vanila. Kue ini juga bisa disajikan dengan berbagai topping, seperti whipped cream, saus cokelat, atau buah segar, menambah elemen visual dan rasa.

Steamed Chocolate Moist Cake adalah pilihan sempurna untuk pencinta cokelat. Baik untuk acara spesial atau sekadar sebagai camilan, kue ini selalu berhasil memanjakan lidah. Kelembutannya dan rasa cokelat yang kaya menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Jika Anda mencari kue yang mudah dibuat dengan hasil yang menggugah selera, kue ini adalah jawabannya!

Resep Steamed Chocolate Moist Cake

Bahan:

  • 90 gram salted butter
  • 100 gram gula pasir halus
  • 100 gram susu cair full cream
  • 1 butir telur
  • 50 gram tepung terigu protein rendah
  • 25 gram coklat bubuk
  • 1/4 sendok teh baking powder
  • 1/4 sendok teh soda kue
  • 1/2 sendok teh essense vanilla

Bahan Saus Cokelat:

  • 60 gram susu kental manis (SKM) putih
  • 1 sendok teh minyak sayur
  • 60 gram susu cair full cream
  • 25 gram cokelat bubuk
  • 1 sendok makan tepung maizena dilarutkan dengan 2 sendok makan air, aduk rata

Cara Membuat Steamed Chocolate Moist Cake

  1. Panaskan susu cair, butter dan gula pasir, hingga gula pasir larut. Gunakan api kecil. Jangan sampai mendidih, lalu matikan api.
  2. Kocok lepas telur dan essense vanilla, tuang ke dalam cairan susu yang sudah hangat. Aduk memakai whisk, hingga tercampur rata.
  3. Tuang adonan ke dalam campuran tepung (terigu, coklat bubuk, baking powder dan soda kue) yang sudah diayak sebelumnya, aduk hingga tercampur rata.
  4. Tuang adonan ke dalam loyang berdiameter 16 cm, yang sudah dialasi kertas. Lalu kukus selama 30 menit atau sampai matang.
  5. Untuk sausnya: Panaskan semua bahan, kecuali larutan maizena. Terakhir masukkan larutan maizena sambil diaduk cepat dengan whisk hingga kekentalan yang diinginkan.
  6. Siram saus di atas kue, potong-potong, lalu sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati. (Ana)

Mengenal Jenis-Jenis Tari Berdasarkan Tema Atau Cerita

Tari berdasarkan tema atau cerita mencakup berbagai gaya dan bentuk tari yang menceritakan kisah atau menyampaikan pesan tertentu. Berikut adalah beberapa kategori tari berdasarkan tema atau cerita:

1. Tari Naratif

  • Deskripsi: Tari naratif bertujuan untuk menceritakan sebuah kisah atau peristiwa melalui gerakan, ekspresi, dan simbolisme. Biasanya, tarian ini memiliki struktur yang jelas dengan alur cerita yang diikuti.
  • Contoh:
    • Ballet Narrative: Seperti “Swan Lake” dan “Cinderella,” yang mengisahkan kisah cinta, pengorbanan, atau transformasi.
    • Tari Topeng: Di beberapa budaya, seperti di Bali atau Jawa, tari topeng digunakan untuk menceritakan legenda atau kisah sejarah.

2. Tari Ritual

  • Deskripsi: Tari ritual dilakukan dalam konteks keagamaan atau spiritual dan biasanya memiliki makna simbolis yang dalam. Tarian ini sering kali terkait dengan upacara atau perayaan tertentu.
  • Contoh:
    • Tari Saman (Aceh): Tarian yang dilakukan dalam konteks keagamaan dan ritual, sering kali sebagai bentuk syukur kepada Tuhan.
    • Tari Kecak (Bali): Menggambarkan cerita Ramayana dengan kombinasi musik vokal yang mengiringi narasi.

3. Tari Cerita Rakyat

  • Deskripsi: Tari cerita rakyat sering kali menceritakan legenda, mitos, atau kisah-kisah dari budaya lokal. Tarian ini berfungsi untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan nilai-nilai budaya.
  • Contoh:
    • Tari Reog (Jawa Timur): Menceritakan kisah perjuangan dan keberanian, dengan elemen teatrikal yang kuat.
    • Tari Kuda Lumping (Jawa): Mengisahkan perjalanan para prajurit yang mengendarai kuda, sering kali diiringi musik gamelan.

4. Tari Cinta

  • Deskripsi: Tari cinta menggambarkan hubungan romantis atau ekspresi cinta antara pasangan. Tarian ini sering kali lembut dan emosional.
  • Contoh:
    • Tari Tango (Argentina): Menggambarkan hubungan cinta yang penuh gairah dan emosi antara pasangan penari.
    • Tari Bollywood: Banyak film India yang menampilkan tarian cinta dalam lagu-lagu, menggambarkan berbagai tahap hubungan romantis.

5. Tari Komedi

  • Deskripsi: Tari komedi menggunakan elemen humor untuk menghibur penonton. Tarian ini sering kali melibatkan gerakan lucu, ekspresi wajah, dan interaksi antara penari.
  • Contoh:
    • Tari Konyol (Contemporary): Tarian yang mengeksplorasi gerakan lucu dan absurd, sering kali dipentaskan dalam konteks pertunjukan teater.
    • Tari Tangan (Mime Dance): Menggunakan gerakan tangan dan ekspresi untuk menceritakan cerita dengan sentuhan humor.

6. Tari Perjuangan atau Pemberdayaan

  • Deskripsi: Tarian ini menceritakan tentang perjuangan, ketahanan, atau pemberdayaan individu atau kelompok. Tarian ini sering kali mencerminkan isu sosial atau politik yang relevan.
  • Contoh:
    • Tari Haka (Selandia Baru): Tarian yang dilakukan oleh suku Māori, mengekspresikan semangat perjuangan dan keberanian.
    • Tari Modern yang Menggambarkan Isu Sosial: Tarian kontemporer yang mengangkat tema-tema seperti kesetaraan gender, kebebasan, atau hak asasi manusia.

7. Tari Pendidikan

  • Deskripsi: Tarian yang dirancang untuk mendidik penonton tentang sejarah, budaya, atau nilai-nilai tertentu. Tarian ini sering kali digunakan dalam konteks pembelajaran di sekolah atau komunitas.
  • Contoh:
    • Tari Lingkungan (Environmental Dance): Menggambarkan hubungan manusia dengan alam dan pentingnya pelestarian lingkungan.
    • Tari Budaya: Tarian yang memperkenalkan penonton pada budaya tertentu, mencerminkan tradisi dan kebiasaan lokal.

8. Tari Simbolis

  • Deskripsi: Tari simbolis menggunakan gerakan untuk menyampaikan makna yang lebih dalam, sering kali tidak langsung. Tarian ini bisa menggambarkan perasaan, ide, atau konsep abstrak.
  • Contoh:
    • Tari Kontemporer: Menggunakan gerakan yang tidak selalu berhubungan dengan cerita konkret, tetapi mengekspresikan emosi atau tema tertentu, seperti kehilangan atau kebangkitan.
    • Tari Abstrak: Tarian yang berfokus pada gerakan dan estetika daripada cerita yang jelas, sering kali membangkitkan interpretasi bebas dari penonton.

Tari berdasarkan tema atau cerita menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton, menghubungkan mereka dengan budaya, emosi, dan pesan yang ingin disampaikan. Setiap bentuk tari membawa kekayaan dan keragaman yang mencerminkan pengalaman manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Yuk Simak!! Jenis Tari Berdasarkan Waktu dan Sejarah

Tari berdasarkan waktu dan sejarah mencakup evolusi tari dari zaman kuno hingga era modern, menggabungkan tradisi, budaya, dan perubahan sosial. Berikut adalah beberapa kategori tari berdasarkan waktu dan sejarah:

1. Tari Kuno

  • Deskripsi: Tari kuno mencakup tari-tarian yang muncul pada zaman prasejarah dan peradaban awal. Contohnya adalah tarian ritual yang dilakukan dalam konteks keagamaan atau upacara. Tarian ini sering kali memiliki makna spiritual dan digunakan untuk berdoa kepada dewa atau merayakan panen.
  • Contoh:
    • Tari Mesir Kuno: Tarian yang dilakukan dalam upacara keagamaan dan perayaan.
    • Tari Yunani Kuno: Tarian yang dipentaskan dalam festival dan perayaan dewa-dewa, seperti Dionysus.

2. Tari Tradisional

  • Deskripsi: Tari tradisional berkembang di dalam komunitas tertentu dan mencerminkan budaya serta nilai-nilai masyarakat tersebut. Tarian ini sering kali diwariskan dari generasi ke generasi dan digunakan dalam perayaan, upacara, atau festival.
  • Contoh:
    • Tari Saman (Aceh): Tarian tradisional yang melibatkan sekelompok penari pria yang bergerak serentak dengan irama yang dinamis.
    • Tari Pendet (Bali): Tarian penyambutan yang biasanya dilakukan dalam upacara keagamaan.

3. Tari Klasik

  • Deskripsi: Tari klasik merupakan bentuk tarian yang memiliki teknik, gaya, dan bentuk yang terstruktur. Tarian ini sering kali memiliki aturan yang ketat dan dijadikan sebagai bentuk seni pertunjukan.
  • Contoh:
    • Ballet: Tarian yang berasal dari Italia dan berkembang di Prancis, terkenal dengan teknik yang sangat terstruktur dan formal.
    • Tari Bharatanatyam (India): Tarian klasik India yang memiliki makna mendalam dan gerakan yang rumit, biasanya diiringi oleh musik klasik.

4. Tari Rakyat

  • Deskripsi: Tari rakyat muncul dari komunitas lokal dan sering kali dipentaskan dalam konteks sosial. Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, tradisi, dan kebudayaan masyarakat.
  • Contoh:
    • Tari Jaipong (Jawa Barat): Tarian yang memadukan gerakan yang energik dengan irama musik tradisional.
    • Tari Cukak Rawon (Sumatera Barat): Tarian yang menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat Minangkabau.

5. Tari Modern

  • Deskripsi: Tari modern muncul pada abad ke-20 sebagai reaksi terhadap tari klasik dan tradisional. Tarian ini lebih mengedepankan ekspresi individu dan inovasi.
  • Contoh:
    • Contemporary Dance: Gaya tari yang menggabungkan elemen dari berbagai gaya tari, menekankan ekspresi pribadi dan improvisasi.
    • Hip-Hop Dance: Tarian yang berasal dari budaya urban di Amerika Serikat, mencerminkan kehidupan masyarakat perkotaan.

6. Tari Teater

  • Deskripsi: Tari teater menggabungkan elemen tari dengan drama dan seni pertunjukan lainnya. Tarian ini biasanya memiliki cerita yang mendasari, dan penari berperan sebagai karakter dalam pertunjukan.
  • Contoh:
    • Musical Theatre: Pertunjukan yang menggabungkan nyanyian, tari, dan akting, seperti “West Side Story” dan “The Lion King.”
    • Ballet Narrative: Pertunjukan ballet yang menceritakan sebuah kisah, seperti “Swan Lake” dan “The Nutcracker.”

7. Tari Kontemporer

  • Deskripsi: Tari kontemporer mencerminkan peristiwa dan isu-isu terkini dalam masyarakat. Tarian ini sering kali menggabungkan berbagai gaya dan teknik serta mengeksplorasi tema-tema sosial.
  • Contoh:
    • Performance Art: Gabungan antara seni visual, pertunjukan, dan tari yang sering kali mengeksplorasi isu sosial dan politik.
    • Flash Mob: Tarian yang dilakukan secara tiba-tiba di tempat umum dengan tujuan menghibur atau menarik perhatian.

Perkembangan tari dari waktu ke waktu menunjukkan bagaimana seni tari terus beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan perubahan budaya, sosial, dan teknologi. Dari tari kuno hingga tari kontemporer, setiap bentuk tari memberikan wawasan tentang sejarah dan identitas masyarakat yang melahirkannya. Itulah pembagian Tari berdasarkan waktu dan sejarah.

Mengenal Jenis-Jenis Tari Oseania

Tari Oseania mencakup beragam gaya tari tradisional yang berasal dari wilayah kepulauan di Samudra Pasifik, termasuk Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Tari-tarian ini sering kali mencerminkan hubungan spiritual dengan alam, dewa, serta sejarah leluhur. Berikut adalah beberapa jenis tari yang berasal dari Oseania:

1. Haka (Selandia Baru)

  • Asal: Suku Māori, Selandia Baru.
  • Deskripsi: Haka adalah tarian perang tradisional suku Māori yang dilakukan oleh sekelompok orang, biasanya pria, dengan gerakan tubuh yang kuat, hentakan kaki, dan teriakan yang penuh semangat. Tarian ini sering kali dilakukan untuk menyambut tamu, sebelum pertempuran, atau sebagai bentuk penghormatan dalam acara-acara penting.
  • Makna: Haka melambangkan kekuatan, persatuan, dan semangat. Tarian ini juga digunakan untuk menunjukkan keberanian dan identitas budaya Māori.

2. Hula (Hawaii)

  • Asal: Kepulauan Hawaii.
  • Deskripsi: Hula adalah tarian tradisional Hawaii yang memadukan gerakan tangan, kaki, dan pinggul untuk menceritakan legenda dan sejarah leluhur. Penari biasanya mengenakan kostum yang terbuat dari daun, bunga, dan serat alami, dengan iringan musik atau nyanyian tradisional yang disebut mele.
  • Makna: Hula adalah representasi hubungan spiritual dengan alam dan leluhur. Tarian ini sering digunakan untuk bercerita, merayakan kehidupan, serta menghormati dewa-dewa dan alam semesta.

3. Siva (Samoa)

  • Asal: Samoa.
  • Deskripsi: Siva adalah tarian tradisional Samoa yang ditarikan dengan gerakan yang anggun dan penuh makna. Siva sering dilakukan oleh penari wanita yang mengenakan kostum tradisional. Musik pengiringnya menggunakan drum, nyanyian, dan instrumen tradisional. Ada juga bentuk siva yang lebih dinamis, dikenal sebagai Siva Afi, di mana penari memainkan api.
  • Makna: Siva mencerminkan keindahan, kehormatan, dan kesopanan dalam budaya Samoa. Tarian ini sering ditampilkan dalam upacara, perayaan, dan pertemuan sosial.

4. Tamure (Tahiti)

  • Asal: Tahiti, Polinesia.
  • Deskripsi: Tamure adalah tarian tradisional dari Tahiti yang sangat dinamis dan energik, dengan gerakan pinggul yang cepat dan sinkron. Tarian ini biasanya diiringi oleh alat musik perkusi seperti toere (drum kayu). Penari wanita dan pria memiliki gaya tarian yang berbeda, tetapi keduanya menekankan gerakan pinggul yang cepat dan tegas.
  • Makna: Tamure sering dilakukan pada acara-acara budaya dan festival sebagai simbol kehidupan, kebahagiaan, dan rasa syukur.

5. War Dance (Fiji)

  • Asal: Fiji.
  • Deskripsi: Tarian perang Fiji, sering disebut Meke, adalah tarian yang dilakukan oleh para prajurit sebelum pertempuran atau sebagai bentuk persiapan fisik dan mental. Gerakannya sering kali berisi lompatan, hentakan, dan gerakan lengan yang dramatis, diiringi oleh nyanyian dan teriakan yang menggetarkan.
  • Makna: Tarian ini melambangkan keberanian, persatuan, dan penghormatan terhadap leluhur. Meke sering kali juga ditampilkan dalam upacara adat untuk menyambut tamu atau merayakan peristiwa penting.

6. Baining Fire Dance (Papua Nugini)

  • Asal: Suku Baining, Papua Nugini.
  • Deskripsi: Tarian api ini dilakukan pada malam hari oleh suku Baining di daerah dataran tinggi Papua Nugini. Penari mengenakan topeng besar dan melakukan gerakan-gerakan di sekitar api unggun, kadang-kadang berjalan atau melompat ke dalam api. Tarian ini dilakukan sebagai bagian dari upacara inisiasi dan ritual budaya lainnya.
  • Makna: Baining Fire Dance melambangkan proses pembersihan spiritual, transisi kehidupan, dan hubungan dengan dunia roh.

7. Huli Wigmen Dance (Papua Nugini)

  • Asal: Suku Huli, Papua Nugini.
  • Deskripsi: Tarian Huli Wigmen terkenal dengan penggunaan wig (rambut palsu) besar yang dihiasi bulu-bulu burung eksotis. Penari mengecat tubuh mereka dengan warna merah, kuning, dan hitam, dan menari dengan gerakan yang kuat dan berirama untuk merayakan identitas suku mereka dan keberanian dalam pertempuran.
  • Makna: Tarian ini merupakan ekspresi kebanggaan suku dan digunakan untuk menandai peristiwa penting dalam kehidupan suku Huli, termasuk perang, perdamaian, dan festival.

8. Fa’ataupati (Samoa)

  • Asal: Samoa.
  • Deskripsi: Fa’ataupati, juga dikenal sebagai Slap Dance, adalah tarian tradisional Samoa yang dilakukan oleh pria. Tarian ini melibatkan gerakan tangan yang berirama dan cepat, di mana penari menepuk tubuh mereka (dada, paha, dan kaki) untuk menghasilkan suara. Tarian ini menggambarkan kekuatan fisik dan sering dilakukan dengan kecepatan yang meningkat.
  • Makna: Fa’ataupati merupakan simbol maskulinitas dan kekuatan, serta digunakan untuk menunjukkan ketangkasan dan keberanian para penari.

Tari Oseania adalah bagian integral dari kehidupan spiritual, sosial, dan budaya masyarakat di wilayah kepulauan ini. Setiap tarian membawa pesan yang mendalam tentang hubungan antara manusia, alam, dan dunia spiritual, serta melestarikan tradisi nenek moyang yang kaya akan makna.

Mengenal Jenis-Jenis Tari Dari Wilayah Amerika Utara

Tari di Amerika Utara mencerminkan keragaman budaya yang kaya, menggabungkan tradisi asli penduduk pribumi, warisan dari Eropa, Afrika, serta pengaruh modern yang berkembang di Amerika Serikat dan Kanada. Berikut adalah beberapa jenis tarian penting dari Amerika Utara:

1. Powwow Dance

  • Asal: Penduduk Asli Amerika (Native American).
  • Deskripsi: Powwow adalah perayaan sosial yang berpusat pada musik dan tarian, terutama di kalangan suku-suku penduduk asli Amerika di Amerika Serikat dan Kanada. Tarian Powwow menampilkan penari dalam kostum tradisional yang berwarna-warni, dihiasi bulu-bulu, manik-manik, dan lonceng. Penari sering kali mengitari lingkaran, mengikuti irama drum dan nyanyian yang ritmis.
  • Makna: Tarian ini melambangkan koneksi spiritual dengan alam, nenek moyang, dan komunitas. Powwow juga menjadi ajang untuk mempertahankan tradisi dan merayakan identitas budaya.

2. Square Dance

  • Asal: Amerika Serikat.
  • Deskripsi: Square Dance adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh empat pasangan dalam formasi persegi. Gerakan tarian ini diarahkan oleh seorang “caller” yang memberi instruksi kepada penari untuk membentuk pola seperti lingkaran, saling berpasangan, dan bergerak dalam urutan tertentu. Musik pengiring sering menggunakan banjo, biola, dan gitar, dengan tempo yang ceria.
  • Makna: Square Dance adalah tarian rakyat yang populer di kalangan komunitas pedesaan di Amerika Serikat, terutama di wilayah selatan dan barat. Tarian ini sering dianggap sebagai simbol persahabatan, kerjasama, dan kebersamaan komunitas.

3. Line Dance

  • Asal: Amerika Serikat.
  • Deskripsi: Line Dance adalah tarian yang dilakukan dalam garis lurus atau baris, di mana sekelompok orang melakukan gerakan yang sama secara serempak. Tarian ini biasanya diiringi oleh musik country, pop, atau rock. Tidak seperti Square Dance, penari Line Dance tidak perlu berpasangan.
  • Makna: Line Dance sering kali dikaitkan dengan budaya country dan komunitas barat Amerika, melambangkan kebebasan berekspresi dan kebersamaan tanpa memerlukan pasangan.

4. Hip-Hop Dance

  • Asal: Amerika Serikat (New York City).
  • Deskripsi: Hip-Hop Dance adalah salah satu bentuk tarian urban yang muncul sebagai bagian dari budaya hip-hop pada 1970-an. Gaya tarian ini mencakup breakdancing, popping, locking, dan krumping. Tarian ini sangat energik, penuh improvisasi, dan sering kali digunakan sebagai bentuk ekspresi diri, terutama di lingkungan perkotaan.
  • Makna: Hip-hop dance mewakili pemberontakan, kebebasan, dan identitas urban, terutama di kalangan generasi muda di kota-kota besar Amerika. Tarian ini menjadi media untuk mengekspresikan pengalaman hidup, kreativitas, dan solidaritas komunitas.

5. Tap Dance

  • Asal: Amerika Serikat.
  • Deskripsi: Tap Dance adalah tarian ritmis yang melibatkan gerakan kaki yang cepat, di mana penari menggunakan sepatu khusus dengan pelat logam pada sol sepatu untuk menghasilkan suara ketukan. Tarian ini dipengaruhi oleh berbagai tradisi, termasuk tarian Afrika dan tarian rakyat Irlandia. Penari menggunakan kaki mereka untuk menciptakan pola ritmis yang kompleks yang sesuai dengan irama musik.
  • Makna: Tap Dance adalah bentuk seni yang merayakan kecepatan, ritme, dan koordinasi. Tarian ini juga mencerminkan perpaduan budaya antara komunitas Afrika-Amerika dan Eropa di Amerika Serikat, serta menjadi bagian dari teater musik dan Broadway.

6. Swing Dance

  • Asal: Amerika Serikat.
  • Deskripsi: Swing Dance berkembang pada tahun 1920-an hingga 1940-an sebagai bagian dari era jazz dan swing music. Tarian ini mencakup berbagai gaya, seperti Lindy Hop, Jitterbug, dan Charleston. Swing Dance biasanya dilakukan berpasangan, dengan gerakan melompat, memutar, dan mengayun sesuai dengan irama jazz atau big band.
  • Makna: Swing Dance melambangkan era jazz dan Great Depression di Amerika, ketika tarian digunakan sebagai pelarian dari kesulitan ekonomi. Tarian ini juga merayakan kebebasan, kebersamaan, dan energi sosial yang tinggi.

7. Contra Dance

  • Asal: Amerika Serikat (New England).
  • Deskripsi: Contra Dance adalah tarian rakyat yang ditarikan dalam dua baris panjang berhadapan, di mana penari bergerak mengikuti pola-pola tertentu yang dipandu oleh seorang caller. Musik pengiringnya biasanya berupa musik folk atau musik tradisional Eropa.
  • Makna: Contra Dance adalah simbol dari persatuan dan komunitas, sering kali dikaitkan dengan kehidupan pedesaan di New England. Tarian ini berfokus pada interaksi sosial dan kerjasama antara para penari.

8. Hula Dance (Hawaiian)

  • Asal: Hawaii.
  • Deskripsi: Hula adalah tarian tradisional dari Hawaii yang menggambarkan cerita melalui gerakan tangan, kaki, dan pinggul. Penari Hula biasanya mengenakan rok dari serat alami dan mahkota bunga, diiringi oleh musik atau nyanyian yang menceritakan kisah-kisah leluhur dan alam.
  • Makna: Hula mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dan alam, serta menjadi cara untuk melestarikan cerita, legenda, dan sejarah bangsa Hawaii. Tarian ini juga simbol kebanggaan budaya bagi penduduk Hawaii.

9. Ballet

  • Asal: Meski berasal dari Eropa (Prancis dan Italia), Ballet berkembang pesat di Amerika Serikat, terutama melalui lembaga-lembaga besar seperti American Ballet Theatre dan New York City Ballet.
  • Deskripsi: Ballet adalah tarian klasik yang menggabungkan teknik dan keanggunan dalam gerakan yang sangat terstruktur. Ini adalah salah satu bentuk tarian yang paling teknis, dengan fokus pada postur tubuh, fleksibilitas, dan gerakan yang halus.
  • Makna: Ballet menjadi salah satu ekspresi seni yang tinggi di Amerika Utara, menunjukkan kecantikan, disiplin, dan pengabdian terhadap seni.

Tari di Amerika Utara mencerminkan perpaduan yang kaya dari berbagai pengaruh budaya yang datang melalui imigrasi, kolonisasi, dan perkembangan urban. Dari tarian tradisional penduduk asli hingga gaya tari modern seperti hip-hop dan tap dance, setiap bentuk tarian mencerminkan sejarah dan identitas masyarakat yang beragam di Amerika Utara.