Beranda blog Halaman 87

Begini Cara Perawatan Pada Bayi

0

Merawat bayi bukanlah hal yang mudah. Jika salah dalam perawatan, tumbuh kembang bayi bisa terpengaruh. Ibu yang baru pertama kali melahirkan sering kali mengalami kesulitan karena kurang pengalaman dan biasanya belajar secara otodidak.

Mereka sering kali mendapatkan dukungan dari orang tua atau anggota keluarga yang berpengalaman. Sementara itu, bagi yang mampu, mereka bisa memilih untuk menyewa tim medis atau perawat.

Bagi yang tidak memiliki akses ke dukungan di atas, berikut adalah beberapa petunjuk untuk merawat bayi agar tumbuh menjadi anak yang cantik, tampan, dan cerdas.

Saat membaringkan bayi, pastikan matanya tidak melihat ke arah yang mengganggu. Bacakan Ayat Kursi dan tiga Qulhu, lalu tiupkan pada ubun-ubunnya hingga ia berhenti menangis.

Usirlah gangguan dari makhluk halus, karena mereka sering mendekati bayi. Anda bisa mengucapkan, “Wahai ummu sibyan, pergilah dari rumahku dan jangan ganggu anak-anakku.” Insya Allah, gangguan tersebut akan pergi.

Untuk ibu hamil, bacaan doa seperti Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surah Al-Baqarah, Surah Ali Imran, dan Surah Al-Muawwizat dapat membantu menghindarkan dari gangguan dan sihir. Bacakan doa-doa tersebut pada satu sendok madu asli dan kurma, dan konsumsi setiap hari sebelum sarapan.

Anda juga bisa membacakan doa pada minyak zaitun dan menyapukannya di bagian dada, dahi, dan tulang belikat sebelum tidur. Ini adalah salah satu cara untuk mengusir gangguan makhluk halus yang dapat merusak anak manusia tanpa kita sadari.

Tanpa perawatan yang tepat dari orang yang berilmu dan berpengalaman, anak kita bisa mengalami kesengsaraan sepanjang hidup. Jika perawatan dilakukan oleh mereka yang tidak berada di jalan yang benar, penyakit akan terus datang dan pergi, seperti yang diungkapkan oleh Prof Shahidan Rahiman dari National University of Malaysia.

Menurut Prof Shahidan, “Seseorang yang tidak memahami ilmu mengenai diri tidak akan efektif dalam mengamalkan pengobatan dalam Islam.” Banyak orang mencoba “mengobati” dengan bacaan Al-Quran, tetapi penyakit tersebut tidak sembuh atau kembali lagi.

Hal ini terjadi karena makhluk halus yang diusir tidak pergi, melainkan bersembunyi dalam tubuh, keluar sebentar, lalu masuk kembali. Akibatnya, kesehatan tidak akan pulih sepenuhnya.

Perlu Belajar Ilmu Mengenal Diri

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari ilmu mengenal diri. Tanpa pemahaman ini, seseorang bisa menghadapi bahaya saat berurusan dengan alam ghaib.

Ibarat seorang Melayu yang mencoba melintasi padang pasir Sahara tanpa unta dan pemandu yang berpengalaman, mereka pasti akan menghadapi kesulitan dan membahayakan orang lain.

Makhluk halus tidak hanya pandai bersembunyi, tetapi juga memiliki berbagai perilaku yang sulit dipahami. Hanya orang yang memahami diri mereka sendiri yang dapat mengenali semua makhluk tersebut.

Inilah alasan mengapa ilmu mengenal diri sangat penting, terutama saat menghadapi sakratul maut. Pengetahuan ini berharga baik di dunia maupun di akhirat.

Perjalanan kita memang panjang, jadi disarankan untuk mencari ilmu yang akan membawa kita kepada kebenaran. (Ana)

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 28 September 2024: Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat

0

Renungan Harian Kristen hari ini, Sabtu, 28 September 2024 berjudul: Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat

Bacaan untuk Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari Markus 10:21

Renungan Harian Kristen hari ini mengisahkan tentang Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat

Markus 10:21 – Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Pengantar:

Renungan hari ini kembali tentang tuntutan dalam kemuridan, seperti dikehendaki-Nya. Dikatakan, Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi menjadi yang terutama ketika Dia memanggil seorang murid, melainkan peniadaan mutlak hak atas diri sendiri, dan penyatuan dengan Dia; itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.

Renungan Harian Kristen, Sabtu, 28 September 2024

Pemimpin muda yang kaya itu mempunyai hasrat besar untuk menjadi sempurna. Ketika dia melihat Yesus Kristus, dia ingin menjadi seperti Dia.

Tuhan tidak pernah menempatkan kesucian pribadi seseorang menjadi yang terutama ketika Dia memanggil seorang murid. Pertimbangan utama Yesus ialah peniadaan mutlak hak atas diri sendiri dan penyatuan dengan Dia; itu berarti mempunyai hubungan dengan Dia dan hanya Dia.

Lukas 14:26, “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku,” tidak ada kaitannya dengan keselamatan atau pengudusan, tetapi semata-mata mengenai penyatuan tidak bersyarat dengan Yesus Kristus. Hanya sedikit dari kita yang benar-benar tahu makna mutlak penyatuan tidak bersyarat dan penyerahan diri kepada Yesus dalam hubungannya dengan panggilan mengikut Tuhan.

Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya …” (Markus 10:21). Pandangan Yesus ini menuntut putusnya hati Anda selamanya dari kesetiaan terhadap seseorang atau sesuatu lainnya.

Sudah pernahkah Yesus melawat Anda seperti itu? Pandangan Yesus ini mengubahkan, menembus, dan menawan. Di mana Anda bersikap menurut dan taat terhadap Allah, di situlah Tuhan telah mengarahkan pandangan-Nya kepada Anda. Jika Anda bersikap keras dan pendendam, bersikukuh pada kemauan Anda sendiri, dan selalu merasa yakin bahwa orang lain lebih buruk daripada Anda, itu berarti ada segi-segi sifat Anda yang belum diubahkan oleh pandangan-Nya.

“Hanya satu lagi kekuranganmu ….” Satu-satunya “hal yang baik” dari sudut pandang Yesus Kristus adalah kesatuan dengan Dia dan tidak ada yang lain di antara keduanya.

“… juallah apa yang kaumiliki ….” Saya harus merendahkan diri sampai saya menyadari keberadaan saya yang sesungguhnya. Saya harus secara mendasar melepaskan segala pemilikan saya, bukan untuk keselamatan jiwa saya (karena hanya ada satu hal yang menyelamatkan seseorang — kebergantungan mutlak pada Yesus Kristus), melainkan untuk mengikut Yesus. “… datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Dan, jalan itulah jalan yang dilalui-Nya.

Demikian Renungan hari ini, Sabtu, 28 September 2024 diambil dari Markus 10:21 yang mengisahkan tentang Panggilan Ikut Tuhan dan Penyatuan Tak Bersyarat dan disadur dari Renungan Oswald Chambers//alkitab.mobi.

Mengenal Salsabila Syaira, Wanita yang Peluk Rocky Gerung

0

Nama Salsabila Syaira mendadak trending di Google setelah ia membagikan foto bersama Rocky Gerung di akun Instagramnya. Dalam foto tersebut, Rocky tampak merangkul Salsabila, sementara ia juga terlihat melingkarkan tangannya di pinggang Rocky.

Momen kebersamaan mereka bukanlah yang pertama. Sebelumnya, keduanya tertangkap kamera saat menonton konser Dewa 19. Dalam video yang beredar, saat layar menyorot mereka, Salsabila tampak terkejut dan langsung melepaskan pelukannya ketika menyadari kamera menyorot mereka.

Salsabila adalah seorang presenter di media daring dan kini berstatus mahasiswa doktoral di Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Ia telah menyelesaikan gelar Sarjana dan Magister di bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan di universitas yang sama.

Di usia 23 tahun, ia pernah menjabat sebagai Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan dalam Negeri dan terlibat dalam tim komunikasi dari Juni 2018 hingga Desember 2019.

Selain itu, Salsabila pernah bekerja sebagai reporter dan host di MNC Grup. Saat ini, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Serikat Demokrasi Indonesia (SDI), organisasi yang fokus pada pendidikan politik dan ekonomi kerakyatan, serta aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat.

Seiring dengan meningkatnya perhatian netizen, Salsabila memilih untuk memprivasi akun Instagram-nya. Kini, banyak yang penasaran mengenai hubungan spesial antara Salsabila dan Rocky Gerung.

Profil Salsabila Syaira

Nama Lengkap: Salsabila Syaira
Pendidikan:
– Mahasiswa Doktoral di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung
– Gelar Sarjana dan Magister di bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan dari UNPAD

Karier:
– Presenter di media daring
– Pernah menjadi Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan dalam Negeri
– Anggota tim komunikasi dari Juni 2018 hingga Desember 2019
– Reporter dan host di MNC Grup
– Sekretaris Jenderal Serikat Demokrasi Indonesia (SDI)

Organisasi:
– Aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat

Kehidupan Pribadi:
Salsabila menarik perhatian publik setelah foto-foto kebersamaannya dengan Rocky Gerung viral di media sosial, yang menimbulkan spekulasi mengenai hubungan mereka. Ia kemudian memilih untuk memprivasi akun Instagramnya setelah menjadi sorotan.

Salsabila dikenal sebagai sosok yang aktif di bidang politik dan pendidikan, dengan komitmen untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan pemuda. (*)

GenBI LENTERA – Sinergi Pendidikan dan Kesehatan untuk Generasi Emas

0

Pangkep, 21-22 September 2024 – Program GenBI LENTERA dengan tema “Cerdas Sehat, Masa Depan Hebat” sukses digelar di Pulau Satando, Kabupaten Pangkep. Selama dua hari, kegiatan ini berfokus pada edukasi di bidang pendidikan dan kesehatan, menyasar generasi muda dan masyarakat setempat.

Deputi Kesehatan dan Pendidikan GenBI Sulawesi Selatan, sebagai penggagas acara, berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan dalam membangun generasi yang lebih cerdas dan sehat.

Hari Pertama: Edukasi Pendidikan

Kegiatan dibuka oleh Ketua Panitia, Nurul Eka Saputri, yang menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara dan tingginya antusiasme peserta. Fokus pada hari pertama adalah pentingnya pendidikan untuk masa depan anak-anak, dengan peserta yang terdiri dari anak-anak dan remaja setempat menunjukkan minat tinggi.

Ketua Forum Cendekia Maritim, Yusril S.H., mengungkapkan kekagumannya atas kontribusi Bank Indonesia melalui GenBI yang tidak hanya mengelola moneter tetapi juga turut berperan dalam pengembangan sosial, pendidikan, dan kesehatan. “Kontribusi GenBI menjangkau aspek yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya di daerah terpencil seperti Pulau Satando,” katanya.

Kepala Dusun Pulau Satando, Zainuddin, turut menyambut GenBI dengan hangat melalui pantun: “Jalan-jalan ke Satando, Banyak bunga berbaris-baris, Banyak pulau di Pangkep, Jangan lupa Pulau Satando.”

Ketua GenBI Sulsel menyampaikan bahwa Bank Indonesia sangat mendukung program ini, salah satunya melalui donasi buku-buku edukatif. Ia juga menekankan bahwa meskipun menghadapi tantangan cuaca, semangat GenBI untuk berkontribusi tidak pernah surut.

Edukasi Kreatif dan Donasi Buku

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan edukasi kreatif yang mengembangkan semangat kebersamaan dan kreativitas anak-anak. Ada juga sesi edukasi tentang penggunaan gadget yang bijak, disampaikan secara interaktif agar mudah dipahami anak-anak.

Ketua RT Pulau Satando, Sampe, mengapresiasi program ini, berharap agar anak-anak Pulau Satando bisa mendapatkan beasiswa pendidikan dari Bank Indonesia untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hari Kedua: Edukasi Kesehatan dan Sosialisasi CBP

Di hari kedua, kegiatan difokuskan pada edukasi kesehatan yang menyasar ibu-ibu dan orang tua di Pulau Satando.

Demo Masak MPASI Hari kedua dibuka dengan demo masak Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan menu bola nasi yang menarik dan bergizi untuk anak-anak. Demo ini bertujuan untuk memperkenalkan makanan sehat dan bernutrisi bagi perkembangan anak.

Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi PHBS Di waktu bersamaan, pemeriksaan kesehatan dilakukan bagi para orang tua, meliputi cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Selain itu, ada edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti cara mencuci tangan yang benar, guna membiasakan pola hidup sehat di masyarakat.

Kepala Dusun Zainuddin menyatakan rasa terima kasihnya, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pendidikan anak-anak dan kesehatan orang tua. Kami berharap GenBI dapat kembali dengan program lain yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.”

Salah satu warga, Nuraeni, turut menyampaikan rasa syukurnya. “Kami sangat berterima kasih atas layanan kesehatan ini. Biasanya kami jarang mendapat pemeriksaan seperti ini, kali ini lebih banyak ibu-ibu yang datang memeriksakan diri. Terima kasih GenBI atas manfaat yang dibawa.”

Sosialisasi CBP (Cinta, Bangga, Paham) Rupiah

Acara ditutup dengan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah yang dilakukan secara door-to-door. Anggota GenBI Sulsel mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas uang Rupiah dan memastikan penggunaannya sesuai ketentuan.

Penutup

Selama dua hari, GenBI LENTERA berhasil membawa dampak positif di Pulau Satando, baik dari segi pendidikan untuk anak-anak maupun kesehatan bagi orang tua. Antusiasme warga dan dukungan GenBI Sulsel mencerminkan betapa pentingnya pendidikan dan kesehatan dalam membangun masa depan yang cerah.

Citizen Reporter: Sri Maharani Amalia dan Muh. Izzul Muslimin

Mengenal Jenis-Jenis Tari Berdasarkan bentuk Penyajiannya

Tari berdasarkan bentuk penyajiannya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Klasifikasi ini didasarkan pada jumlah penari, pola pertunjukan, dan interaksi antara penari dalam tarian tersebut. Berikut adalah beberapa jenis tari berdasarkan bentuk penyajiannya:

1. Tari Tunggal

Definisi: Tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja. Penari tunggal ini memainkan seluruh gerakan, ekspresi, dan emosi dari tarian tersebut secara mandiri.

Ciri-Ciri:

  • Hanya ada satu penari.
  • Penari menonjolkan kemampuan individual dalam menyampaikan makna tarian.
  • Biasanya digunakan untuk menyampaikan cerita atau karakter tertentu.

Contoh:

  • Tari Gatotkaca (Jawa Tengah) – menggambarkan karakter Gatotkaca dalam kisah pewayangan.
  • Tari Topeng (Jawa Barat) – penari mengenakan topeng dan memainkan peran tokoh dalam cerita.

2. Tari Berpasangan

Definisi: Tarian yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling berinteraksi. Biasanya melambangkan hubungan antara dua karakter, bisa berupa kisah cinta, konflik, atau kerja sama.

Ciri-Ciri:

  • Ditarikan oleh dua orang.
  • Ada interaksi langsung antara kedua penari.
  • Bisa menampilkan harmoni gerakan atau saling berlawanan.

Contoh:

  • Tari Serampang Dua Belas (Sumatera Utara) – menggambarkan proses perjalanan cinta sepasang muda-mudi.
  • Tari Piring Berpasangan (Minangkabau) – menampilkan gerakan dinamis dengan properti piring.

3. Tari Kelompok

Definisi: Tarian yang dibawakan oleh lebih dari dua penari secara berkelompok. Tarian ini biasanya menonjolkan keselarasan gerakan antarpenari dan keindahan pola lantai.

Ciri-Ciri:

  • Ditarikan oleh banyak penari, biasanya 4 orang atau lebih.
  • Keselarasan dan kekompakan antarpenari sangat diutamakan.
  • Pola lantai (posisi dan gerak) menjadi elemen penting dalam tarian.

Contoh:

  • Tari Saman (Aceh) – ditarikan oleh belasan hingga puluhan orang dengan gerakan tangan dan tubuh yang seragam dan cepat.
  • Tari Kecak (Bali) – ditarikan oleh banyak orang dalam bentuk lingkaran, sering kali digunakan dalam pertunjukan drama tari Ramayana.

4. Tari Massal

Definisi: Tarian yang dibawakan oleh banyak orang dalam jumlah besar, biasanya untuk acara tertentu seperti festival, upacara, atau pertunjukan skala besar. Tari massal menekankan keselarasan dalam jumlah besar.

Ciri-Ciri:

  • Jumlah penari sangat banyak, bisa puluhan hingga ratusan.
  • Biasanya disajikan pada acara besar seperti peringatan nasional atau festival.
  • Menonjolkan keseragaman gerakan dan pola lantai yang kompleks.

Contoh:

  • Tari Reog Ponorogo (Jawa Timur) – melibatkan banyak penari yang memerankan berbagai karakter.
  • Tari Baris Gede (Bali) – dilakukan oleh banyak penari dengan formasi barisan yang rapi.

5. Tari Kolosal

Definisi: Tari kolosal merupakan tarian besar yang melibatkan penari dalam jumlah yang sangat banyak dan biasanya dipertunjukkan di tempat terbuka. Tari kolosal sering kali menampilkan cerita sejarah, legenda, atau peristiwa penting.

Ciri-Ciri:

  • Melibatkan ratusan bahkan ribuan penari.
  • Biasanya menyampaikan kisah epik atau sejarah.
  • Dilakukan di ruang terbuka dengan durasi yang panjang.

Contoh:

  • Tari Perang Pandawa dan Kurawa – tari kolosal yang menggambarkan peperangan dalam kisah Mahabharata.
  • Tari Pembukaan Asian Games 2018 – melibatkan ribuan penari dan disajikan dalam acara internasional.

6. Tari Dramatari

Definisi: Dramatari adalah bentuk tarian yang menyampaikan cerita atau drama melalui gerakan dan ekspresi penari. Dalam dramatari, penari memainkan peran tokoh tertentu dalam cerita yang ditarikan.

Ciri-Ciri:

  • Menggabungkan unsur drama dengan tari.
  • Penari memerankan tokoh tertentu dalam cerita.
  • Biasanya diiringi oleh narasi, dialog, atau nyanyian.

Contoh:

  • Sendratari Ramayana (Jawa) – menyajikan kisah Ramayana melalui gerakan tari dan dialog.
  • Dramatari Arja (Bali) – gabungan antara tari dan lakon yang menceritakan cerita rakyat Bali.

7. Tari Koreografi

Definisi: Tari koreografi adalah tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer dengan gerakan yang telah diatur secara khusus. Tarian ini biasanya merupakan hasil inovasi atau kreasi baru yang disusun secara sistematis.

Ciri-Ciri:

  • Gerakan dirancang oleh koreografer.
  • Bisa dipengaruhi oleh berbagai aliran tari, baik tradisional maupun modern.
  • Memiliki tema yang khas dan disusun dengan tujuan artistik tertentu.

Contoh:

  • Tari Kreasi Baru seperti Tari Merak (Jawa Barat) dan Tari Cendrawasih (Bali).

Bentuk penyajian tari sangat beragam, dari tarian yang dilakukan secara individu hingga yang dilakukan secara massal dan kolosal. Setiap bentuk penyajian memiliki karakteristik dan tujuan masing-masing, tergantung pada jumlah penari, makna yang ingin disampaikan, serta konteks budaya dan acara di mana tarian tersebut dipertunjukkan.

Simak Perbedaan Tari Tradisional, Kreasi Baru dan Tari Kontemporer

Perbedaan antara Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru, dan Tari Kontemporer terletak pada beberapa aspek seperti asal usul, tujuan, aturan gerakan, dan pengaruh budaya. Berikut adalah penjelasan perbedaan di antara ketiganya:

1. Tari Tradisional

Definisi: Tari tradisional adalah tarian yang diwariskan dari generasi ke generasi dan mencerminkan budaya serta adat suatu daerah. Tarian ini memiliki pakem atau aturan yang jelas dalam gerakan, kostum, dan musik, serta sering kali memiliki makna ritual atau simbolis.

Ciri-Ciri:

  • Berasal dari tradisi daerah: Tarian ini sangat erat kaitannya dengan budaya lokal dan adat istiadat.
  • Gerakan Pakem: Gerakan-gerakan tari sudah ditetapkan dan tidak boleh diubah. Setiap tarian memiliki struktur dan pola gerakan yang tetap.
  • Fungsi Ritual dan Upacara: Sering digunakan dalam acara keagamaan, ritual, atau upacara adat.
  • Musik Tradisional: Diiringi oleh musik tradisional dari daerah asal tarian tersebut.

Contoh: Tari Pendet (Bali), Tari Saman (Aceh), Tari Kecak (Bali).

2. Tari Kreasi Baru

Definisi: Tari Kreasi Baru adalah tarian yang terinspirasi dari tari tradisional, tetapi sudah mengalami pengembangan dalam gerakan, kostum, atau musik. Tarian ini tetap menjaga unsur-unsur tradisional tetapi memberikan ruang untuk inovasi dan kreativitas.

Ciri-Ciri:

  • Berdasarkan Tari Tradisional: Meskipun ada inovasi, tari kreasi baru tetap berpijak pada dasar tari tradisional.
  • Pengembangan Gerakan: Koreografer bebas mengembangkan gerakan, tetapi tetap mempertahankan identitas budaya asal.
  • Lebih Fleksibel: Tidak terikat sepenuhnya pada aturan pakem, sehingga gerakannya lebih bebas dan kreatif.
  • Kostum dan Musik yang Lebih Modern: Sering kali menggunakan kostum dan musik yang lebih modern atau disesuaikan dengan tema baru.

Contoh: Tari Merak (Jawa Barat), Tari Manipuren (Jawa Tengah), Tari Kipas Pakarena Kreasi (Sulawesi Selatan).

3. Tari Kontemporer

Definisi: Tari Kontemporer adalah tarian yang muncul sebagai bentuk eksplorasi bebas tanpa terikat oleh aturan tradisional. Tari ini lebih fokus pada ekspresi individu dan ide-ide kreatif, sering kali mencerminkan isu-isu modern, sosial, atau personal.

Ciri-Ciri:

  • Bebas dari Aturan Tradisi: Tidak ada aturan pakem atau struktur tetap dalam tari kontemporer. Gerakannya bisa sangat eksperimental dan unik.
  • Ekspresi Bebas dan Personal: Tari kontemporer sering kali digunakan sebagai media untuk mengekspresikan emosi, perasaan, atau ide pribadi dari koreografer.
  • Temanya Modern atau Abstrak: Sering kali menggambarkan isu-isu sosial, budaya, politik, atau emosi manusia.
  • Penggunaan Musik yang Variatif: Bisa menggunakan musik dari berbagai genre, atau bahkan tanpa musik sama sekali. Kadang-kadang elemen suara lain seperti suara alam atau narasi digunakan.
  • Perpaduan Berbagai Elemen Seni: Tari kontemporer sering memadukan elemen seni lain, seperti teater, seni rupa, atau seni multimedia.

Contoh: Cry Jailolo (Eko Supriyanto), Lamentation (Martha Graham), Falling Angels (Jiří Kylián).

10 Contoh Tari Kontemporer Dari Indonesia dan Dunia

Berikut adalah 10 contoh Tari Kontemporer dari Indonesia dan dunia yang menunjukkan variasi gaya dan kreativitas dalam seni tari:

  1. Tari Cry Jailolo (Eko Supriyanto, Indonesia)
    Tarian ini mengangkat isu ekologi dan perubahan lingkungan di Jailolo, Maluku Utara. Eko Supriyanto menggabungkan unsur tradisi dengan gerakan kontemporer untuk menyampaikan pesan tentang kerusakan ekosistem laut.
  2. Tari Balabala (Eko Supriyanto, Indonesia)
    Tari ini menggambarkan kekuatan dan perjuangan perempuan, diambil dari kehidupan masyarakat Maluku. Balabala menggabungkan gerakan tarian tradisional dengan gerakan kontemporer yang eksploratif.
  3. Tari Hujan di Bulan Juni (Hartati, Indonesia)
    Terinspirasi dari puisi Sapardi Djoko Damono, karya ini mengeksplorasi perasaan dan emosi melalui gerakan lembut dan intim. Karya Hartati ini sering menyentuh tema cinta, kehidupan, dan spiritualitas.
  4. Tari Perempuan-Perempuan Chairil (Mira Lesmana & Garin Nugroho, Indonesia)
    Sebuah pertunjukan kontemporer yang memadukan puisi-puisi Chairil Anwar dengan tarian dan elemen multimedia, mengeksplorasi kehidupan dan perasaan perempuan yang hadir dalam karya-karyanya.
  5. Tari Rantau Berbisik (Didik Nini Thowok, Indonesia)
    Tarian kontemporer yang menggabungkan unsur-unsur tradisional Jawa dan unsur humor, serta memperlihatkan karakteristik gender-fluid yang menjadi ciri khas Didik Nini Thowok.
  6. Tari On the Spot (Garin Nugroho, Indonesia)
    Karya tari ini memadukan seni rupa, musik, dan tari dalam satu performa yang mengeksplorasi ruang publik, perubahan sosial, dan kehidupan urban.
  7. Tari The Seasons (Merce Cunningham, Amerika Serikat)
    Salah satu contoh tari kontemporer klasik yang mencerminkan gaya Merce Cunningham yang berfokus pada gerakan acak dan improvisasi, dengan perpaduan musik yang tidak selalu sejalan dengan gerakan.
  8. Tari Lamentation (Martha Graham, Amerika Serikat)
    Salah satu karya tari kontemporer paling terkenal yang menggambarkan penderitaan manusia melalui gerakan yang sangat ekspresif. Tarian ini mengeksplorasi emosi mendalam dengan gerakan yang tegas dan intens.
  9. Tari Falling Angels (Jiří Kylián, Belanda)
    Karya ini menggabungkan unsur balet klasik dengan gerakan kontemporer yang kuat dan cepat. Tema karya ini sering berkaitan dengan kehidupan manusia, khususnya pengalaman perempuan.
  10. Tari Fractus V (Sidi Larbi Cherkaoui, Belgia)
    Sebuah karya kontemporer yang menggabungkan unsur tari, bela diri, musik, dan teks untuk mengeksplorasi isu-isu kebebasan berpikir dan berbicara, serta identitas dalam dunia modern.

Karakteristik Tari Kontemporer:

  • Eksplorasi Bebas: Semua contoh di atas menunjukkan kebebasan dalam berekspresi, baik melalui gerakan maupun tema.
  • Isu Sosial dan Emosi: Banyak karya tari kontemporer yang membahas isu-isu sosial atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang mendalam.
  • Perpaduan Tradisi dan Modernitas: Beberapa contoh menggabungkan unsur tari tradisional dengan gaya kontemporer, menciptakan karya yang unik dan segar.

Tari kontemporer membuka ruang bagi seniman untuk bereksperimen dan mengekspresikan ide-ide baru dalam seni tari.

Apa Yang Dimaksud Tari Kontemporer? Simak Uraiannya!!

Tari Kontemporer adalah jenis tarian yang berkembang dari bentuk-bentuk tari tradisional, namun bebas dari aturan dan struktur yang kaku, memungkinkan penari dan koreografer untuk berekspresi dengan lebih leluasa.

Tari kontemporer biasanya menggabungkan unsur-unsur tari modern dan eksperimental, serta merespon isu-isu sosial, budaya, atau personal dengan cara yang inovatif.

Ciri-Ciri Tari Kontemporer:

  1. Gerakan yang Bebas: Tidak terikat oleh gerakan tradisional, tari kontemporer memungkinkan koreografer dan penari bereksperimen dengan berbagai bentuk gerakan.
  2. Ekspresi Personal dan Emosional: Tarian ini sering kali menjadi medium untuk menyampaikan emosi, ide, atau narasi yang lebih mendalam dan pribadi.
  3. Eksplorasi Ruang dan Waktu: Penari kontemporer menggunakan ruang dan waktu secara kreatif, sering kali menciptakan gerakan yang tidak konvensional.
  4. Perpaduan Berbagai Elemen Seni: Tari sering kali menggabungkan elemen-elemen dari seni lainnya, seperti musik modern, teater, atau seni visual.
  5. Tidak Ada Batasan Kostum: Kostum yang digunakan dalam seni tari ini bisa sangat bervariasi, dari pakaian sehari-hari hingga kostum yang eksperimental.

Fungsi Tari Kontemporer:

  • Sebagai Ekspresi Seni: Tari ini digunakan sebagai sarana ekspresi diri, di mana penari dan koreografer bebas bereksperimen dan menciptakan bentuk-bentuk seni yang baru.
  • Sebagai Refleksi Sosial: Tarian ini sering kali menggambarkan isu-isu sosial, politik, atau budaya, dan berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pesan kepada penonton.
  • Sebagai Hiburan: Meskipun bersifat eksperimental, tari ini juga ditampilkan dalam pertunjukan seni dan festival sebagai hiburan yang unik dan memikat.

Contoh Koreografer Indonesia:

  1. Eko Supriyanto
    Salah satu koreografer terkenal di Indonesia. Karyanya sering kali menggabungkan unsur tari tradisional Jawa dan elemen modern.
  2. Didik Nini Thowok
    Seorang penari dan koreografer yang dikenal karena eksperimentasinya dengan memadukan unsur komedi, tari klasik, dan gerakan modern.
  3. Hartati
    Koreografer yang sering kali mengambil tema-tema feminisme dan kesetaraan gender dalam karya-karya tari kontemporernya, dengan gerakan yang kuat dan emosional.

Tari kontemporer adalah bentuk seni yang terus berkembang, merespons perubahan dalam masyarakat dan budaya serta memberikan ruang bagi kreativitas yang tak terbatas.

Mengenal 10 Contoh Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru merupakan wujud perkembangan seni tari yang dinamis, memungkinkan budaya tetap hidup dan relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai tradisionalnya. Berikut adalah 10 contoh Tari Kreasi Baru dari berbagai daerah di Indonesia:

  1. Tari Merak (Jawa Barat)
    Tarian ini menggambarkan keindahan dan kelincahan burung merak. Gerakan tarian ini anggun dan lembut, dengan penari yang mengenakan kostum menyerupai burung merak.
  2. Tari Rara Ngigel (Yogyakarta)
    Diciptakan oleh Bagong Kussudiardja, tarian ini merupakan perpaduan antara gerakan tradisional Jawa dan gerakan kontemporer, menggambarkan kemandirian seorang gadis muda.
  3. Tari Kupu-Kupu (Bali)
    Terinspirasi dari gerakan lembut kupu-kupu, tarian ini diciptakan sebagai bentuk penghargaan terhadap alam. Gerakannya halus dan penuh keindahan, dengan kostum yang menyerupai sayap kupu-kupu.
  4. Tari Manipuren (Jawa Tengah)
    Tarian yang menggabungkan unsur-unsur tari tradisional Jawa dan Bali. Tarian ini diciptakan untuk menggambarkan kekayaan budaya dari dua daerah tersebut.
  5. Tari Kipas Pakarena Kreasi Baru (Sulawesi Selatan)
    Merupakan pengembangan dari tari Kipas Pakarena tradisional, tarian ini memperkenalkan variasi gerakan baru yang lebih dinamis namun tetap mempertahankan esensi lembut dan elegan.
  6. Tari Giring-Giring (Kalimantan Tengah)
    Sebuah kreasi baru yang diambil dari tarian tradisional Dayak, dengan tambahan gerakan dan pola baru yang lebih dinamis. Para penari membawa bambu kecil yang digunakan untuk menghasilkan suara irama.
  7. Tari Remo Kreasi (Jawa Timur)
    Pengembangan dari Tari Remo tradisional yang menonjolkan gerakan pencak silat dan keberanian. Kreasi baru ini menambahkan variasi gerakan yang lebih modern dan kostum yang lebih beragam.
  8. Tari Piring Kreasi Baru (Sumatera Barat)
    Tarian ini merupakan pengembangan dari Tari Piring tradisional Minangkabau. Gerakannya lebih variatif dan dinamis, dengan piring yang diputar dan dilempar dengan gerakan lebih kreatif.
  9. Tari Tanggai Kreasi (Sumatera Selatan)
    Tari Tanggai asli sering digunakan untuk menyambut tamu. Kreasi baru dari tarian ini menambahkan unsur gerakan yang lebih bervariasi dan menggunakan musik yang lebih modern.
  10. Tari Srikandi Cakra (Jawa Tengah)
    Tarian ini menggambarkan tokoh Srikandi dari Mahabharata. Kreasi baru dari tari ini menampilkan gerakan yang lebih kuat dan dinamis, melambangkan keberanian dan kekuatan wanita.

Tari-tari kreasi baru ini menunjukkan bagaimana seni tari tradisional bisa berkembang dan tetap relevan dengan memasukkan unsur-unsur modern serta inovasi dalam gerakan, kostum, dan tema.

Apa Yang Dimaksud Tari Kreasi Baru?? Simak Penjelasannya!!

Tari Kreasi Baru adalah jenis tari yang diciptakan berdasarkan perkembangan dari tarian tradisional, namun dengan inovasi dan sentuhan baru dalam gerakan, musik, kostum, atau temanya.

Mempertahankan unsur-unsur tradisional, tetapi lebih fleksibel dalam menggabungkan elemen modern atau gaya baru yang mengikuti perkembangan zaman.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari tari kreasi baru:

  1. Inovasi dalam Gerakan: sering kali menggabungkan gerakan tradisional dengan gerakan yang lebih modern atau eksperimental, sehingga tampil lebih segar dan dinamis.
  2. Musik yang Beragam: Selain musik tradisional, tari ini bisa menggunakan musik modern, termasuk musik elektronik atau hasil kolaborasi antara alat musik tradisional dan modern.
  3. Kostum yang Berinovasi: Kostum dalam tari tetap mencerminkan unsur-unsur budaya, tetapi sering kali dibuat lebih kreatif dan disesuaikan dengan tema tari.
  4. Tematik: Tarian ini sering kali dibuat dengan tema tertentu, seperti alam, persahabatan, sosial, atau masalah lingkungan, sehingga lebih relevan dengan isu-isu kontemporer.

Contoh Tari Kreasi Baru:

  1. Tari Merak (Jawa Barat)
    Tarian ini merupakan kreasi baru yang terinspirasi dari keindahan burung merak. Penarinya menggunakan kostum warna-warni menyerupai bulu merak dan menari dengan gerakan yang anggun.
  2. Tari Rara Ngigel (Yogyakarta)
    Diciptakan oleh koreografer terkenal Bagong Kussudiardja, tari ini merupakan perpaduan antara gerakan tradisional Jawa dengan gerakan kontemporer, menggambarkan seorang gadis yang lincah dan mandiri.
  3. Tari Kupu-Kupu (Bali)
    Merupakan hasil pengembangan dari tari tradisional Bali, di mana gerakannya meniru gerakan kupu-kupu yang lembut dan indah. Tari ini diciptakan sebagai bentuk penghormatan terhadap keindahan alam.
  4. Tari Giring-Giring (Kalimantan Tengah)
    Sebuah tari terinspirasi dari tarian Dayak. Para penari membawa bambu yang digunakan untuk menghasilkan bunyi, menggambarkan kehidupan masyarakat Dayak yang harmonis dengan alam.
  5. Tari Manipuren (Jawa Tengah)
    Tari kreasi baru yang menggabungkan unsur gerakan Jawa dan Bali. Tari ini menggambarkan keindahan alam dan kehidupan di kedua daerah tersebut.

Fungsi Tari Kreasi Baru:

  • Sebagai Hiburan: Tarian ini sering ditampilkan dalam acara festival, pertunjukan seni, atau perayaan sebagai hiburan.
  • Sebagai Media Pendidikan: dapat digunakan untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda dengan cara yang lebih menarik dan relevan.
  • Sebagai Ekspresi Seni: Koreografer dan penari dapat mengekspresikan kreativitas , yang memberi kebebasan lebih dalam menciptakan gerakan dan tema.

Tari kreasi baru merupakan wujud perkembangan seni tari yang dinamis, memungkinkan budaya tetap hidup dan relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.