Dosis keempat lebih efektif untuk mencegah COVID-19, menurut sebuah penelitian yang di terbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Petugas kesehatan yang mendapat suntikan booster kedua 43% lebih kecil kemungkinannya untuk menunjukkan tanda-tanda penyakit di bandingkan mereka yang tidak.
Petugas kesehatan Israel yang diberi suntikan keempat vaksin COVID-19 pada puncak gelombang Omicron hanya sedikit lebih terlindungi dari infeksi ulang daripada rekan-rekan mereka yang telah menerima tiga suntikan vaksin, para peneliti melaporkan Rabu.
Dibandingkan dengan mendapatkan dua dosis awal dan satu suntikan booster Pfizer dan vaksin Comirnaty BioNTech, menambahkan suntikan booster kedua mengurangi tingkat infeksi virus corona hanya 30%.
Menggunakan Spikevax, vaksin COVID-19 Moderna, sebagai suntikan penguat kedua bahkan kurang efektif dalam mencegah infeksi virus corona pada kelompok orang Israel yang lebih muda dan umumnya sehat ini.
Penerima hanya 11% lebih kecil kemungkinannya dibandingkan mereka yang mendapat tiga dosis vaksin untuk terinfeksi ulang selama gelombang Omicron Israel dan mereka 31% lebih kecil kemungkinannya untuk menderita gejala COVID-19.
Manfaat dari tembakan booster kedua kecil untuk memulai. Tetapi mereka bahkan lebih kecil mengingat seberapa efektif tiga dosis vaksin telah mengurangi dampak infeksi virus corona menjadi gangguan belaka.
