Bipin Jibhkate, mengungkapkan gejala varian Omicron kurang lebih mirip dengan varian lainnya. Namun, pada Omicron tidak ada penurunan kadar oksigen.
“Pasiennya akan mengalami tenggorokan gatal, nyeri tubuh, batuk kering, nyeri otot ringan, dan di mungkinkan sembuh tanpa rawat inap. Namun, gejala klasik lainnya seperti hilangnya penciuman dan rasa (anosmia) tidak terlihat pada varian Omricon,” ungkapnya di lansir oleh Viva.
Jibhkate percaya bahwa vaksin yang tersedia saat ini untuk melawan COVID-19 juga bisa berdampak pada varian Omicron yang baru terdeteksi ini.
Jibhkate menambahkan, dalam varian Omicron, banyak mutasi terlihat pada protein lonjakan.
“Sebagian besar vaksin menargetkan protein lonjakan. Ada sekitar 32 mutasi yang terlihat pada varian Omicron. Dengan mutasi ini, bentuk protein lonjakan telah berubah.
Oleh karena itu, varian ini di anggap sangat menular dan berbahaya, bahkan pada orang yang telah di vaksinasi lengkap,” ungkap dia. Di sebut Jibhkate, pasien berusia muda sebagian besar di pengaruhi oleh varian Omicron ini.
“Tapi itu menyebar dengan cepat di Afrika Selatan. Varian ini belum datang ke India. Tapi itu masih tetap menjadi masalah, dan kita harus berhati-hati. Jangan panik, dan tetap aman di rumah,” saran Bipin Jibhkate.