Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Selasa (25/08/2020) . Pangkalan Utama TNI AL( Lantamal) VI Makassar dikejutkan dengan unjuk rasa oleh ratusan massa yang berasal dari masyarakat pulau di pintu gerbang Mako Lantamal VI mereka menggelar aksi unjuk rasa di Lantamal VI dengan tujuan menyampaikan tuntutan agar Lantamal VI tidak berpihak kepada perusahaan yang melaksanakan reklamasi di Makassar New Port (MNP).
Sambil berteriak-teriak dengan suara lantang mereka menyampaikan maksudnya agar pihak Lantamal VI mau mendengar apresiasi mereka
Melihat situasi yang semakin tak terkendali dan mulai anarkis, Perwira Jaga Lantamal VI segera berkoordinasi dengan Pasukan Anti Huru Hara (PHH) Lantamal VI agar mengirimkan tim PHH untuk menghalau massa agar tak semakin anarkis, selanjutnya Perwira Jaga Lantamal VI didampingi anggota Pomal jaga mendatangi massa pengunjuk rasa dan berusaha meredam dengan mengajak 3 (tiga) orang perwakilan untuk bernegosiasi.
Merasa tidak puas dengan hasil negosiasi, massa pengunjuk rasa pun semakin memanas dan berusaha menerobos masuk sambil bertindak anarkis dengan melempari tim dengan batu dan botol.
Pasukan PHH pun terpaksa bergerak maju membentuk formasi yang dibantu mobil Water Canon dan mampu membubarkan massa pengunjuk rasa serta mengamankan beberapa orang yang dianggap sebagai provokator dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Dalam pelaksanaannya jatuh satu korban personel PHH Lantamal VI dan kemudian dilaksanakan evakuasi medis darat oleh tim medis Diskes Lantamal VI.
Namun demonstrasi tersebut, bukanlah kejadian yang sebenarnya namun merupakan skenario latihan PHH dalam rangka uji terampil Glagaspur P-1/P2 dan L-1/L2 yang dilaksanakan Lantamal VI yang bertujuan untuk melatih kembali latihan PHH dan melatih kemampuan masing-masing personel guna mengasah dan memelihara kemampuan personel dalam tugasnya mengendalikan kerusuhan massa di wilayah Lantamal VI .
