Peduli Kesehatan Mental: Mahasiswa Unhas Gelar Pendampingan Cegah Stres pada Anak SD

FAJARPENDIDIKAN.co.id-Lima mahasiswa Universitas Hasanuddin yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM PM) berhasil mendapatkan bantuan dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim tersebut diketuiĀ  Eva Febrianty dari jurusan Ilmu Keperawatan dengan anggota tim Ardaridhayana (Kesehatan Masyarakat), Nur Inaayah Azzahra (Ilmu Keperawatan), Sitti Hajariani (Ilmu Keperawatan), dan Randiana Windirianti Ilmu Keperawatan).Ā 

Tim yang didampingiĀ  Dr. Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep. ini melakukan pendampingan bertajuk ā€œCegah Stres Dini Pada Siswa Usia Sekolah Dasar Selama Belajar Dari Rumah Dengan Metode Cognitive (Coloring, Knitting, and Meditative)ā€ sebagai bentuk kepedulian terhadap mental generasi bangsa.

PendampinganĀ  dilakukan ke siswa SD Telkom Makassar berdasarkan hasil survei yang dilakukan untuk mengetahui kondisi yang dialami siswa sejak adanya kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan kegiatan tatap muka di sekolah dihilangkan dan diganti dengan belajar dari rumah.Ā 

Dari Hasil survei ditemukan kebanyakan masalah dari siswa adalah merasa jenuh, bosan, dan kurang konsentrasi dalam belajar. Terlebih ditemukan 5 dari 42 siswa juga mengatakan secara langsung bahwa mereka merasa stres dengan kondisi seperti ini. Sehingga tim PKM PM tergerak untuk memberikan pendampingan berupa metode cognitive yang dapat membatu anak agar terhindar dari stres dini yang mereka alami selama pembelajaran dari rumah.Ā 

Baca Juga:  GenBI UIN Alauddin Makassar Gelar Sosialisasi Beasiswa Bank Indonesia, Sukses Undang Antusiasme 500 Peserta

ā€œMetode cognitive ini kami pilih karena ramah anak dan menggunakan alat bahan yang mudah ditemukan di rumah. Selain itu, bisa meningkatkan kreativitas anak melalui karya seni yang mereka hasilkanā€, ujar Eva selaku ketua dari tim pelaksanaan program.Ā Ā Ā 

Pendampingan tersebut dilakukan selamaĀ  14 ā€“ 17 Juli 2021. Pelaksanaan pendampingan dibagi menjadi coloring ā€“ meditative dan knitting ā€“ meditative yang masing ā€“ masing dilakukan selama dua hari.Ā 

Untuk mengukur besar tingkat perubahan stres yang dialami siswa, siswa diarahkan untuk mengisi pre test (sebelum pendampingan) dan post test (setelah pendampingan). Selama empat hari, siswa didampingi mengenai bagaimana cara melakukan metode cognitive dengan benar sehingga siswa dapat terhindar dari stres dini selama proses pembelajaran dari rumah.

Pada hari terakhir kegiatan, semua siswa menuliskan pesan dan kesannya selama pendampingan metode cognitive ini, dimana rata ā€“ rata siswa merasa senang selama mengikuti pendampingan tersebut. Siswa juga mengungkapkan perasaan terima kasihnya kepada tim karena telah mendampingi mereka selama empat hari ini.

- Iklan -
Baca Juga:  Penyandang Disabilitas Makassar Tolak Politik Uang: Wujudkan Pilkada Inklusif dan Bermartabat

Sebagai bentuk keberlanjutan program, siswa akan diberikan buku dan video panduan mengenai cara efektif untuk mengatasi stres dini dengan menggunakan metode cognitive. Diharapkan buku dan video tersebut bisa dimanfaatkan oleh siswa untuk melakukan metode tersebut secara mandiri di rumah sehingga bisa menambah minat dan semangat dalam belajarnya.

Selain itu, video panduan akan disebar ke akun youtube tim @cognitivexkids sehingga bisa ditonton lebih luas dan semakin banyak anak yang bisa mengetahui dan mempraktekkan sendiri di rumah.Ā 

Buku panduan tersebut juga akan diberikan kepada pihak sekolah dengan harapan kegiatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu aktivitas kokurikuler atau ice breaking selama pembelajaran baik luring maupun daring yang dapat meningkatkan kreativitas dan menurunkan stres pembelajaran pada siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa usia SD.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU