Pelajari Kearifan Lokal, Mahasiswa SAA Kunjungi Kawasan Adat Kajang dan Sentra Pembuatan Perahu Pinisi di Ara

Bulukumba, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama UIN Alauddin Makassar dalam memahami komunitas adat dan kebudayaan lokal di Sulawesi Selatan, Prodi Studi Agama-Agama melaksanakan Kuliah Praktikum Lapangan di Kabupaten Bantaeng dan Bulukumba.

Dalam praktikum kali ini, rombongan mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama mengunjungi Pondok Pesantren DDI Mattoanging Bantaeng, Sentra Pembuatan Perahu Pinisi di Ara dan juga Kawasan Adat Ammatoa Kajang.

Kunjungan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menambah wawasan mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama UIN Alauddin Makassar terkait Komunitas Adat dan juga kearifan lokal yang ada di Sulawesi Selatan.

Baca Juga:  Rektor Unifa Makassar Kunjungi Kantor Regional Wilayah IV BKN

Pada kunjungan di Sentra pembuatan perahu Pinisi di Ara, Mahasiswa Studi Agama diajak untuk melihat langsung bagaimana proses pembuatan Perahu Pinisi. Sejak dahulu, Ara telah terkenal sebagai tempat para pembuat perahu Pinisi.

Selain itu, mahasiswa juga bertemu langsung dengan salah seorang pengusaha pembuat perahu pinisi di Ara, H. Galla. Dari tuturan H. Galla, mahasiswa mendengar secara langsung bagaimana prosesi pembuatan perahu Pinisi dan ritual-ritual apa saja yang menyertai pembuatannya. Termasuk bagaimana pengaruh Islam yang sangat kuat dalam prosesi ritual pembuatan perahu.

Baca Juga:  GenBI Aksi Kreatif Tingkatkan Kapasitas dan Daya Saing UMKM di Makassar

Di Kawasan Adat Kajang, mahasiswa diajak untuk melihat lebih dekat bagaimana sesungguhnya kehidupan dan tradisi masyarakat Adat Kajang. Beberapa perwakilan mahasiswa juga diajak bertemu langsung dengan Ammatoa untuk mendengarkan pesan-pesan kebijaksanaan dari Amma’

Kunjungan ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa SAA terkait masyarakat adat dan juga perjumpaan agama dan kebudayaan lokal di Sulawesi Selatan. Selain menfokuskan kajian mereka pada hubungan antar Agama, Prodi Studi Agama-Agama juga memberikan perhatian penuh ada perjumpaan agama dan kearifan lokal di Sulawesi Selatan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU