Pelantikan PNS UIN Alauddin Makassar Terapkan Protokol Kesehatan

Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, melantik 246 Pegawai Negeri Sipil (PNS) UIN Alauddin dengan menggunakan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19, Jumat (19/6/2020) di lapangan sepak bola kampus hijau tersebut.

Dalam sambutannya, Prof Hamdan berpesan tentang komitmen yang harus dipegangi dan diwujudkan para PNS UIN Alauddin Makassar, yaitu komitmen keislaman, komitmen keindonesiaan dan komitmen ke-UIN-an.

Prof Hamdan menegaskan bahwa komitmen keislaman adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, simbol Islam yang melekat pada kampus itu, adalah marwah yang  harus dijunjung dan dijaga oleh segenap warga kampus.

“Islam yang kita kembangkan, adalah Islam wasthiyah atau Islam moderat, penguatan wawasan moderasi beragama telah kita lakukan, semoga itu tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi dapat diejawantahkan dalam segenap aktivitas keseharian, khususnya aktivitas akademik,” paparnya.

Baca Juga:  Peran Teknologi dalam Pengujian Obat: Membuka Era Baru Farmasi Modern

Apalagi, lanjut Prof  Hamdan, moderasi beragama merupakan salah satu konsen dari kementrerian agama yang sudah tentu menghendaki warganya untuk mengimplementasikan hal itu dalam setiap kegiatan yang terkait dengan profesinya.

Berikutnya adalah komitmen keindonesiaan, Prof Hamdan juga menegaskan bawah nasionalisme atau cinta tanah air adalah hal yang tak bisa ditawar, olehnya ia mengingatkan agar para PNS yang dilantik tidak melakukan hal-hal yang melecehkan Negara, baik lewat ucapan maupun perbuatan, di dunia nyata maupun dunia maya.

“Kalian sekarang telah menjadi abdi Negara, bahasa Inggrisnya government employee, pegawai pemerintah, tetapi ada yang lebih bagus, yaitu civil servant, pelayan masyarakat, masyarakat di situ adalah warga kampus, anak-anak kita mahasiswa,” terangnya.

Spirit kebangsaan yang harus dijunjung, tambah Prof Hamdan, adalah nilai-nilai lokal (local genius) yang telah kita pelajari dan telah diwariskan oleh orang tua kita, seperti siri’, getteng, sipakainge dan sipakatau, itulah nilai-nilai yang akan meneguhkan komitmen kebangsaan kita.

Baca Juga:  Cara Cerdas Menyelesaikan Studi Farmasi dengan Cepat dan Efisien

Sementara itu, komitmen Ke-UIN-an, kata Prof Hamdan, adalah visi besar mewujudkan UIN Alauddin sebagai pusat pencerahan, pusat transformasi pengetahuan dan pusat integrasi keilmuan menuju kampus peradaban.

- Iklan -

“Jika dalam komitmen keindonesiaan kita memiliki Pancasila, maka dalam komitmen ke-UIN-an, kita memilki Pancacita yang menjadi haluan dalam periode kemimpinan ini, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, salah satu Pancacita non-akademik yang saya harapkan dapat kita wujudkan adalah kampus asri, kita telah melihat hasil kerja keras itu, tinggal kita lanjutkan dan rawat secara bersama-sama” tutup guru besar Sosiologi UIN Alauddin tersebut. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU