Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim, Dr Ir Safri Burhanuddin, DEA secara resmi melepas peserta Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) yang akan berangkat ke Pulau Sembilan Sinjai, di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP Unhas Senin (16/7/2018).
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua LP2M Unhas, Prof Dr Ir La Ode Asrul, MP dilanjutkan dengan pelepasan secara simbolik oleh Deputi IV. Acara diakhiri dengan pembekalan oleh Ketua Panitia ENJ se-Indonesia, Kadis Parawisata dan Kebudayaan Sinjai dan Camat Pulau Sembilan Sinjai.
Dalam sambutannya, Burhanuddin menyampaikan Ekspedisi Nusantara Jaya merupakan sutu bentuk kehadiran negara dalam membangun pulau-pulau terluar yang disalurkan melalui mahasiswa dari Universitas-Universitas pilihan.
“Di sana banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat, kehadiran mahasiswa disana diharapkan dapat membantu menggali potensi yang ada agar keadaan semakin lebih baik,” terangnya
Lokasi yang menjadi sasaran Tim ENJ Unhas mendapat dukungan besar dari pria asal Sinjai Selatan tersebut karena mengaku memiliki pengalaman berharga di sana.
“Saya berharap agar Tim ENJ Unhas dapat menggali permasalahan yang ada di sana dan memberikan solusinya. Agar nantinya masyarakat dapat mandiri,” harapnya.
“Pulau Sembilan merupakan tempat yang memiliki kekayaan ikan berlimpah. Saya masih ingat betul tahun 1988 pada saat saya kesana, kami menikmati ikan yang berlimpah, hanya dengan menggunakan lampu strongking kita dapat menombak ikan di malam hari pada saat air surut,” kenangnya.
Ia juga mengatakan sampai saat ini sampah merupakan permasalahan utama yang telah banyak merusak ekosistem.
Untuk itu, Burhanuddin menantang peserta ENJ Unhas agar mampu mengatasi permasalahan tesebut. “Saya akan datang di sana ketika ada perubahan besar yang mampu diperbuat oleh tim ENJ Unhas,” tantangnya.
Sementara itu, Kadis Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai, Yuhadi Samad, M Si memaparkan sejarah Sinjai dan potensi parawisata yang ada di Sinjai. Secara khusus dipaparkan rencana pembangunan parawisata yang ada di Pulau Sembilan, mahasiswa diharapkan mampu besinergi.
Terakhir pembekalan diisi oleh Camat Pulau Sembilan, A Adityawarman AP, S STP., M Adm KP yang menanggapi pengalaman Burhanuddin terkait perkiraannya mengenai kondisi Pulau Sembilan.
“Pulau Sembilan Sinjai tidak sama dengan tahun 1988. Pulau Sembilan yang sekarang telah mengalami krisis ekosistem akibat penggunaan alat tangkap ilegal (bom dan bius). Sekarang orang dari Pulau Sembilan harus membeli ikan di kota Sinjai (di pelalangan) untuk mendapatkan ikan,” bebernya.
Ia juga banyak menyinggung mengenai keadaan masyarakat yang belum menyadari pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. “Ini merupakan tantangan mahasiswa Unhas agar mampu membantu mengatasi persoalan yang ada,” tutupnya. (FP)
Â