Peluncuran Program Sekolah Merdeka Belajar, Ajak Guru Lebih Paham Tujuannya

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Peluncuran kegiatan Pra Program Sekolah Merdeka Belajar (SMB) Makassar berkerjasama dengan Yayasan Guru Belajar, Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Makassar serta dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar yang diselenggarakan secara daring YouTube Sekolah Merdeka Belajar.

Kegiatan tersebut diikuti oleh guru-guru jenjang SD dan SMP di Kota Makassar dan melalui Zoom untuk Pengawas dan Kepala Sekolah, Kamis (19/8/2021) pukul 10.00-11.30 Wita yang dipandu guru Fitria Astuti Danial.

Dalam sambutannya, Rizky Rahmat Hani mengatakan bahwa Lembaga SMB telah mendampingi sekitar 3.000 hingga 4.000 sekolah berbagai sekolah di Indonesia dan yang terdiri dari 40 -50 daerah di Indonesia.

- Iklan -

Yayasan Guru Belajar membuat Gerakan Sekolah Lawan Corona (SLC) untuk mengajak guru-guru dan kepala sekolah agar menjaga budaya sehingga murid tetap semangat belajar dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan para orang tua murid.

Sejak saat itu yang awalnya percakapan dibangun dari kanal telegram lalu kemudian menyusun kurikulum sekolah Merdeka Belajar dan diawali di daerah Jawa tengah, dan daerah-daerah lain termasuk kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan) dan terus berlanjut hingga sekarang.

“SMB bisa berdampingan dengan sekolah-sekolah menjadi sekolah merdeka belajar, sekolah merdeka berkarya, sekolah merdeka berkolaborasi, sekolah yang berpihak pada murid, dan sekolah yang bisa melibatkan orang tua,”harapnya.

- Iklan -

Dalam testimoninya guru Anita bercerita tentang mengikuti SMB. Sebelum mengikuti dan mempelajari modul SMB dan mengikuti pelatihan yang ada dalam kurikulum SMB awal pandemi, guru Anita bingung dengan awal baru belajar dari rumah. Guru Anita berpikir bagaimana bagaimana murid-muridnya tetap mendapatkan hak belajar yang berkualitas.

Baca Juga:  UPT SPF SMPN 4 Makassar Gelar Pemilihan Duta Baca Pelajar

“Waktu itu programnya masih bernama Sekolah Lawan Corona (SLC) hingga sekarang berubah menjadi Sekolah Merdeka Belajar (SMB). Materi-materinya membuka cakrawala bagaiman menjadi guru yang merdeka belajar, bagaimana membuat kesepakatan kelas dengan murid-muridnya sehingga menjadi senang dalam belajar hingga murid-murid menjadi lebih tertarik dan antusias untuk belajar bersama guru Anita,”Kata Anita.

- Iklan -

Lebih lanjut, perubahan lain yang dirasakan adalah Guru Anita lebih memahami orang tua dan mampu membangun komunikasi dengan penuh cinta bersama para orang tua murid.

Secara garis besar, Dinas Pendidikan Kota Makassar mengapresiasi program SMB yang selama kurang lebih 2 bulan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pendidikan Kota Makassar.

Menurutnya, program ini sejalan dengan program dan visi dari Kementerian.

Lanjut kata Pantja Nurwahidin, diantara program merdeka belajar sudah berjalan salah satunya pelaksanaan Ujian Nasional diganti dengan Assesmen Nasional yang akan berlangsung di tahun 2021. Tentu ini akan membuat sekolah-sekolah berbenah diri termasuk membenahi sistem informasi dan lingkungan sekolahnya.

Merdeka belajar tidak lagi menjadikan Asesmen Nasional sebagai penentu kelulusan seperti Ujian Nasional sebelumnya sehingga hasil ini menjadi bentuk pemetaan kualitas Pendidikan kita secara menyeluruh.

Selanjutnya dikatakan bahwa program berikutnya tentang merdeka belajar adalah Guru Penggerak dan Kepala Sekolah Penggerak. Bahwa dalam program Guru Penggerak, termasuk merdeka belajar dalam konteks Sekolah Penggerak akan berjalan seiring dengan program-program dalam konteks merdeka belajar.

Baca Juga:  UPT SPF SMPN 4 Makassar Gelar Pemilihan Duta Baca Pelajar

Berkaitan dengan program ini para guru dan stakeholder perlu merefleksikan diri bahwa dengan konsep merdeka belajar apakah sebelumnya masih menerapkan pola-pola Pendidikan yang bersifat kolonialisme.

Oleh karena itu, menurutnya kepemimpinan yang ada di sekolah bukan kepemimpinan tunggal oleh kepala sekolah tetapi kepemimpinan itu merupakan kepemimpinan bersama antar kepala sekolah dengan guru. Guru adalah pemimpin di dalam kelas masing-masing yang harus punya kemampuan untuk mengolah ruang kelas yang baik sehingga anak-anak merasa senang dalam belajar di ruang kelas sehingga merasa aman, nyaman, senang dalam belajar.

Suasana belajar yang kondusif berdampak positif dan signifikan terhadap hasil belajar aak, maka Insya Allah mutu dan kualitas pembelajaran akan menjadi lebih baik.

Dalam sosialisasi SMB tersebut narasumber menjelaskan Tujuan Kegiatan yaitu Guru dan Kepala Sekolah calon peserta program memahami tujuan dan alur Sekolah Merdeka Belajar. Lalu dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana Mengerjakan Pra Program (Modul Guru Merdeka Belajar, Menjadi Pemimpin Merdeka Belajar, Refleksi Cinta dalam Pengasuhan dan Pengajaran dan Asesmen Penggerak Pendidikan) untuk semua guru dan Kepala Sekolah di daerah yang mengajukan. Acara selanjutnya ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta pra program SMB. (*)

 

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU