Pemerintah Dorong Generasi Muda Jadi Bagian Penting Transformasi Digital

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mendorong mahasiswa ikut berperan dalam pengembangan ekonomi digital nasional melalui inovasi dan kolaborasi antarnegara, termasuk di kawasan ASEAN. Terlebih, saat ini, pertumbuhan ekonomi digital nasional dinilai sangat pesat.

Generasi muda ASEAN adalah bagian penting dari transformasi digital. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sejatinya menjadi pendorong percepatan transformasi digital di kawasan ASEAN,” ujarnya dalam acara Road to ASEAN Chairmanship 2023 di Universitas Jambi, Sabtu (17/12).

Menurut Wamendag, generasi muda ASEAN harus berani mengambil peran dalam memimpin perubahan demi kemajuan ekonomi ASEAN, khususnya dalam percepatan transformasi digital.

“Negara-negara Anggota ASEAN harus mengadopsi kemajuan teknologi dan dunia digital yang pesat, agar tidak ketinggalan dengan yang lain,” tutur Jerry Sambuaga dilansir dari laman Kementerian Kominfo.

Wamendag memaparkan, ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai Rp980 triliun (5,7 persen dari produk domestik bruto). Pada 2030, PDB Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 24 ribu triliun, sementara ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menyumbang 18 persen dari PDB atau sekitar Rp4.531  triliun.

Baca Juga:  FTBI Tanah Papua 2024, Ciptakan Generasi Muda Penjaga Bahasa Ibu

Selain itu, pada 2030, outlook ekonomi digital Asia Tenggara akan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat lima kali lipat dan akan menjadi dua kali lipat nilai GMV di Asia Tenggara.

Sedangkan sebagai implementasi transformasi digital di bidang perdagangan dalam  negeri, Kementerian Perdagangan telah menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 UMKM di seluruh Indonesia.

Saat ini, sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.

“Untuk UMKM dan pedagang tradisional, 326 tradisional pasar di 42 kecamatan dengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi dan 9,7 juta pedagang UMKM telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS. Jumlah ini akan terus meningkat seiring berkembangnya program,” jelas Wamendag.

- Iklan -

Wamendag menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Nilai transaksi aset kripto pada 2021 tercatat sebesar Rp859,4 triliun atau tumbuh lebih dari 1.200 persen pada 2020.

Baca Juga:  Ilham Bintang dan Anwar Fuady Raih Lifetime Achievement Award FFWI 2024

Sedangkan total nilai transaksi pada Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar Rp249,3 triliun. Di sisi lain, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia sampai dengan Agustus  2022 tercatat sebesar 16,1 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 725 ribu pelanggan per bulan.

Dengan seluruh perkembangan tersebut, Wamendag mendorong generasi muda untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada untuk turut berpartisipasi memajukan sektor ekonomi digital nasional. Kementerian Perdagangan akan terus   mendorong serta mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang solid.

“Kami berharap, para generasi muda memanfaatkan sebaik mungkin setiap peluang yang ada dengan cerdas dan kreatif. Sehingga akan memberikan kontribusi nyata dan  menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” pungkas Wamendag.

Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Jambi ini turut dihadiri Duta Besar Singapura Jakarta, Kwok Fook Seng; Ketua Indonesian Youth Diplomacy (IYD), Michael Victor Sianipar dan Rektor Universitas Jambi, Sutrisno. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU