Penampakan Matahari Mengeluarkan Semburan Api oleh NASA

Penampakan matahari mengeluarkan semburan api oleh NASA. Namun, beruntung semburan api tersebut tidak menghadap ke Bumi.

Belum lama ini, matahari memperlihatkan aktivitasnya yang tidak biasa. Bagaimana tidak? Mengutip dari Space, matahari yang terlihat tenang baru-baru ini terlihat sedang berpesta mengeluarkan semburan api selama lima jam pada dini hari (26/11/2021).

Solar Dynamics Obseravatory (SDO) NASA mencatat serangkaian letusan terjadi di beberapa bagian matahari. Untungnya, letusan yang menyemburkan api tersebut tidak menghadap ke Bumi.

SDO NASA merupakan salah satu dari beberapa teleskop dan pesawat ruang angkasa yang mengarah ke matahari yang bertujuan untuk meningkatkan prediksi cuaca matahari.

Baca Juga:  4 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Mesin Cuci Cepat Rusak

Tidak jelas dari sudut ledakan (relatif terhadap Bumi) dari mana mereka berasal, tetapi situs yang kerap kali melacak cuaca luar angkasa SpaceWeather.com menyarankan itu akan menjadi bintik matahari. Atau konsentrasi gelap aktivitasi magnetik di permukaan matahari.

Solar Dynamics Observatory NASA memperlihatkan penampakan mathari aktif mengeluarkan semburan api pa
Ilustrasi Badai Matahari

“Setidaknya setengah lusin ledakan terjadi”, tulis SpaceWeather.com dalam laporannya.

“Situs ledakan itu tersembunyi, tepat di balik tepi matahari. Ini hampir pasti merupakan bintik matahari yang tidak stabil”.

Sebagai tambahan informasi, bintik matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat. Ini dapat mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk daerah beersuhu lebih dingin.

Dari Bumi, bintik-bintik ini dapat terlihat meskipun tanpa bantuan teleksop.

- Iklan -
Baca Juga:  Mengenal Zero, Pesawat Tempur Legendaris Jepang pada PD II

Dalam laporan Space, para ilmuwan akan mendapatkan gambaran sekilas yang lebih baik tentang wilayah tersebut ketika berotasi ke pandangan Bumi dalam waktu 24-48 jam. Rotasi matahari bervariasi menurut garis lintang karena merupakan bola gas yang besar, tetapi dibutuhkan 24 hari Bumi untuk berotasi di ekuator dan lebih dari 30 hari di kutub.

Tahun 2021 ini menuju awal siklus 11 tahun baru aktivitas matahari, yang dimulai sejak Desember 2019 lalu. Awal siklus umumnya memiliki slebih sedikit bintik matahari dan lebih sedikit letusan, kemudian itu akan meningkat saat mencapai puncaknya yang diperkirakan pertengahan 2025. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU