Pendampingan Tata Kelola Program Kesehatan Virtual FKM Unhas dan Dinkes Pangkep

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Tim Pendampingan Tata Kelola Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Pangkep kembali melakukan pertemuan daring dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Rabu 22 Juli 2020.

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari rangkaian kegiatan pendampingan yang dilaksanakan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep.

Pada pertemuan tersebut, tim FKM Unhas terdiri dari Dr Irwandy, SKM., M Sc PH., M Kes., Adelia Ady Mangilep, S KM., MARS., Nasrah, SKM., M Kes, Nurul Ilmi sebagai anggota tim.

Adapun dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep turut dihadiri oleh Kabid SDK, Kabid Binkes, Kabid P2P, Kasie Alkes dan PKRT, Kasie Yankes Tradisional, Kasie P2PTM dan Keswa, Kasie Kefarmasian, Kasie Kesling, Kasie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Kasie Kesga & Gizi, Kasie SDMK, para kasubag dan staf.

Baca Juga:  Peran Teknologi dalam Pengujian Obat: Membuka Era Baru Farmasi Modern

Pada pertemuan sebelumnya, tim FKM Unhas telah melakukan pemaparan hasil review Renja (Rencana Kerja) Tahun 2021 yang telah disusun oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, sehingga pada pertemuan ini, Tim FKM Unhas melakukan Review renja yg telah direvisi oleh tim perencana Renja Dinkes Kabupaten Pangkep.

Kegiatan ini dilakukan dengan metode Focus Group Discussion atau diskusi terstruktur, diawali dengan pembukaan oleh moderator, kemudian tim FKM Unhas memaparkan hasil review terhadap perbaikan Renja dan ditutup dengan sesi diskusi.

Baca Juga:  Unifa Gelar Penyegaran Akhir Tahun, Fokus pada Peningkatan Kemampuan Berjejaring

Pertemuan ini juga banyak membahas mengenai masalah atau hambatan yang dialami oleh Dinkes Pangkep dalam pelaksanaan Renja, khususnya pada daerah kepulauan karena keterbatasan akses.

Oleh karena itu, ke depannya akan dilaksanakan workshop yang bertujuan untuk mendiskusikan referensi dan memetakan penyebab dari masalah terkait kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Renja.

“Kita akan saling sharing pengalaman dan referensi mengenai teori dan implementasi pelaksanaan Renja di lapangan untuk membahas masalah dan hambatan yang ada agar perencanaan kesehatan yang diusulkan kedepannya bisa lebih strategis,” jelas Irwandy. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU