Beberapa waktu lalu viral sekelompok santri yang menutup telinga saat ada musik dimainkan ketika sedang mengantre vaksinasi corona, dan hal ini menuai banyak polemik baik yang pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Disebutkan bahwa santri tersebut merupakan santri penghafal Al Qur’an (hafiz). Menurut informasi, alasan mereka menutup telinga karena mereka tidak ingin hafalan Al Qur’an mereka terganggu.
Berdasarkan jurnal European Journal of Social Sciences Education and Research berjudul The Impact of Music in Memory (2017), Arian Musliu dan sejumlah peneliti berusaha menguji hipotesa terkait musik. Mereka penasaran apakah musik lirik dan musik santai memiliki dampak negatif pada memori.
Oleh sebab itu, mereka melakukan tes kepada 74 siswa berusia 17-22 tahun. Sebanyak 57,8 persen di antaranya menyatakan hanya memiliki satu jenis musik yang disukai. Sementara 21,6 persennya menyebut hanya suka musik genre R&B. Dari 74 sampel tersebut, 54 persennya mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat sedang belajar.
Para siswa tersebut disebar ke dalam tiga kelompok. Yakni, kelompok tanpa musik, kelompok dengan musik lirik, dan kelompok dengan music melodis. Pertama mereka dites untuk menghafal 50 suku kata tak bermakna (contohnya, snarp atau bluck).
Kedua, masih menghafal suku kata tak bermakna. Ketiga, menghafal 50 urutan angka yang berbeda. Keempat, menghafal 12 baris puisi acak. Masing-masing tes itu punya waktu hafalan selama lima menit. Para siswa kemudian harus menuliskan seberapa banyak yang dapat mereka ingat.
Berdasarkan penelitian tersebut, nilai kelompok tanpa musik terlihat selalu lebih tinggi dibanding dengan kelompok musik.
Pada tes menghafal puisi, misalnya, kelompok tanpa musik mendapat nilai rata-rata 8,13. Sementara kelompok dengan musik lirik ada di angka 6,2. Selisihnya adalah dua poin.
Anggapan bahwa musik melodis dapat membantu menghafal alias meningkatkan memori juga terbantahkan. Para peneliti itu pun menyimpulkan bahwa menghafal sambil mendengarkan musik tidak efektif bila dibandingkan dengan menghafal tanpa musik. Para peneliti itu merekomendasikan untuk tidak mendengarkan musik ketika membaca, apalagi jika tujuannya adalah untuk menghafal bacaannya.(AHM)