Siapa penemu benua amerika? Pasti kamu familiar dengan nama Columbus? Marco Polo? Atau mungkin Amerigo Vespucci? Ketiganya memiliki kesamaan. Mereka adalah penjelajah asal Benua Eropa. Kamu tentu ingat, dong, tentang glory, gospel, gold?
Orang-orang Eropa pada saat itu setidaknya telah mengenal dunia lain di samping Benua Eropa, yaitu Benua Afrika dan Asia. Selain berdagang, penjelajahan untuk menemukan dan eksplorasi kehidupan di belahan dunia lain adalah inti dari kehidupan kala itu.
Sejarah penemuan Benua Amerika
Penjelajahan Viking di sekitar Kanada
Sekitar setengah abad sebelum Columbus menginjakkan kaki di Benua Amerika, Viking telah mencapai daratan benua tersebut lebih dulu. Kalau diterjemahkan ke dalam peta masa kini, bangsa Viking mendarat di sekitar teritori negara Kanada, tepatnya di Pulau Baffin.
Namun, penjelajahan ini tidak disengaja. Saat itu, Leif Eriksson dalam perjalanan dari Norwegia ke Greenland.
Eriksson dan teman-temannya memutuskan untuk tinggal di daratan tersebut selama musim dingin berlangsung. Selama waktu itu juga lah, mereka mengeksplorasi daratan sekitar. Mereka menemukan kehidupan yang lebih subur jika dibandingkan dengan Greenland.
Cuaca yang lebih bersahabat, tanah yang hijau dan subur, dan buah anggur segar melimpah. Sampai-sampai, Eriksson menyebut daratan tersebut sebagai Vinland (Wineland). Setelah musim dingin berakhir, mereka kembali pulang ke Greenland.