Bukti perjalanan dan pemukiman sementara Viking tersebut terdaftar di dalam salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Benua Amerika Ditemukan Oleh Penjelajahan Columbus
Penjelajahan samudra oleh Columbus awalnya bertujuan untuk mencapai daratan Asia, tepatnya di sekitar India selama empat kali ekspedisi, yaitu di tahun 1492, 1493, 1498, dan 1502.
Tentu, kalau dibayangkan perjalanan laut dari Eropa ke Asia terasa sangat jauh dan melelahkan. Kala itu, rute yang diambil para penjelajah dari Portugis menuju ke arah selatan, sepanjang pantai Afrika Barat dan di sekitar Tanjung Harapan.
Lain pendapat Columbus, ia menginginkan untuk berlayar ke arah barat dari Eropa. Hingga pada 1492, penjelajahan Columbus dimulai menggunakan tiga kapal: Niña, Pinta, dan Santa Maria. Berbulan-bulan pelayaran, ia belum menemukan yang dicari.
Pada 1493, tanpa disadari, Columbus telah menginjak daratan Amerika ketika menurunkan dan meninggalkan beberapa awak kapalnya. Berdasarkan peta saat ini, daratan tersebut diperkiraan di wilayah Haiti dan Republik Dominika. Setelah ditinggal oleh Columbus, wilayah ini menjadi porak porandak, karena konflik antara kaum pendatang dan masyarakat asli terjadi.
Enam bulan di tahun yang sama, Columbus justru kembali mengirimkan ‘pasukan’ ke wilayah tersebut. Hal ini berakhir menjadi perbudakan dan kolonisasi masyarakat asli di sana.
Tahun 1498, ketika Columbus kembali ke wilayah itu lagi, telah terjadi kericuhan akibat ketidakbecusan pemerintahan suruhan Columbus. Parahnya lagi, populasi masyarakat adat Tanio hanya tersisa beberapa ratus dari jumlah awalnya 250.000.
Akibat kejadian ini, Columbus dipenjarakan oleh pemerintah Spanyol. Tidak lama dari itu, tahun 1502, ia kembali berlayar dan mendarat di Panama.
Benua Amerika Ditemukan Oleh Amerigo Vespucci
Di tahun 1507 di Prancis ada sebuah proyek untuk membuat buku geografi Cosmographiæ Introductio. Isinya kurang lebih memuat peta sebagai gambaran wilayah daratan dan lautan di bumi.
Salah satu pembuat buku tersebut, seorang kartografer asal Jerman, Martin Waldseemüler memberikan usul agar wilayah ‘dunia baru’ (Benua Amerika maksudnya, gengs) diberi nama Amerika. Penamaan ini merupakan bentuk penghormatan kepada Amerigo Vespucci.
Beberapa puluh tahun kemudian, di 1538, pembuat peta Mercator di St-Dié, Prancis, menandai nama Amerika di bagian utara dan selatan benua tersebut, bukan hanya bagian selatan. Definisi Benua Amerika juga diperluas untuk mencakup lebih banyak wilayah.
Kembali lagi ke pertanyaan, siapa penemu Benua Amerika sebenarnya? Yaa, yang sebenarnya benua ini sudah ada sejak lama sebelum para penjelajah melukakan ekspedisi.
Bahkan, ketika mereka berkunjung ke daratan ‘dunia baru’ itu pun, sudah ada masyarakat asli setempat. Menariknya lagi, disebutkan bahwa proses migrasi manusia secara darat ini telah terjadi sekitar 15.000-25.000 tahun sebelumnya.