Penerus Masa Depan Dari Rumah

Penulis: Julfiana Rizkiah

Belum pernah terpikirkan sebelumnya bahwa orang-orang akan melakukan semua aktivitas harian hanya dari rumah saja. Berdiam diri menatap layar laptop dan berinteraksi secara jarak jauh terasa normal pada beberapa tahun kebelakang. Pelajar tidak lagi meributkan prihal warna kaus kaki yang akan dipakai, namun meributkan paket internet yang penggunaan nya selalu terasa cepat habis.

Virus yang belum berlalu ini terus-terusan membuat kami mewujudkan semua nya dari rumah. Rasa bosan yang selalu kita rasakan karena pada interaksi langsung di batasi ruang demi menjaga sesama dari virus. Corona banyak mengubah segala aspek kehidupan di dunia salah satunya pada sektor pendidikan, virus ini menjadikan siswa sampai mahasiswa belajar dirumah dan mengerjakan tugas dalam bentuk digital.

Tidak ada persiapan pandemi ini akan berlangsung, karena tidak setiap orang memiliki fasilitas yang mendukung demi mewujudkan perubahan ini secara tiba-tiba. Terlebih untuk orang yang kurang mampu untuk membeli perangkat keras dan data internet.

Banyak sekali yang mengeluh dan saling menyalahkan karena virus ini, saling menyalahkan bukan solusi tepat untuk mengurangi virus yang berkembang. Menyuarakan pendapat dengan saling beradu argumen juga bukan merupakan waktu yang tepat di masa sekarang.

Saling membantu sesama adalah solusi dari persoalan ini, karena pada masa ini kita tidak hanya krisis interaksi langsung namun kita juga krisis kepekaan terhadap sesama. Keterbatasan interaksi dalam tahun-tahun sebelumnya jangan di jadikan alasan untuk menjadi individualis.

Penerus masa depan bangsa ini butuh banyak orang untuk membangun perubahan baru, dengan begitu saling membantu sesama agar tidak menumbangkan para pelajar yang kurang mampu membuat penerus bangsa ini tidak kekurangan orang-orang hebat dari berbagai kalangan. Corona bukan awal kehancuran pelajar Indonesia, melainkan ini awal kita bersatu untuk memerangi dan mengakhiri virus ini secara bersama-sama.

Corona pemersatu agar saling peduli sesama generasi coronial, karena tau rasa nya hidup di masa pandemi lebih dari dua tahun di rumah yang berbeda merindukan hidup bebas dari virus yang menghambat. Corona virus ini telah diteliti dapat menyebabkan kematian namun tidak menumbangkan pendidikan, membantu untuk terus menghidupkan sesama penerus masa depan dengan saling mendukung satu sama lain.

Dari rumah yang berbeda kita di tempatkan, namun pada masa depan yang sama kita bertemu dan meneruskan perubahan setelah pandemi ini berlalu. Corona bukan awal kemiskinan, namun merupakan awal bangkit bersama-sama dengan dari rumah yang berbeda kita peduli sesama untuk penerus perubahan masa depan.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU