Kenali Berbagai Jenis Gangguan Kesehatan Mental Menurut WHO

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental juga memberi perubahan besar perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Malasah Kesehatan mental seringkali di pandang sebelah mata, padahal kesehatan mental tak boleh di sisihkan sebagai permasalahan ringan.

Dikutip dari Kemenkes, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengarah pada perilaku buruk.

Selain itu, kondisi mental yang buruk dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan bahkan bisa memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Untuk itu, setiap orang perlu mengetahui pentingnya menjaga kesehatan mental, terlebih di masa pandemi seperti saat ini.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kesehatan mental? Berikut definisi kesehatan mental menurut WHO:

Sebagaimana kita tahu, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, keduanya memiliki keterlibatan satu sama lain.

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari kesejahteraan yang di sadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar. Sederhananya, individu dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan di lingkungannya.

Dengan begitu dapat di pahami bahwa ketika individu berada di luar definisi di atas maka di mungkinkan seseorang memiliki kelainan atau yang di sebut dengan gangguan jiwa. Ketika seseorang mengalami gangguan, seseorang akan mengalami kesulitan mengenai persepsinya mengenai kehidupan, hubungan dengan orang lain, dan sikapnya terhadap dirinya sendiri.

Baca Juga:  6 Tips Berhubungan Seks di Usia Menopause, Tetap Harmonis

Ada beberapa jenis gangguan mental yang paling banyak di alami di Indonesia, seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, dan jenis gangguan mental lainnya. Lebih jelasnya, berikut beberapa jenis gangguan mental yang perlu di waspadai:

Anxiety Disorder

- Iklan -

Anxiety disorder adalah perasaan cemas menetap atau memburuk hingga akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari. Seseorang yang menderita gangguan mental ini akan merasa gugup dan khawatir secara terus menerus dan berulang. Selain itu, penderita juga akan mengalami berbagai gejala fisik, seperti berkeringat, pernapasan cepat atau dangkal, dan sulit tidur.

Gangguan kecemasan ini bisa terjadi pada siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun. Umumnya, penderita tidak bisa menjelaskan kenapa ia merasa cemas atau khawatir yang berlangsung secara terus menerus.

Obsessive Compulsive Disorder

Obsessive compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderita melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Seseorang yang mengalami kondisi ini juga akan mengalami ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Umumnya gangguan ini di alami oleh orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada usia anak-anak atau remaja.

Melansir dari Medical News Today, seseorang yang menderita OCD terkadang susah menyadari bahwa pikiran dan tindakannya tersebut berlebihan, namun penderita tak dapat menghindarinya dan tetap merasa harus melakukannya. Selain itu, penderita juga akan terobsesi pada sesuatu secara terus menerus sebagai respon terhadap ketakutannya.

Baca Juga:  Mengenal Stroke: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Penyebab OCD sendiri belum di ketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD, seperti gangguan mental dan pernah mengalami peristiwa yang tidak pernah menyenangkan.

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang di tandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, seseorang yang mengalami depresi juga tidak bisa membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini bisa di sebabkan oleh banyak faktor, seperti mengalami kesedihan yang mendalam dan memiliki pengalaman traumatis.

Kondisi traumatis ini dapat bersifat objektif maupun subjektif, baik itu karena kekerasan fisik, emosional, hingga kejadian yang bisa mengancam nyawa. Gangguan depresi jika tidak segera di atasi maka dapat memicu penderita melakukan tindakan bunuh diri.

Bipolar

Gangguan kepribadian ganda atau bipolar disorder merupakan kondisi di mana seseorang mengalami gangguan mental yang menyebabkan perubahan tidak biasa pada mood, konsentrasi dan energi. Umumnya, gangguan kepribadian ganda di alami oleh remaja yang akan memasuki usia dewasa.

Dilansir dari laman Healthline, seseorang yang mengalami kepribadian ganda atau bipolar akan mengalami gangguan mental yang di tandai dengan perubahan suasana hati yang begitu fluktuatif dan drastis. Seseorang yang mengalami gangguan bipolar akan mengalami dua fase, yaitu fase mania (naik) dan fase depresi (turun).

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU