Pengertian Logika Menurut Ahli, Umum, Dasar-Dasar Logika dan Lainnya, Logika merupakan istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos, memiliki arti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal atau pikiran, kata, percakapan, ataupun ungkapan melalui bahasa.
Dilansir dari laman Materibelajar.co.id, berikut ini penjelasan lengkap dari Pengertian Logika Menurut Ahli, Umum, Dasar-Dasar Logika dan Lainnya. Simak di bawah ini….
Logika Secara Etimologis
Logika merupakan istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos, memiliki arti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal atau pikiran, kata, percakapan, ataupun ungkapan melalui bahasa.
Kata logikos, berarti mengenal kata, mengenai percakapan ataupun hal yang berkenaan dengan ungkapan melalui bahasa. Dengan begitu, dapat dikatan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal dan pikiran yang diutrakan melalui kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Pengertian Logika Menurut Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian logika menurut beberapa para ahli yang namanya tidak asing lagi
Jan Hendrik Rapar
Logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diatur melalui kata dan dinyatakan dalam bahasa.
W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso.
Logika yaitu suatu ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.
Soekadijo
Logika merupakan suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan nenalar.
Aristoteles
Logika yaitu ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran dan hukum yang menguasai pikiran
William Alston
Logika merupakan sebuah studi tentang penyimpulan, secara lebih cermat usaha untuk mennetapkan ukuran untuk memisahkan penyimpulan yang sah dan yang tidak sah.
Tempat Logika dalam Peta Ilmu Pengetahuan
Aristoteles membagi ilmu pengetahuan logika ke dalam tiga kelas atau tiga kelompok sebagai berikut
1. Filsafat Spekulatif , bersifat objektif dan bertujuan pengetahuan demi pengetahuan. Kelompok ini terdiri dari atas fisika, biopsikologi, metafisila, dan teologia.
2. Filsafat Praktika, yang berpedoman bagi tingkah laku manusia. Kelompok ini terdiri dari etika dan politik.
3. Filsafat Produktif, yang membimbing manusia menjadi produktif melalui ketrampilan khusus. Kelompok ini terdiri dari atas kritik sastra, retrotika, dan estetika.
Logika sebagai ilmu pengetahuan
Logika merupakan ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika yaiu berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Logika sebagai cabang filsafat
Logika merupakan sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini memiliki arti logika dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika lahir bersama dengan lahirnya filsafat dari Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikirannya serta pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
Logika dipakai untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak berlaku. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, namun juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. logika tak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran
Dasar-dasar Logika
Konsep bentuk logis merupakan inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan sebuah argumen ditentukan pada bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat utama untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern yatitu salah satu dari contoh-contoh dari logika formal.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yaitu deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif andai kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premisnya.
Argumen deduktif dinyatakan valid ataupun tidak valid, bukan benar dan salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya adalah konsekuensi logis dari premis-premisnya.
Contoh argumen deduktif:
1. Setiap mamalia mempunyai jantung
2. Semua kuda yaitu mamalia
3. Setiap kuda memiliki sebuah jantung
Penalaran induktif adalah penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.
Contoh argumen induktif:
1. Kuda Sumba memiliki sebuah jantung
2. Kuda Australia memiliki sebuah jantung
3. Kuda Amerika memiliki sebuah jantung
4. Kuda Inggris memiliki sebuah jantung
Logika Tradisional dan Logika Modern
Logika modern atau disebut logika simbolik, Karena memakai tanda atau simbol matematik, hanya membahas hubungan antara tanda-tanda itu, padahal realitas tak mungkin bisa ditangkap sepenuhnya dan setepat-tepatnya oleh symbol-simbol matematik.
Logika tradisoinal yaitu membahas dan mempersoalkan definisi, konsep, dan term menurut struktur, susunan dan nuansanya, serta beluk penalaran untuk mendapat kebenaran yang lebih susuai dengan realitas.
Kegunaan Logika
Ada empat kegunaan logika yaitu :
1. Membantu orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam serta mandiri.
4. Meningkatkan cinta akan keberanian dan juga menghindari kekeliruan kesesatan.
Sumber : Materibelajar.co.id