Perkembangan Konsep Dasar Pembelajaran
Pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning). Penkanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik.
Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem. Sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen-komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Davis (1974:30) bahwa leraning system menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman belajar, fasiltas, pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interaksi perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan.
Kenyataan bahwa dalam proses pembelajaran terjadi pengorganisasian, pengelolaan dan transformasi informasi oleh dan dari guru kepada siswa. Ketiga kategori kegiatan dalam proses pembelajaran ini berkait erat dengan aplikasi dan konsep sistem informasi manjemen.
Keterampilan mengorganisasi informasi ini merupakan dasar kelancaran proses pembelajaran. Agnew dkk (1996:17) mengungkapkan bahwa belajar adalah kemampuan untuk mampu mengorganisasi informasi merupakan hal yang mendasar bagi seseorang peserta didik.
Meier (2002:103) mengemukakan bahwa semua pembelajaran manusia pada hakekatnya mempunyai empat unsure, yakni persiapan (preparation), penyampaian (presentation), pelatihan (practice), dan penampilan hasil (performance).
-
Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan peserta belajar untuk belajar. Tanpa itu, pembelajaran akan lambat dan bahkan dapat berhenti sama sekali.
Namun karena terlalu bersemangat untuk mendapat materi, tahap ini sering diabaikan, sehingga mengganggu pembelajaran yang baik. Persiapan pembelajaran itu seperti mempersiapkan tanah untuk ditanami benih.
Jika dilakukan dengan benar, niscaya menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan yang sehat.
Demikian juga dalam pembelajaran jika persiapan matang sesuai dengan karakteristik kebutuhan, materi, metode, pendekatan, lingkungan serta kemampuan guru, maka hasilnya diasumsikan akan lebih optimal.
Tahap ini penting mengingat bahwa untuk mendekati situasi belajar, misalnya, peserta belajar harus menghadapi segala macam rintangan yang potensial dapat mengganggu.
-
Penyampaian (Presentation)
Tahap penyampaian dalam siklus pembelajaran dimaksudkan untuk mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik. Presentasi berarti pertemuan, dimana fasilitator dapat memimpin, tetapi peserta belajar yang harus menjalani pertemuan itu.
Pembelajaran berasal dari keterlibatan aktif dan penuh seorang peserta belajar dengan pelajaran, dan bukan dari mendengarkan presentasi guru atau dosen saja.
Belajar adalah menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi, maka presentasi dilakukan semata-mata untuk mengawali proses belajar dan bukan untuk dijadikan fokus utama.
-
Latihan (Practice)
Tahap latihan ini dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap 70% atau lebih pengalaman belajar keseluruhan. Dalam tahap inilah pembelajaran yang sebenarnya berlangsung.
Bagaimanapun, apa yang dipikirkan dan dikatakan serta dilakukan pembelajaran yang menciptakan pembelajaran dan bukan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh instruktur atau pendidik.
Peranan instruktur atau pendidik hanyalah memprakarsai proses belajar dan menciptakan suasana yang mendukung kelancaran pelatihan.
Dengan kata lain tugas instruktur atau pendidik hanyalah memprakarsai proses belajar dan menciptakan isi yang bermakna mengenai materi belajar yang sedang dibahas.
-
Penampilan Hasil (Performance)
Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan menjadi tindakan.
Nilai setiap program belajar terungkap hanya dalam tahap ini. Namun banyak yang mengabaikan tahap ini. Padahal sangat penting disadari bahwa tahap ini merupakan satu kesatuan dengan keseluruhan proses belajar.
Tujuan tahap penampilan hasil ini adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan.
Jenis-jenis Materi Pembelajaran
-
Fakta
Fakta adalah semua hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, yaitu nama-nama objek, peristiwa, lambang, nama tempat, nama orang dan lain sebagainya.
-
Konsep
Konsep adalah semua yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, yaitu definisi, pengertian, cirri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya.
Contoh: Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber oksigen dunia, Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ, lain-lain
-
Prinsip
Prinsip adalah berupa hal-hal pokok dan mempunyai posisi terpenting yaitu dalil, rumus, paradigm, teori serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
-
Prosedur
Prosedur adalah langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam melakukan sebuah aktivitas dan kronologi suatu sistem.
Contoh: langkah-langkah dalam memakai metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, observasi, hipotesis, melakukan eksperimen serta menarik kesimpulan.
-
Nilai
Nilai adalah hasil belajar aspek sikap. Contoh: Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yakni pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya, pembangunan berkelanjutan.