Prinsip Materi Pembelajaran
-
Relevansi (kesesuaian)
Materi pembelajaran harusnya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Bila kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus juga berupa fakta, bukan konsep atau prinsip maupun jenis materi lain.
-
Konsistensi (keajegan)
Guru harus Konsisten dalam mendidik siswa nya agar siswa merasa enak dalam materi pembelajaran karena kita tak ada hak untuk Menuntut Siswa diluar batasnya.
-
Adquency (kecukupan)
Materi yang diajarkan Harusnya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai konpetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit serta tidak boleh terlalu banyak.
Bila terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan pada pencapaian target kurikulum.
Aspek- Aspek Materi Pembelajaran
-
Aspek Kognitif,
aspek afektif atau aspek psikomotor, karena saat telah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam menentukan cakupan pembelajaran yang menyangkut keluasan serta kedalaman materi.
-
Aspek Kognitif,
Aspek afektif atau aspek psikomotor, karena saat telah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam menentukan cakupan pembelajaran yang menyangkut keluasan serta kedalaman materi.
-
Kecakupan atau Memadainya
Cakupan materi juga harus diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang sudah ditentukan.
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit atau sudah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Hasil Belajar dari Pembelajaran
Secara keseluruhan pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran tidak akan sempurna jika berhenti pada definisi atau proses.
Berikut uraian dari kaitan antara hasil pembelajaran yang sangat diharapkan sekali oleh semua masyarakat belajar khususnya peserta didik.
Hasil BelajarBloom (1956) mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk aspek kognitif, Bloom menyebutkan 6 tingkatan yaitu : 1) Pengetahuan, 2) Pemahaman, 3) Pengertian, 4) Aplikasi, 5) Analisa 6) Sintesa, 7) Evaluasi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya peranan kepribadian dalam proses serta hasil belajar.
-
Motivasi Menuju Hasil Proses Pembelajaran
Pengaruh motivasi di sini adalah motivasi baik intern maupun ekstern terhadap hasil belajar yang dimaksud, menurut Hilgard, motif merupakan tenaga penggerak yang mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku (I.L Pasaribu, 1988:46).
Sedangkan McClelland (1953) yang dikutip oleh Max Darsono (1989:99) menyataan bahwa motif adalah suatu “energizer” (sumber tenaga, penggerak) suatu konsep yang diperlukan untuk menjalankan aktivitas organism.
Semoga Bermanfaat!