Pengertian orde baru adalah masa pemerintahan di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun, dari 1966 hingga 1998. Pada dasarnya, Orde Baru ditandai dengan pengembalian tatanan kehidupan bangsa dan negara kepada Pancasila dan UUD 1945.
Sistem pemerintahan Orde Baru menggantikan sistem pemerintahan yang sebelumnya dikenal sebagai Demokrasi Terpimpin.
Puncak munculnya Orde Baru adalah saat dibentuknya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat) oleh Angkatan 66/KAMI, yang menuntut pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
Setelah peristiwa G30S/PKI, kepercayaan rakyat terhadap Presiden Soekarno menurun, dan Soeharto kemudian menggantikan Soekarno sebagai Presiden Indonesia.
Ekonomi Ketika Orde Baru
Selama Orde Baru, ekonomi mengalami perkembangan dengan penurunan inflasi dan stabilisasi mata uang. Meskipun demikian, kekuasaan pemerintahan berada sepenuhnya di tangan presiden, yang pada akhirnya menyebabkan keruntuhan Orde Baru akibat krisis moneter tahun 1997, tingginya tingkat KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme), dan peningkatan kemiskinan.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap ketimpangan ekonomi dan tuntutan reformasi total dalam pemerintahan memicu gerakan demokrasi. Akhirnya, pada tahun 1998 era Orde Baru berakhir—ditandai dengan Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden. Hal ini membuka jalan dan lembaran baru bagi negara Indonesia untuk memasuki era reformasi.
Karakteristik dan Ciri-ciri Orde Baru
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari Sistem Pemerintahan Orde Baru:
- Presidensialisme
Orde Baru menerapkan sistem presidensialisme, di mana presiden memiliki kekuasaan eksekutif yang besar. Presiden menjadi pemimpin tertinggi negara dan kepala pemerintahan.
- Pancasila sebagai Dasar Negara
Orde Baru menegaskan Pancasila sebagai dasar negara, dan pemerintah menggunakan ideologi ini sebagai landasan untuk kebijakan dan pembangunan nasional.
- Dwifungsi ABRI
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), diberikan peran ganda atau dwifungsi. Selain menjaga keamanan, ABRI juga diberi tanggung jawab untuk turut serta dalam pembangunan dan urusan sosial.
- Stabilitas Politik
Orde Baru menekankan stabilitas politik sebagai prioritas utama, dan pemerintah cenderung mengambil langkah-langkah tegas untuk menekan segala bentuk oposisi atau perlawanan politik.
- Pembangunan Ekonomi
Fokus utama pemerintahan Orde Baru adalah pembangunan ekonomi. Program-program pembangunan dijalankan dengan keras, dengan proyek-proyek besar dan industrialisasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Otoritarianisme
Pemerintahan Orde Baru dikenal dengan tindakan otoriter dan pengawasan ketat terhadap kegiatan politik. Kebebasan berpendapat dan berkumpul dibatasi, dan oposisi politik ditekan.
- Ketahanan Nasional
Pemerintahan Orde Baru menempatkan pentingnya ketahanan nasional dalam konteks keamanan dan stabilitas negara. Hal ini termasuk mengatasi pemberontakan regional, seperti di Aceh dan Papua.
Pengertian Orde Baru Menurut Para ahli
Pandangan para ahli terhadap pengertian Orde Baru dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan analisis masing-masing. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli terkait Orde Baru di Indonesia:
- Herbert Feith
Herbert Feith, seorang ahli Indonesia asal Australia, menyebut Orde Baru sebagai “Orde Baru Militer.” Ia menyoroti dominasi militer dalam pemerintahan dan menekankan ketidaksetaraan politik yang ada di bawah rezim Soeharto.
- Donald K. Emmerson
Emmerson menyebut bahwa Orde Baru adalah suatu bentuk “kapitalisme berbasis negara” yang terfokus pada pembangunan ekonomi. Ia menilai bahwa meskipun terdapat stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, namun terdapat juga tindakan represif terhadap oposisi politik.
- Richard Robison
Richard Robison, seorang ahli ekonomi politik, menyajikan analisis mengenai pembangunan ekonomi di bawah Orde Baru. Ia menyoroti dominasi kelompok bisnis yang terkait erat dengan pemerintah dan menciptakan ketidaksetaraan ekonomi.
- Harold Crouch
Crouch menyoroti keterlibatan militer dalam politik dan pemerintahan Orde Baru. Ia mengamati bahwa meskipun ada pembangunan ekonomi, namun kebijakan politik otoriter dan pelanggaran hak asasi manusia juga terjadi.
- Daniel Lev
Lev menunjukkan bahwa Orde Baru memiliki ciri otoriter dan menghambat partisipasi politik masyarakat sipil. Ia mengkritik kebijakan-kebijakan yang membatasi kebebasan sipil dan menekan oposisi politik.
Kebaikan dan Keburukan Orde Baru
Selain memahami pengertian orde baru, mari kita pelajari kebaikan dan keburukan orde baru. Kebaikan orde baru salah satunya adalah orde baru berhasil menciptakan stabilitas politik dan keamanan, mengakhiri periode ketidakstabilan politik yang terjadi pada akhir orde lama.
Namun, orde baru juga memiliki beberapa keburukan yang sangat tampak, yaitu—orde baru dikenal dengan terbatasnya kebebasan berpendapat dan berkumpul, serta dominasi politik oleh kelompok militer dan elit ekonomi yang mendukung rezim saat itu.