Tanda baca adalah simbol yang nggak ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Dikutip dari blog ruang guru, penggunaan tanda baca koma (.) dalam kalimat menggunakan aturan ini. Jangan sampai salah menggunakannya ya.
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
1. Diletakkan di Tengah Kalimat
Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Nah, tanda koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di belakang kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Satu, dua, tiga, ….. mulai!
- Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak goreng.
2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini dipakai memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan seperti tetapi, namun, atau melainkan.
Contoh:
Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya bagi anak-anak.
3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh:
Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
4. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat. Partikel ini bukan seperti partikel di materi IPA ya. Partikel dalam bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Contoh:
- Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!
- Hmm, baiklah kalau seperti itu.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.
- …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
- …… akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.
6. Identitas yang Ditulis Berurutan
Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
- Jakarta, 13 April 2021
- Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
7. Memisahkan Petikan Langsung
Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
- – Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”
- – “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
8. Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam penyusunannya.
Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.
9. Penulisan Daftar Pustaka
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama yang dibalik susunannya.
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
10. Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
- 17,2 km
- Rp90,12
11. Penulisan Gelar
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga.
Contoh:
- Hani Ammariah, S.Si
- Ny. Ratu Regina, S.Kom
12. Kalimat Bertingkat
Nah, tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat nih. Ia dipakai buat mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
- Kakak pertamaku, Kresno, adalah orang yang sangat kreatif.
- Di sekolah kami, misalnya, masih banyak siswa dari latar belakang keluarga yang kurang mampu.
13. Menghindari Salah Baca
Ternyata tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah baca/salah penafsiran lho. Tanda ini digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong royong.
Bandingan dengan
Kita memerlukan semangat gotong royong dalam upaya pembinaan warga.
14. Tidak Digunakan untuk Pemisahan Petikan Langsung
Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam kalimat jika petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:
- “Kenapa kamu berbohong?” tanya Devi.
- “Visitor blog jangan sampai turun lagi!” tegas Fahri..