Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyelidiki tentang penyakit gagal ginjal akut pada anak. Tercatat ada 192 anak yang kini mengalami penyakit gagal ginjal akut itu di Indonesia.
Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.
Surat keputusan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis.
“Belajar dari pandemi COVID-19, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk mencegah agar penyakit ini bisa di cegah sedini mungkin. Karenanya kami mengimbau kepada Dinas Kesehatan, rumah sakit maupun pintu masuk negara agar segera melaporkan apabila ada indikasi kasus yang mengarah kepada gagal ginjal akut maupun penyakit lain yang berpotensi mengalami KLB,” imbuh dr. Yanti
Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. menjelaskan, orang tua perlu waspada jika anak mengalami demam dan volume urinenya berkurang atau tidak bisa kencing.
“Penurunan fungsi ginjal (gagal ginjal) bisa ditandai dengan penurunan volume urine sampai tidak bisa kencing,” jelas Yanti, seperti dilansir dari SehatNegeriku, Selasa (18/10/2022).
Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Kapan orang tua perlu waspada gagal ginjal akut pada anak? Ada beberapa tanda bahaya gejala gagal ginjal akut pada anak yang perlu diperhatikan orangtua, yakni:
- Warna urine jadi kecoklatan atau jadi lebih pekat Kencing sedikit (jumlah urine kurang dari 0,5 ml/kg berat badan/jam dalam 6-12 jam)
- Tidak kencing selama 6-8 jam di siang hari
- Diare parah Kejang Sesak napas Kesadaran menurun
Jika anak sudah merasakan tanda bahaya gejala gagal ginjal akut pada anak di atas, segera bawa anak ke rumah sakit. Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang berupa tes darah dan tes urine.
Penyebab Penyakit Ginjal
Penyebab sakit ginjal anak dibedakan berdasarkan jenisnya, penyakit ginjal akut dan kronik. Namun secara umum, ini penyebab penyakit ginjal pada anak, dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK):
- Cacat lahir
- Penyakit keturunan
- Infeksi
- Sindrom nefrotik
- Penyakit sistemik (kelainan kondisi sistem metabolisme tubuh)
- Trauma
- Penyumbatan di saluran kemih
Pencegahan Penyakit Ginjal Pada Anak
Untuk menghindarkan si kecil dari risiko penyakit ginjal, orangtua perlu melakukan langkah-langkah pencegahan pada faktor penyebabnya. Caranya yaitu:
- Cukupi kebutuhan cairan anak.
- Cegah dehidrasi pada anak, terutama saat sedang diare atau muntah-muntah.
- Kurangi paparan terhadap infeksi, termasuk saat kehamilan.
- Konsultasi seputar masalah genetik untuk mencegah penyakit ginjal yang diturunkan.
- Deteksi dini hipertensi dan diabetes pada anak/
Bila anak sudah terkena penyakit ginjal, lakukan pengobatan dan kontrol secara teratur. Dokter juga melakukan penanganan pada hipertensi, anemia, dan proteinuria.