Adanya ketombe di kepala adalah hal yang pasti sangat mengganggu di setiap aktivitas yang dilakukan. Kita mengalami ketombe tentu memiliki beberasa sebab. Entah itu karena kesalah memakai sampo atau kurang merawat rambut sehingga mengalami ketombean.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab ketombe. Meski terlihat ringan dan bukanlah kondisi yang serius, kehadirannya kerap menimbulkan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi ketombe agar Anda bisa kembali percaya diri.
Ketombe dapat terjadi ketika pertumbuhan sel kulit mati di kepala lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan sel kulit baru. Kondisi yang dapat menyebabkan “hujan salju” di bahu ini memang tidak menular, tetapi bisa memicu rasa gatal pada kulit kepala dan menurunkan rasa percaya diri.
Macam-Macam Penyebab Ketombe
Ketombe bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
1. Ragi atau jamur
Ragi atau jamur Malessezia globosa menggunakan minyak di kulit kepala untuk hidup dan berkembang biak. Hal ini membuat kulit kepala bereaksi dengan mempercepat pembentukan sel-sel kulit baru di kepala.
Normalnya, dibutuhkan waktu sebulan penuh agar sel-sel baru di kulit kepala menjadi matang, mati, dan terkelupas. Namun, pada orang yang berketombe, proses tersebut bisa terjadi hanya dalam waktu 2–7 hari saja.
2. Kulit kepala kering
Selain kulit kepala berminyak, kulit kepala kering juga bisa memicu penumpukan sel kulit mati di kepala dan menimbulkan ketombe. Bedanya, ketombe akibat kulit kepala kering berukuran lebih kecil dan tidak terlalu berminyak.
3. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak merupakan iritasi kulit yang dapat menimbulkan ruam dan gatal. Jika terjadi di kulit kepala, kondisi ini umumnya disebabkan oleh produk perawatan rambut atau pewarna rambut.
Selain dermatitis kontak, menderita penyakit kulit lain seperti eksim, psoriasis, atau jerawat juga dapat memicu atau memperparah ketombe.
4. Jarang keramas
Jarang keramas juga dapat menyebabkan Anda berketombe. Kebiasaan ini bisa menyebabkan penimbunan minyak dan sel kulit mati di kepala hingga akhirnya menimbulkan ketombe.
5. Kondisi medis lain
Selain keempat hal di atas, ketombe juga lebih berisiko dialami oleh orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, cedera otak dan saraf tulang belakang, HIV/AIDS, dan hepatitis C.
Cara Mengatasi Ketombe
Ketombe hampir selalu dapat ditangani dengan rutin keramas menggunakan sampo khusus ketombe sebanyak 1–3 kali seminggu. Bila ketombe sudah teratasi, kurangi pemakaiannya menjadi seminggu sekali untuk mencegah ketombe muncul kembali.
Sampo khusus ketombe terdiri dari berbagai jenis dan dapat dikategorikan berdasarkan zat yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa jenisnya:
- Sampo yang mengandung zat antibakteri dan antijamur zinc pyrithione
- Sampo berbasis tar batu bara yang dapat memperlambat proses pengelupasan sel-sel kulit mati di kepala, tetapi bisa membuat kulit kepala menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari
- Sampo dengan kandungan salicylic acid yang dapat menghilangkan kerak di kulit kepala
- Sampo dengan kandungan selenium sulfide atau ketoconazole yang bersifat antijamur, tetapi penggunaannya perlu diperhatikan karena dapat mengubah warna rambut dan kulit kepala
Sebelum menggunakannya, baca dan ikuti petunjuk pemakaian pada setiap botol sampo antiketombe. Beberapa produk sampo ada yang perlu dibiarkan selama beberapa menit setelah digunakan, tetapi ada pula yang harus segera dibilas.
Bila sampo tidak dapat mengatasi masalah ketombe yang dialami atau Anda mengalami reaksi alergi, seperti ruam, gatal, dan kemerahan, segera hentikan penggunaan sampo dan periksakan kondisi Anda ke dokter agar dapat dilakukan penanganan sesuai penyebab ketombe yang muncul.