Penyebab Perselingkuhan yang Harus Kamu Ketahui, Yuk Simak Penjelasannya!

Banyak orang mengira bahwa pria selingkuh dan meninggalkan istrinya adalah demi wanita yang lebih seksi atau cantik. Sementara wanita akan meninggalkan suaminya demi pria yang lebih mapan. Penyebab perselingkuhan didasari oleh berbagai faktor yang akan dijelaskan dalam artikel ini.

Padahal, bukan hanya itu alasan seseorang berselingkuh. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab mengapa seseorang tidak setia dengan pasangannya.

Penyebab Pria dan Wanita Berselingkuh

Perselingkuhan yang dilakukan pria dan wanita memiliki motif yang berbeda-beda. Pada pria, perselingkuhan bukan hanya didasari atas hasrat untuk berhubungan seksual dengan pasangan yang lebih menarik, justru awal mula penyebab pria berselingkuh bisa karena kurangnya kedekatan emosional dengan pasangan.

Hubungan emosional yang kurang erat atau terkesan dingin dengan pasangan lama-kelamaan bisa memicu masalah dalam hubungan, misalnya kurang menghargai keberadaan satu sama lain.

Kurangnya rasa penghargaan inilah yang kemudian menjadi salah satu kunci utama pria membangun kedekatan emosional dengan orang lain yang bisa memberikannya penghargaan dan kehangatan.

Berbeda dengan pria, wanita yang berselingkuh sering bermula dari perasaan kurang dihargai, serta merasa kesepian dan sering diabaikan oleh pasangan.

Pada dasarnya, wanita menginginkan sosok yang mengaguminya, sehingga dia merasa dihargai dan diperhatikan oleh pasangan. Namun, jika ia diabaikan oleh pasangannya, perselingkuhan menjadi cara bagi wanita untuk mendapat perhatian yang mereka inginkan dari pria lain.

Meski demikian, alasan mengapa seseorang berselingkuh juga bisa lebih kompleks dari penjelasan di atas. Masih ada banyak faktor lain yang bisa membuat seseorang lebih rentan untuk selingkuh, mulai dari gangguan kepribadian, hubungan jarak jauh, bosan dengan hubungan yang dijalani, hingga kurangnya komitmen.

Mengenali Selingkuh Hati yang Membahayakan

Banyak macam perselingkuhan yang mungkin terjadi di sekitarmu, salah satunya adalah selingkuh hati. Meski tidak selalu melibatkan kontak fisik, bukan berarti selingkuh hati tidak salah. Justru banyak hubungan perselingkuhan yang awalnya hanya berdasarkan kedekatan emosional akhirnya berujung pada hubungan seksual.

- Iklan -

Lebih jauh, selingkuh hati bahkan lebih berbahaya dibandingkan perselingkuhan fisik. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak selalu memiliki kedekatan dan kasih sayang. Namun, sebaliknya. Selingkuh hati melibatkan sisi emosional, yaitu keterhubungan, kedekatan, saling menyukai, dan pada akhirnya mencintai.

Sebagian orang sulit mengetahui apakah mereka sedang mengalami selingkuh hati atau tidak. Namun, di bawah ini ada beberapa tanda yang dapat dikenali bila kamu sedang selingkuh hati, yaitu:

  1. Kamu lebih sering menghabiskan waktu untuk berbicara dengannya daripada pasanganmu, baik itu secara tatap muka atau melalui pesan singkat.
  2. Kamu selalu merahasiakan pertemuan dan obrolanmu dengannya dari pasanganmu, termasuk pesan singkat dan surat elektronik (email).
  3. Kamu berani menceritakan masalah rumah tanggamu kepadanya tanpa diketahui oleh pasanganmu.
  4. Kamu merasa mendapat perhatian penuh dari orang tersebut dibandingkan pasanganmu.
  5. Kamu menganggapnya penting dan sering meluangkan waktu untuk bisa bersamanya.
  6. Kamu sering menyebut namanya dan mulai membanding-bandingkan sikapnya di hadapan pasanganmu.

Perselingkuhan adalah ancaman dalam sebuah kehidupan asmara atau rumah tangga. Tidak sedikit pernikahan yang berujung perpisahan atau perceraian karena faktor perselingkuhan ini. Meski begitu, tidak semua perselingkuhan akan berakhir dengan perceraian.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan demi memperbaiki hubungan setelah mengetahui pasangan berselingkuh. Namun, diperlukan peran dari kedua pihak untuk mengevaluasi diri, memaafkan, memberi waktu bagi satu sama lain, dan memperbarui komitmen untuk menjalin hubungan kembali.

Oleh karena itu, dalam memperbaiki hubungan dengan pasangan yang renggang karena perselingkuhan, cobalah jalani konseling pernikahan atau berkonsultasilah ke psikolog, sehingga mendapat jalan keluar untuk mempererat kembali kasih sayang dalam hubungan rumah tangga.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU