Iklim merupakan perubahan cuaca yang terjadi di setiap negara dengan masing-masing ciri khas yang dimiliki. Mulai dari iklim tropis, sub tropis, iklim sedang, hingga iklim kutub. Masing-masing jenis iklim ini tentu mempunyai ciri khas tersendiri yang mempengaruhi bagaimana kondisi alam di berbagai wilayah berbagai belahan bumi.
Di Indonesia sendiri yang memiliki iklim tropis, biasanya mempunyai suhu udara yang tinggi karena selalu mendapatkan sinar matahari, curah hujan yang tinggi dan lebih sering dibandingkan daerah lain, serta suhu udara yang lebih hangat dengan suhu rata-rata tahunan mencapai 30 derajat celcius. Kondisi alam di Indonesia ini tentu berbeda dengan negara-negara yang memiliki jenis iklim lain.
Kondisi iklim di suatu daerah juga mempengaruhi persebaran fauna, flora, dan berbagai hasil pertanian lainnya. Jika kondisi iklim terganggu, maka ini dapat mempengaruhi kondisi alam di wilayah tersebut. Salah satunya tidak lain adalah fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini.
Perubahan iklim yang kini terjadi di bumi menyebabkan berbagai macam dampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Mulai dari terjadinya cuaca ekstrem, semakin sering terjadi bencana alam, hingga risiko kepunahan flora dan fauna yang mengancam ekosistem.
Penyebab Perubahan Iklim
PBB mengungkapkan sejumlah penyebab perubahan iklim yaitu:
- Pembuatan energi. Energi listrik dan panas dihasilkan dengan membakar bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan emisi karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yaitu gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.
- Manufaktur barang. Kegiatan manufaktur dan industri menghasilkan emisi gas rumah kaca. Industri manufaktur merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Menurut Center for Climate and Energy Solutions, emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi di Amerika Serikat dan Rusia.
- Penebangan hutan. Emisi gas rumah kaca timbul akibat penebangan hutan, karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya. Karena hutan menyerap karbon dioksida, penebangannya juga mengakibatkan berkurangnya penyerapan emisi gas rumah kaca.
- Penggunaan transportasi. Bahan bakar fosil sebagai sumber energi kendaraan menyebabkan perubahan iklim karena emisi gas karbon dioksida.
- Pemakaian berlebihan. Penggunaan barang elektronik, berpergian, dan jumlah makanan yang dikonsumsi berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Gaya hidup berpengaruh besar terhadap perubahan iklim. Riset Oxfam tahun 2020 menunjukkan, satu persen dari orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas polusi karbon dua kali lipat lebih banyak dari populasi dunia.