Mual dan tidak nafsu makan merupakan kombinasi umum yang dapat disebabkan oleh sejumlah masalah kesehatan. Jika kedua masalah ini terjadi, Anda juga bisa terancam kekurangan nutrisi sehingga berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, mari kenali penyebab perut mual dan tidak nafsu makan supaya masalah ini dapat diantisipasi.
Penyebab perut mual dan tidak nafsu makan
Mulai dari keracunan makanan, alergi, obat-obatan, hingga penyakit yang serius, inilah sederet penyebab perut mual dan tidak nafsu makan yang mesti diwaspadai.
-
- Keracunan makanan
- Alergi makanan
- Obat-obatan tertentu
- Gangguan psikologis
- Olahraga berat
- Kehamilan
- Operasi
- Kanker
- Infeksi
Kapan harus ke dokter?
Perut mual dan tidak nafsu makan tidak boleh diremehkan, terutama jika disertai dengan berbagai gejala ini:
- Nyeri dada
- Penglihatan buram
- Tubuh lemah
- Merasa kebingungan
- Menunjukkan gejala dehidrasi
- Demam lebih dari 38 derajat Celcius
- Tidak bisa makan dan minum selama 12 jam
- Bau tidak sedap dari napas
- Nyeri perut yang tak tertahankan
- Sakit kepala parah
- Leher kaku.
Cara mengatasi mual muntah dan tidak nafsu makan
Menurut dr. Tabita P S dikutip dari Alodokter.com, mual muntah dan tidak nafsu makan bisa terjadi pada kondisi: dispepsia, ulkus saluran cerna, infeksi/radang saluran cerna.
Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang dideskripsikan dgn rasa tidak nyaman di perut berupa kembung, nyeri ulu hati, cepat kenyang, perih/panas seperti terbakar di lambung/kerongkongan, perut terasa penuh setelah makan porsi normal, tidak bisa habiskan makanan dlm porsi banyak.
Dispepsia biasanya diterapi dg obat golongan PPI. Opsi lain adalah obat golongan H2R blocker, antasida dan pelapis lambung.
Ulser saluran cerna (mis tukak lambung) adalah adanya luka yang dalam di mukosa saluran cerna (lambung/ usus) akibatinfeksi bakteri, konsumsi OAINS berkepanjangan, konsumsi aspirin/kortikosteroid/anti depresan golongan SSRI.
Beberapa gejala tukak lambung antara lain sama dengan pada dispepsia namun dapat berlangsung dalam hitungan menit-jam, hilang timbul selama beberapa hari/minggu/bulan, memburuk diantara waktu makan/malam hari/pagi-pagi sekali, makin parah saat perut kosong, reda saat diisi makanan/ setelah minum obat maag namun akan muncul lagi.
Gastroenteritis dapat disebabkan infeksi bakteri/virus/parasit lainnya.
dr. Tabita P S menyarankan untuk memeriksakan diri ke Sp.PD-KGEH guna pelacakan lebih lanjut. Jika ada kecurigaan perlukaan dalam di saluran cerna, endoskopi bisa dilakukan.
Selain itu dapat mengonsumsi antasida sesuai dosis, stop konsumsi makanan pedas/asam/kopi/teh/coklat/soda/makanan yang memicu gas (mis singkong, kobis), kelola stres dg baik, makan porsi kecil tapi sering, tidak makan 3 jam sebelum tidur.