Peran Antropologi dalam Menghadapi Fenomena Budaya, Pengertian dan Investigasi Fenomena Budaya

1. Pengumpulan Data atau Fakta

Dalam antropologi, tahapan ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kejadian atau fenomena masyarakat dan kebudayaan untuk diolah secara ilmiah. Tahapan ini juga meliputi berbagai macam kegiatan seperti melakukan observasi (pengamatan) di Iapangan, mencatat, mengolah, dan mendeskripsikan data-data atau fakta yang terjadi dalam masyarakat yang sedang diteliti.

Pada umumnya pengumpulan data atau fakta dapat dilakukan melalui penelitian Iapangan, laboratorium, dan perpustakaan. Namun dalam antropologi budaya maupun sosial pengumpulan data atau fakta di Iapangan yang ditunjang dengan pengumpulan data di perpustakaan merupakan hal yang terpenting dan berarti ketimbang penelitian di laboratorium.

Pengambilan data di Iapangan dapat dilakukan melalui wawancara dengan anggota masyarakat yang diteliti, observasi atau pengamatan terhadap masyarakat yang menjadi objek penelitian, maupun penyebaran angket atau kuisionpr.

2. Penentuan Ciri-Ciri Umum dan Sistem

Tahapan ini bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem yang digunakan dalam menganalisis fakta-fakta atau data yang diperoleh dari Iapangan.

Dalam antropologi penentuan ciri umum dari data yang diperoleh biasanya dimulai dengan metode klasifikasi atau mengklasifikasikan data-data tersebut ke dalam ciri-ciri tertentu yang lebih umum, karena data itu berasal dari berbagai anggota masyarakat yang beraneka ragam. Setelah itu diciutkan menjadi beberapa perbedaan pokok.

Baca Juga:  Mengenal Okapi Hewan Unik Di Dunia

3. Verifikasi

Dalam tahapan ini data-data yang diperoleh dari Iapangan dan sudah diklasifikasi atau ditentukan ciri-ciri umumnya diperiksa untuk diketahui kebenarannya dengan cara melakukan pengujian, yaitu mengaitkan data-data tersebut secara rinci terhadap kenyataan yang terdapat dalam masyarakat.

Selain metode ilmiah yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat di atas ada juga metode lain yang dikemukakan oleh ahli lain, tetapi prinsipnya tetaplah sama. Menurut Carol R. dan Melvin Ember (1999:50-51) dalam Cultural Anthropology (antropologi budaya) untuk melakukan penelitian Iapangan ada beberapa teknik yang perlu dilakukan oleh seorang peneliti dalam bidang antropologi, yaitu:

a. sebelum terjun ke Iapangan, seorang peneliti harus mendalami seluruh bahan-bahan maupun keterangan yang ada tentang kebudayaan atau masyarakat yang akan diteliti terlebih dahulu sehingga pengertian atau pemahaman pendahuluan mengenai kebudayaan atau masyarakat yang bersangkutan dapat diperoleh.

Baca Juga:  Mengenal Rumah Panjang Rumah Adat Provinsi Kalimantan barat

Tahapan ini sebagai contohnya akan menghasilkan gagasan-gagasan tentang hal- hal yang menjadi penyebab munculnya kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam kebudayaan masyarakat yang akan diteliti, serta gagasan apa yang akan diteliti selanjutnya di Iapangan;

- Iklan -

b. sebelum terjun ke Iapangan, seorang peneliti juga harus menentukan jumlah orang yang akan diwawancarai dan hal-hal apa saja yang akan diamatinya di Iapangan;

c. untuk memperoleh data-data di Iapangan setelah tahapan dua tadi selesai ada dua cara yang dilakukan yakni melakukan pengamatan dan wawancara. Kedua cara ini bisa dilakukan sekaligus atau salah satu cara saja yang dilakukan, tergantung jenis data atau informasi yang ingin diperoleh. Pengamatan merupakan satu-satunya cara yang dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pola budaya yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.

Untuk melakukan penelitian atau investigasi mengenai fenomena budaya yang terdapat di sekitarmu, kamu dapat menggunakan metode-metode yang telah dikemukakan di atas.

Sumber : Pelajaran.co.id

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU