Pengaruhnya Terhadap Indonesia
Sebagai negara pengimpor minyak dan gandum, juga barang barang elektronik yang terkait dengan logam, dimana tingkat konsumsi bahan dasar dan elektronika ini, sangat besar. Impor BBM Indonesia melalui Singapura saja pada tahun 2020 sebesar 111,8 juta barrel dengan trend kenaikan di atas 10% pertahun.
Perubahan pola makan masyarakat Indonesia ke roti dan mie instant, terus memicu ketergantungan impor gandum.
Itu karena tanaman gandum tidak bisa ditanam di Indonesia, sementara trend konsumsi terhadap tanaman ini, terus naik. Maka otomatis terus memicu kebutuhan gandum di Indonesia.
Ukraina sendiri menjadi negara pengekspor gandum ke Indonesia dengan jumlah mendekati sepetempat dari total kebutuhan gandum. Disamping Australia sebagai pengekspor utama.
Sekitar 2,4 juta ton gandim Ukraina di ekspor ke Indonesia, dari total rata rata kebutuhan gandum Indonesia, 10 juta ton.
Sementara kebutuhan gandum Indobesia di tahun 2020, meningkat 10,2 juta ton.
Maka tidak dapat dipungkiri, dengan ketegangan Rusia – Ukraina ini akan memicu kenaikan harga migas gandum, barang barang elektronik dengan semua dampak ikutan multiglier ekonominya termaduk Indonesia.
Itulah mengapa kita lebih baik tidak terpancing, ributkan hal remeh ini, sehingga fokus utama terabaikan.
Ketahanan ekonimi kita terus terancam terdegradasi hingga ditumbangkannya sebagai dampak ketegangan internasional maupun infiltrasi kekuatan ekonomi di dalam negeri. (Ana)
Oleh : Adi Ketu