Dalam penanggalan Hijriyah hari kelahiran Rasulullah atau maulid nabi jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pada Tahun ini Maulid Nabi bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 2021.
Namun, terkait libur Maulid Nabi 2021 terjadi perubahan berdasarkan keputusan pemerintah. Libur maulid nabi yang mulanya terjadi pada tanggal 19 Oktober 2021 diubah menjadi tanggal 20 Oktober 2021. Walaupun begitu, seluruh umat Islam tetap dapat merayakan Maulid Nabi 2021 sesuai dengan kalender hijriyah.
Kebijakan ganti libur Maulid Nabi 2021 ini, tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2021.
Pergeseran perayaan Maulid Nabi merupakan upaya pencegahan dan penanganan penyebaran dan antisipasi munculnya klaster baru Covid-19.
Dalam menyambut perayaan hari kelahiran Rasulullah, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama Islam sebagai berikut:
- Mengisi dengan bacaan-bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.
- Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
- Membaca sejarah Rasulullah saw. dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.
- Bersedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.
- Meningkatkan silaturrahim.
- Memperlihatkan rasa gembira dan bahagia atas kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita.
- Menggelar pengajian atau majlis ta’lim yang memberi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW.
Demikian ulasan mengenai alasan pergeseran hari libur Maulid Nabi 2021 dan etika dalam merayakan hari kelahiran Rasulullah. Semoga dapat memberikan manfaat untuk kalian semua.
