Oleh: Ustadz Dr Khalid Basalamah
Bulan Syaban adalah bulan yang terletak antara bulan Ramadan dan Rajab dalam kalender Hijriyah.
Bulan Syaban memiliki banyak keutamaan, karena Rasulullah ﷺ banyak melakukan ibadah-ibadah seperti memperbanyak ibadah puasa untuk persiapan menghadapi bulan Ramadan dan pada bulan ini Syaban juga amalan-amalan manusia diangkat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma ia berkata,
يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ
مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
“Ya Rasulullah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan dibanding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Syaban ?” Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadan.
Dia adalah bulan amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam.
Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”.
(HR An-Nasai no. 2357. Syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan An-Nasai)
Maka hendaknya sebagai seorang muslim untuk berlomba-lomba memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban dengan niat ikhlas karena Allah serta mengikuti tauldan kita Rasulullah ﷺ dalam beramal.
Semoga Allah mudahkan kita semua untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Allahumma amiin.
Allahu Ta’ala a’lam bishawab.