Perbedaan Keputihan Normal dan Abnormal, Ini Ciri-cirinya

Keputihan adalah kondisi yang umumnya terjadi setiap bulan dan merupakan bagian dari proses alami tubuh wanita. Biasanya, muncul menjelang menstruasi, setelah menstruasi, atau selama masa subur.

Keputihan yang normal memiliki warna jernih atau transparan, dan dapat bertekstur cair seperti air atau lengket. Baunya tidak menyengat atau tidak berbau sama sekali.

Kondisi keputihan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga jumlah dan konsistensi cairan vagina bisa bervariasi mengikuti siklus bulanan. Faktor lain seperti kehamilan, menyusui, rangsangan seksual, penggunaan pil KB, masa ovulasi, dan stres juga dapat mempengaruhi.

Tanda-tanda Keputihan Abnormal

Keputihan yang abnormal atau patologis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Beberapa tandanya meliputi:

  • Rasa gatal di area vagina dan sekitarnya.
  • Cairan berwarna kuning, hijau, atau putih.
  • Konsistensi yang lebih kental dari biasanya.
  • Bau tidak sedap.
Baca Juga:  7 Bahan Alami Ini Efektif Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Keputihan dengan warna kuning, abu-abu, atau hijau bisa menandakan infeksi bakteri, seringkali terkait dengan penyakit menular seksual. Sementara itu, jika berwarna merah atau cokelat umumnya berhubungan dengan ketidakstabilan siklus menstruasi atau pendarahan pascamelahirkan. Jika Anda tidak dalam kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Putih kental juga bisa menjadi tanda infeksi jamur.

Penyebab Keputihan Abnormal

Beberapa penyebabnya meliputi:

  • Kurangnya menjaga kebersihan vagina.
  • Penggunaan pakaian dalam ketat dari bahan sintetis yang dapat menyebabkan kelembapan dan pertumbuhan jamur.
  • Terlalu sering menggunakan pakaian ketat.
  • Membilas vagina dari arah anus ke arah depan.
  • Mandi atau berendam dalam air hangat yang dapat memicu pertumbuhan jamur.
  • Tidak menerapkan pola hidup sehat.
  • Penyakit tertentu seperti kanker serviks, diabetes, infeksi menular seksual (seperti klamidia atau gonore).
  • Penggunaan pil KB dan obat kortikosteroid.
  • Terlalu sering menggunakan sabun, lotion beraroma, atau pembersih vagina.
  • Penggunaan vaginal douche (pencucian vagina) dengan cairan yang tidak dianjurkan.
Baca Juga:  Mengenal Penyakit Lupus dan Cara Pengobatan Herbalnya

Jika Anda mengalami keputihan yang tidak biasa disertai gejala seperti sakit perut, demam, kelelahan, peningkatan frekuensi buang air kecil, atau penurunan berat badan secara tiba-tiba, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU