Percepat Transformasi Digital, Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema Pembelajaran Sistem Pemrograman dan Kecerdasan Buatan di Jenjang SMP dan SMA.

Acara yang berlangsung pada 5-7 Desember 2024 ini dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, serta Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, Muhammad Muchlas Rowi. Selain itu, turut hadir Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, kepala sekolah, guru, dan komunitas pengajaran coding dan kecerdasan buatan.

Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif mengenai coding dan kecerdasan buatan (AI) yang akan menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah menengah pada tahun pelajaran 2025-2026, dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, sarana, dan prasarana sekolah.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital melalui keterampilan berpikir kritis, numerasi, dan literasi digital. Pembelajaran coding diharapkan dapat mengasah pola pikir logis dan sistematis siswa, sementara AI akan memperdalam pemahaman mereka tentang pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis teknologi.

Dalam sambutannya, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menekankan bahwa integrasi coding dan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum pendidikan merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital.

Baca Juga:  9 Langkah Memulai Bisnis Online Dari Nol untuk Pemula

Menurutnya, mata pelajaran ini akan bersifat pilihan dan diterapkan di sekolah-sekolah yang siap secara sarana dan infrastruktur, serta memiliki kemampuan siswa yang memadai.

“Dengan pengintegrasian ini, diharapkan siswa Indonesia dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bangsa, sejalan dengan visi pemerintah dalam mengembangkan SDM unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” ujar Wamen Fajar dalam sambutannya secara daring dari Kupang, NTT, pada Jumat (6/12).

Beliau juga mengapresiasi berbagai masukan yang diterima dalam diskusi ini dan menyatakan pentingnya mendengarkan lebih banyak lagi pendapat untuk memastikan implementasi pembelajaran coding dan AI dapat berjalan dengan baik di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Wamendikdasmen berharap bahwa pengintegrasian pembelajaran coding dan AI dapat membawa dampak positif, tidak hanya meningkatkan kualitas peserta didik, tetapi juga memberikan manfaat bagi guru dengan mempermudah proses pengajaran dan mendorong kreativitas mereka dalam menyampaikan materi.

- Iklan -

“Sebagai bagian dari program Quick Win pemerintah, kami berharap rencana ini dapat memberikan dampak yang nyata dalam waktu dekat. Digitalisasi pendidikan akan membantu meningkatkan kualitas siswa dan juga mendukung guru dalam menyampaikan materi dengan lebih efisien,” tambahnya.

Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan AI, Muhammad Muchlas Rowi, yang juga turut membuka dan menutup acara ini, menjelaskan bahwa diskusi ini tidak hanya menjadi wadah bagi pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak terkait pembelajaran coding dan AI, tetapi juga untuk merumuskan beberapa opsi pembelajaran di jenjang SMP dan SMA.

Baca Juga:  Ayo Bergabung dengan Komunitas Squad untuk Dapatkan Hadiah Menarik!

“Harapannya, diskusi ini akan menghasilkan berbagai opsi pembelajaran yang dapat diimplementasikan di SMP dan SMA. Terdapat setidaknya tiga model pembelajaran yang bisa dipertimbangkan: berbasis internet (internet-based), terhubung langsung (plugged), dan tanpa koneksi internet (unplugged),” ungkap Muchlas Rowi.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya memastikan pembelajaran coding dan AI dapat diakses oleh semua siswa, tanpa terkendala lokasi atau fasilitas, sejalan dengan visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi praktis yang dapat diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia, khususnya terkait dengan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan di sekolah menengah. Para peserta juga diundang untuk memberikan masukan dalam merancang struktur kurikulum dan modul pembelajaran yang mudah diakses oleh seluruh sekolah.

Sebagai bagian dari inisiatif Kemendikdasmen, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi dan pendidikan digital ke dalam kurikulum nasional. Diharapkan, dengan pendekatan ini, dapat lahir generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global.

Pembelajaran coding dan kecerdasan buatan diharapkan menjadi elemen kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang merata dan berdaya saing di seluruh Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Muhammad Muchlas Rowi. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU