Peringatan Hari Ibu di SD Inpres Banta-Bantaeng I, Kamis, 22 Desember 2022, dirayakan penuh haru. Pada momen itu, anak-anak mempersembahkan buku kumpulan tulisannya kepada masing-masing ibunya. Mereka bahkan membacakan langsung tulisannya di hadapan ibu dan gurunya
“Tema acara ini adalah Sipakarannu, di mana anak mempersembahkan cerita yang ditulisnya kepada Mama masing-masing,” jelas Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-Bantaeng I, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, usai kegiatan acara di sekolahnya di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Tulisan yang dibacakan itu diambil dari buku “Bermain Cerita” karya bersama murid-murid yang ikut dalam kelas menulis kreatif. Kelas menulis kreatif menghadirkan fasilitator berlatar belakang penulis dan penggiat literasi, seperti Rusdin Tompo. Rusdin Tompo juga bertindak selaku editor buku setebal lebih 100 halaman ini.
Sebagaimana nama kegiatannya, program ini untuk penguatan gerakan literasi sekolah. Juga sebagai implementasi 18 Revolusi Pendidikan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Hj Baena membuka acara dengan mengulas pembinaan karakter anak lewat pelatihan menulis kreatif. Tujuan bagi anak, katanya, untuk meletakkan dan membina potensi anak melalui kegiatan menulis.
“Bagi anak yang rajin pelatihan, diapresiasi tulisanya, lalu dibukukan dengan judul Bermain Cerita,” papar Hj Baena di hadapan orangtua dan guru-guru.
Momen Hari Ibu ini, lanjut Baena, orang tua dan guru akan semakin mengenal potensi, keinginan dan cita-cita anak melalui tulisan-tulisan mereka. Ibu-ibu yang hadir merupakan bagian dari Amal CERIA atau akronim dari anak mama lancar literasi, numerasi, digital.
Ada lebih 50an cerita dalam buku yang ditulis tersebut. Rendi misalnya, menulis kisah dengan judul, Semoga Orangtuaku Melihatku Sukses, Iksan Arif Pratama menulis dengan judul Saya Ingin Membahagiakan Orangtua. Sedangkan Nur Jihan Khaiyyirah menulis Ingin Jadi Anggota DPR, dan Tiara Masakke menulis Cerita Tentang 4 Ekor Anjingku.
Guru-guru yang hadir di Perpustakaan Ceria juga menyampaikan testimoni tentang kisah ibu dan keluarga. Dilanjutkan dengan acara penyerahan buku Bermain Ceria kepada anak dan mamanya.
“Anak-anak membaca ceritanya di dampingi mamanya. Mereka bercerita dengan berderai air mata haru,” ungkap Baena.
Setiap kali anak membacakan tulisannya, mereka mendapat apresiasi dengan tepuk tangan. Juga ada ulasan kesan dan pesan dari setiap cerita anak tersebut.
Peringatan Hari Ibu ini semakin spesial karena ada pemotongan nasi tumpeng. Acara ditutup dengan pembacaan doa untuk orang tua. (*)