FAJARPENDIDIKAN.co.id – Dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1442 Hijriyah, Rabu (19/8/2020), SD Islam Athirah 1 Makassar menggelar tausiyah online. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan pandemi covid 19, peringatan bulan Muharram diselenggarakan secara virtual melalui zoom meeting. Sebanyak 456 siswa, guru dan karyawan SD Islam Athirah 1 Makassar turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan itu dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh kelas 1, 2, dan 3 di pagi hari pukul 08.00, dan di sesi kedua diikuti oleh kelas 4, 5, dan 6 pada pukul 10.30 WITA.
Perayaan tahun baru Islam ini juga dimeriahkan dengan berbagai. Lomba mewarnai kaligrafi untuk level 1, 2, 3 dan juga lomba da’i untuk level 4,5, dan 6.
Rangkaian perayaan tahun baru Islam dimulai dengan pembacaan ayat suci al qur’an dilanjutkan dengan tausiyah, dan diakhiri dengan berbagai lomba.
Dalam ceramahnya pada level 1, 2, dan 3, Ustad Sabaruddin mengatakan pemaknaan bulan Muharram berawal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik.
Selain itu Jamaluddin dalam sambutannya mengatakan dengan adanya peringatan tahun baru islam ini kita jadikan sebagai momentum untuk bisa menjadi pribadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
“Sekalipun belajarnya di rumah, anak-anakku harus tetap yakin dan semangat belajar dan kita harus punya keyakinan dibalik pandemi ini akan ada sesuatu yang indah dibaliknya,” katanya di depan siswa SD Islam Athirah 1 Makassar.
Sementara itu, Ustad Suardi dalam ceramahnya pada level 4, 5, dan 6 menyampaikan momentum tahun baru islam ini kita jadikan diri kita menjadi orang yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Hormat kepada orangtua dan guru serta berkata lembut kepada orangtua adalah kunci kesuksesan kita di dunia.
Pada sesi akhir, Khasan selaku kepala sekolah mengucapkan terimakasih kepada anak-anak. “Saat ini kita sedang menghadapi krisis covid 19, seluruh siswa meniru keberanian Umar Bin Khttab. Karena orang yang berani adalah yang mampu menahan amarahnya dan berubah dari tidak baik menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik lagi, tambahnya”.
Laporan : Syahriyanti