FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Sulawesi mengalami peningkatan ranking dan skor yang signifikan pada Klasterisasi Perguruan Tinggi (PT) Tahun 2020 yang diumumkan Dirjen Dikti pada tanggal 17 Agustus 2020.
Dua PTS yang ada di Makassar, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Bosowa (Unibos) berhasil masuk dalam peringkat 100 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof Jasruddin, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi pada Selasa (18/8).
Menurut Prof. Jasruddin, capaian ini sesuai dengan target yang ingin dicapai tahun ini, karena tahun lalu memang tidak ada PTS di Sulawesi yang masuk kategori 100 PT Terbaik Nasional.
“UMI tahun ini berhasil naik ke peringkat 64 dari peringkat 102 tahun lalu, sedangkan Unibos meloncat dari peringkat 189 tahun lalu ke peringkat 82 tahun ini,” ujar Prof Jasruddin.
Menurut Prof Jasruddin, sejak awal tahun 2020, LLDIKTI Wilayah IX memang intensif melakukan pendampingan untuk memastikan agar PTS di Sulawesi melaporkan semua capaian yang menjadi indikator penilaian Klasterisasi dan Pemeringkatan PT Tahun 2020 ini.
Klasterisasi dan Pemeringkatan PT yang dilakukan oleh Ditjen Dikti sejak tahun 2015 memang berbasis data yang dilaporkan PTS melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD DIKTI), maupun sumber data terkait lainnya seperti Simlitabmas, SINTA, SIMANIS dan lain-lain.
“Kami intensif berkomunikasi dengan PTS untuk meningkatkan kesadaran PTS dalam melaporkan data aktivitas Tri Dharmanya kepada Kementerian. Hasilnya bisa kita lihat, mayoritas PTS di Sulawesi meningkat rangking dan skornya,” tambah Prof Jasruddin.
Selain UMI dan Unibos, beberapa PTS di Sulawesi yang naik peringkatnya adalah Universitas Fajar yang pada tahun 2019 berada di peringkat 320, dan tahun ini berhasil naik peringkat 205.
Begitu juga dengan Universitas Muhammadiyah Parepare yang naik peringkatnya dari peringkat 332 menjadi 151.
STIE Nobel juga menjadi salah satu PTS dengan peningkatan peringkat yang signifikan karena berhasil naik dari peringkat 307 menjadi peringkat 145 secara nasional.
Bahkan STIKES Mega Buana Palopo dan Universitas Al-Asyariah Mandar yang tahun lalu peringkatnya berada di atas 700 ,tahun ini bisa meraih peringkat masing-masing 275 dan 292.
Menurut Prof Jasruddin hasil positif ini bisa dicapai karena selain mengintensifkan komunikasi dengan PTS, LLDIKTI Wilayah IX juga mendorong kolaborasi dan sinergi antara PTS, dimana PTS yang tahun lalu mendapatkan skor yang baik pada beberapa indikator membagikan pengalaman dan best-practicenya kepada PTS lain agar dapat direplikasi.
Sekretaris LLDIKTI Wilayah IX, Drs. Andi Lukman, MSi, menambahkan bahwa untuk Perguruan Tinggi Baru hasil penggabungan Seperti Universitas Muhammadiyah Bulukumba, Universitas Bina Mandiri Gorontalo dan Universitas Trinita Manado, serta perguruan tinggi yang melakukan perubahan bentuk seperti STIM Nitro yang berubah menjadi Institut Bisnis dan Keuangan (IBK) Nitro, memang skor dan peringkatnya belum optimal dan tidak menggambarkan kondisi real karena datanya belum migrasi sepenuhnya dari PTS lama.
“STIM Nitro tahun lalu berhasil masuk Top 300 PT di Indonesia, dan berada di peringkat 10 di Sulawesi, namun karena berubah bentuk menjadi IBK Nitro, maka skor dan peringkatnya tahun ini mengalami penyesuaian karena datanya belum sepenuhnya direcover dari STIM Nitro. Oleh karena itu, untuk PTS perubahan seperti IBK Nitro tidak bisa dinilai kinerjanya dengan melihat hasil data tahun ini, kita harus tunggu data tahun depan,” ujar Andi Lukman.
Klasterisasi dan Pemeringkatan PT setiap tahun dilakukan Kemendikbud untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait kinerja perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu, data klasterisasi dan pemeringkatan ini juga menjadi dasar bagi Kementerian dalam menyusun program dan kebijakan yang relevan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan PT di Indonesia.
Terdapat 22 indikator dalam Klasterisasi dan Pemeringkatan PT ini, termasuk di dalamnya Kinerja Penelitian, Kinerja Kemahasiswaan, Kinerja Pengabdian Pada Masyarakat, Akreditasi, Kerjasama PT hingga jumlah paten, sitasi, dan artikel ilmiah terindeks per dosen.
Tahun ini beberapa indikator baru terkait kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) juga ditambahkan seperti jumlah prodi dan mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar, serta jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi di industri selama minimal enam bulan dalam lima tahun terakhir.
Data peringkat PT tahun 2020 ini dapat diakses masyarakat melalui website : http://klasterisasi-pt.kemdikbud.go.id/