Perjalanan Pratama Arhan, Sepatu 25 Ribu Hingga Jadi Bintang

Bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan, menjadi salah satu pemain muda yang bersinar hingga dianugerahi penghargaan Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020. Penghargaan itu memang layak diberikan kepada Pratama Arhan yang sukses mencuri perhatian publik selama mengawal sektor kiri timnas Indonesia.

Sepanjang turnamen Piala AFF 2020, pemain asal klub PSIS Semarang itu telah mencatatkan enam kali penampilan untuk skuad Garuda. Dari seluruh aksinya tersebut, dua gol serta tiga assist yang disumbangkan Pratama Arhan untuk tim asuhan Shin Tae-yong.

Jika melihat kiprahnya di Piala AFF 2020, tak berlebihan jika menyebut Pratama Arhan sebagai salah satu pemain andalan timnas Indonesia di masa mendatang. Apalagi, pemain berusia 20 tahun ini dikabarkan tengah diminati sejumlah klub luar negeri karena performanya yang menawan.

- Iklan -

Perjalanan Panjang

Pratama Arhan yang lahir di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada 21 Desember 2001 ini, memulai perjalanan panjangnya di dunia sepak bola pada 2012. Ketika itu berlatih bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Mustika.

Setelah tiga tahun menimba ilmu di sana, Arhan kemudian bergabung dengan salah satu SSB terbaik di Semarang, yakni SSB Terang Bangsa. Di sana, bakatnya terpantau radar PSIS Semarang yang tengah menyusun tim Elite Pro Academy (EPA) U-18.

Pada 2018, ia bergabung dengan PSIS U-18 yang sukses menjadi runner-up EPA Liga 1 U-18 2018. Kemudian, Arhan sempat promosi ke tim PSIS U-20 pada 2019 dan sejak saat itu karirnya terus melesat hingga level tim nasional.

- Iklan -

Potensi besar Pratama Arhan tercium oleh Shin Tae-yong yang saat itu tengah mempersiapkan tim terbaik untuk tampil di ajang Piala Dunia U-20 2021. Pratama Arhan menjadi salah satu nama pemain yang sering dipasang Shin Tae-yong saat timnas U-19 Indonesia menjalani pemusatan latihan di Kroasia.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Saat itu, ia mencatatkan debutnya bersama timnas U-19 ketika berjumpa Bulgaria U-19 pada laga uji coba pada 5 September 2020. Pemain asal PSIS Semarang ini juga mendapat kepercayaan sebagai kapten tim. Selama berada di Kroasia, ia juga sering menyandang status sebagai kapten timnas U-19 Indonesia.

Setelah merampungkan TC di Kroasia dan kembali ke Indonesia, Pratama Arhan langsung mendapatkan kontrak profesional dari PSIS Semarang. Debutnya di level profesional tercipta ketika skuad Mahesa Jenar tampil di turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

- Iklan -

Performa impresifnya bersama PSIS di Piala Menpora 2021 itu berbuah manis. Pratama Arhan menyabet gelar sebagai Pemain Muda Terbaik Piala Menpora 2021.

Meskipun usianya saat itu baru menginjak 19 tahun, tetapi kepercayaan pelatih Shin Tae-yong kepada Pratama Arhan tak pernah memudar. Selain bersama kedua kelompok usia tersebut, Shin Tae-yong juga masih mempercayakan posisi bek kiri kepada Arhan di skuad timnas U-23 Indonesia.

Dukungan Ibu

Pratama Arhan kini menjadi idola di Tanah Air. Apalagi, kini dia resmi menjadi pemain Tokyo Verdy, yang berkompetisi di J2 League alias kasta kedua Liga Jepang. Jauh sebelum namanya menjadi buah bibir, Pratama Arhan ternyata memiliki masa lalu yang penuh liku.

Pencapaian Arhan sampai di titik seperti ini, tidak lepas dari kerja kerasnya sejak kecil dan juga dukungan besar keluarga, terutama sang ibu. Surati, ibunda Arhan yang sehari-hari bertani dan berjualan sayur, selalu menyaksikan aksi Arhan dalam setiap penampilannya di lapangan hijau.

Baca Juga:  Ini Profil dan Kontroversi Ahmed Al Kaf, Wasit Indonesia vs Bahrain

“Tapi temen-temen, di balik Arhan, ada satu sosok yang lebih penting. Dialah Bu Surati. Ibunda Arhan. Perempuan 44 tahun yang berjuang dengan peluh di sawah, bertani dan berjualan sayur demi menyokong cita-cita Arhan,” tulis Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada akun twitter miliknya.

Bahkan Ibu Surati harus berutang untuk membelikan sepatu Arhan, membiayai latihan di SSB Terang Bangsa, dan mengikuti turnamen mengasah kemampuan Arhan. Hingga Arhan masuk PSIS Semarang dan dipanggil Timnas.

Sang ibu menceritakan bahwa dirinya membelikan sepasang sepatu sepak bola yang dibanderol dengan harga Rp25 ribu. Namun, saat baru dipakai pertama kali, sepatu itu sudah jebol. “Kan kami orang desa, orang miskin, punyanya cuman Rp25 ribu itu, jadi ya terpaksa ibu beli sepatu yang harganya Rp 25 ribu itu untuk Arhan dan sekali pakai jebol, nggak bisa terpakai lagi,” ucap Surati dilansir dari YouTube Imam Juna.

Sebagai orang tua, Surati merasa bangga dengan prestasi yang dicapai putra sulungnya. Ia selalu mendoakan dan mendukung Pratama Arhan yang berjuang bersama Skuat Garuda.

“Semoga Arhan tetap menjadi anak yang baik, saleh, attitude-nya tetap dijaga, Salat lima waktunya jangan lupa dan terus berusaha, berjuang untuk Indonesia. Semoga Arhan bisa menjadi yang terbaik,” pungkas Surati. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU