Permusuhan yang Kekal Abadi, Antara Setan dan Keturunan Adam dan Hawa

Oleh : Nurhayana Kamar

Setelah berhasil membuat Adan & Hawa, melanggar ketetapan Allah, hingga bapak dan ibu manusia itu, dikaluarkan dari surga, upaya setan menjeruskan tidak berhenti disitu.

Setan tetap dendam, kepada Adam & Hawa. Dendam setan bukan hanya ketika Adam dan Hawa masih disurga. Hingga nenek leluhur kita itu, dikeluarkan oleh Allah dari surga dan turun ke bumi, hingga dunia ini lenyap tertelan bumi, pada hari kiamat kelak.

Ketika Adam & Hawa telah tiada, setan melanjutkan perbuatan jahatnya kepada manusia, anak cucu Adam dan Hawa. Dan luar biasa, dendamnya kesumat, hingga hari kiamat.

Pengikut Setan

Kerja setan yabg juga beranak pinak bersama keturunannya, Juga tiada henti menggoda, untuk menjerumuskan anak cucu Adam dan Hawa. Satu kali dalam 24 jam, terus menerus hingga kiamat. Hanya manusia yang kuat iman, dan berakal cerdas, yang lolos dari hodaan setan. Itupun tidak bisa dijam8n seterusnya bisa dipertahankan hingga ajalnya menjemput.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Selasa, 22 Oktober 2024: Kesaksian Roh

Karena hati manusia ibarat angin di dalam dada, kembang kempis. Dimana manusia lengah, disitu setan masuk.

Jangan manusia biasa yang tidak kuat dasar keislamanya, ulama dab tidak sedikit guru pesantren, yang dapat “tergoyahkan”.

Makanya, dalam kita suci ummat Islam, Al-Qur’an, Allah memerintahkan jangqn sekali kali melalaikan arau meninggalkan salat lima waktu. Agar setan tidak mendekat. Dan tetap selalu dalam keadaan ada wudhu. Karena, saat berwudhu saja, seran lari tunggang langgang, menjauh.

- Iklan -

Karena kelak, di hari penghisapan nanti (hari kiamat) amal manusia ditimbang. Yang lebih banyak baiknya, masuk surga Setelah “dicuci” dosanya di neraka. Yang sama sekali tidak ada amal baiknya, itulah hasil kerja baiknya setan, menjadi temannya di neraka.

Apalagi di saat bulan Ramadhan. Konon setan dibelenggu. Agar ummat Islam, tidak goyah imannya, untuk menyelesaikan ibadah puasa dan salat tarwihnya, selama bulan Ramadhan. Soal banyak yang tidak menjalankan ibadah Ramadhannta dengan sempurnah. Itu mungkin bukan lagi karena godaan setan, tetapi tidak lolos dari ujian Allah SWT.

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Minggu, 10 November 2024: Persekutuan dalam Injil

Satu setan menggoda, bukan hanya dalam.banyak orang, atau segelintir orang, tetapi orang per orang.

Bila hal tersebut direnungkan, timbul pertanyaan, apakah setan sama jumlahnya dengan manusia ? Sehingga ada setiap setan yang mendekati orang perorang ?

Agaknya.jumah setan tidak sebanyak dengan manusia. Tapi manusia yang berhasil, diperdaya atau tergida oleh setan, mungkin itulah yang menambah junlah setan, dan menjadi pengikutnya. Dialah yang membantu seran menggoda atau memperdaya sesamanya manusia. Ada istilah orang Bugis, menyevut manusia tersebut dengan istilah, ‘setang mallino”, setan yang berwujud manusia atau manusia yang berwujud setan. (Berbagai sumber- bersambung)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU