Perpustakaan SD Negeri Borong Siap Diakreditasi

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong, siap mengikuti akreditasi yang diadakan Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Kepala UPT SPF SDN Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd optimis sekolahnya akan lulus akreditasi. Bahkan, ia menargetkan sekolahnya akan meraih akreditasi A.

“Insya Allah, kita akan penuhi kriteria yang jadi ketentuan akreditasi tersebut,” kata kepala sekolah yang akrab disapa Bu Indri itu, Kamis, 4 Maret 2021.

Untuk mencapai target akreditasi A, sekolahnya tengah melakukan pembenahan perpustakaan, di antaranya mengembangkan Kantin Baca, sehingga anak-anak bisa membaca di kantin sekolah atau selasar perpustakaan, termasuk upaya menambah koleksi perpustakaan.

Salah satunya, melalui kegiatan “Bederma dengan Buku” yang mengajak masyarakat menyumbang dan mewakafkan buku-buku layak baca untuk kalangan anak-anak.

Menurutnya, dukungan kepada perpustakaan sekolah tak hanya dari orangtua. Masyarakat juga bisa menyumbangkan buku-buku sebagai bentuk partisipasi dalam gerakan literasi.

Buku-buku yang akan disumbang itu, bisa diantar langsung ke sekolahnya di Jalan Borong Raya Nomor 8 Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar.

“Kami juga sudah melengkapi beberapa fasilitas pendukung seperti memasang CCTV, menyediakan komputer, dan layanan digital untuk pengunjung, sehingga bisa diakses secara online,” jelasnya.

Baca Juga:  Kumpulan Cerita Dongeng untuk Anak Sebelum Tidur

Sementara Kepala Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, menambahkan bahwa aplikasi digital yang digunakan untuk menjangkau pengunjung secara daring adalah SLIMS.

- Iklan -

Aplikasi ini memudahkan pemustaka memilih dan membaca konten pada perangkat digitalnya.

“Di aplikasi itu juga sudah ada barcode, daftar bibliografi, daftar anggota, data sirkulasi, dan pelaporan tahunan secara otomatis, dan lain-lain,” papar Sapar, pustakawan alumnus UIN Alauddin Makassar tentang manfaat aplikasi yang digunakan.

Uniknya, meski kartu perpustakaan itu menggunakan barcode tapi diberi nama Kardus. Kardus merupakan akronim dari Kartu Daur Ulang Perpustakaan.

Kardus ini bagian dari pemanfaatan daur ulang (reuse). Karena memang kartu itu terbuat dari kardus bekas.

Dengan Kardus, diharapkan bukan hanya akan semakin mendekatkan pemustaka pada perpustakaan, tapi juga mengajak anak-anak cinta lingkungan.

“Kardus ini adalah inovasi yang punya sasaran ganda, yakni mendukung program sekolah Adiwiyata sekaligus gerakan literasi sekolah,” kata Rusdin Tompo, penulis buku dan pegiat literasi yang ikut mendukung perpustakaan SD Negeri Borong agar segera terakreditasi.

Inovasi, berjejaring dan merekrut relawan juga menjadi salah satu strategi Perpustakaan “Gerbang Ilmu” untuk menambah poinnya.

Baca Juga:  Kehidupan Beranjak Dewasa Natarina, Putri Taufik Hidayat

Sejak dua bulan terakhir, perpustakaan sekolah ini punya relawan, seorang mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang. Relawan dimaksud bernama Risda Nur Ainun, berusia 23 tahun.

Mahasiswa semester akhir itu tadinya hanya berlibur ke Makassar, sambil menunggu penyelesaian kuliahnya. Tapi gara-gara pandemi Covid-19, dia tertahan kembali ke kampusnya.

Selama 2 bulan menjadi relawan, Risda meng-input buku-buku koleksi Perpustakaan “Gerbang Ilmu” SD Negeri Borong ke perangkat komputer.

“Kebetulan jurusan saya cocok dengan apa yang dilakukan di perpustakaan, jadi saya bersedia memasukkan data-data buku ke komputer,” ungkapnya, sambil membereskan buku-buku yang sudah di-input.

Peng-input-an data-data buku menjadi target yang mesti dipenuhi agar semakin banyak buku yang bisa diakses secara digital. Apalagi, sumbangan buku dari peserta didik dan orangtua juga terus berdatangan.

Seorang murid SD Negeri Borong, Syifa Putri NH, kemarin diantar ibunya datang ke perpustakaan untuk menyumbang buku. Murid kelas 3 itu langsung menyerahkan buku sumbangannya kepada Saparuddin.

“Kita mau membiasakan orang untuk berbagi buku. Apalagi buku-buku itu disumbangkan ke perpustakaan sekolah, yang akan digunakan oleh banyak anak dalam jangka panjang,” pungkas Bu Indri. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU