Peserta Guru Penggerak Angkatan 2, 3.004 Peserta Lulus, Yuk Intip!

Kemendikbudristek telah menerbitkan Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah di mana itu adalah wujud komitmen kementerian untuk menempatkan Guru Penggerak sebagai pemimpin pembelajaran. “Kepada para gubernur, bupati dan walikota untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru hebat ini agar bisa menjadi kepala sekolah yang akan siap untuk menciptakan ekosistem belajar yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif,” pintanya.

Sementara itu, kepada Guru Penggerak, ia berpesan pembelajarannya agar dapat terus berpihak kepada murid dan teruslah bersemangat untuk belajar dan berbagi, menguatkan budaya refleksi dan kolaborasi guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. “Kini Bapak dan Ibu memiliki rekan-rekan seperjuangan yang siap untuk saling bersinergi menggerakkan eksosistem pendidikan Indonesia di wilayah masing-masing,” ujar Direktur Praptono.

Lukman Masnur, Guru Penggerak Kabupaten Gorontalo begitu menikmati proses pendidikan guru penggerak karena di dalamnya ada diskusi dan kolaborasi menarik dengan guru-guru hebat. “Itu membuat saya lebih mudah dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada di sistem manajemen pembelajaran learning management system (LMS),” ungkapnya.

Berikutnya adalah Muhammad Husen. Ia merupakan Guru Penggerak asal Kota Ternate. Menurutnya, secara konseptual, materi, modul, serta LMS disajikan sangat baik. “Secara konsep, kurikulum, tim pendamping, LMS, modul lokakarya benar-benar direncanakan dengan matang dan terstruktur,” ucap Chandra Arisandy, Guru Penggerak Kabupaten Lahat senada dengan Husen.

Baca Juga:  Berantas Judi Online, Pemerintah Tetapkan Tiga Prioritas

Sementara itu, dampak yang dirasakan setelah mengikuti PGP adalah proses pembelajaran yang semakin menarik, tidak membosankan, berkat adanya pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini disampaikan Guru Penggerak Kota Banjar, Rifah Radhiyati. Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Harunsyah, Guru Penggerak dari Kota Jambi. “Jika dulu saya yang menuntut siswa untuk menurut, setelah saya mengikuti pendidikan Guru Penggerak, saya menuntun siswa sesuai talenta dan kompetensinya,” tutur Harunsyah.

Berbagai testimoni positif juga mengalir dari para pemangku kebijakan di daerah. Beberapa di antaranya adalah Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie. “Dengan program Guru Penggerak, Belitung begitu yakin, anak-anak akan memiliki masa depan yang lebih cemerlang. Kami percaya bahwa inovasi dan inspirasi yang dilakukan program ini akan mampu menjadikan anak-anak yang punya masa depan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka,” ujar Isyak.

Baca Juga:  Percepat Transformasi Digital, Kemendikdasmen Bahas Pembelajaran Coding dan AI

Berikutnya, Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmi yang menyampaikan dukungan untuk program Guru Penggerak. “Saya juga mendukung agar Guru Penggerak diberikan prioritas untuk menjadikepala sekolah, pengawas sekolah, dan pelatih bagi guru, agar guru-guru menjadi lebih professional untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia,” katanya.

“Saya bertekad untuk semakin memperkuat komitmen dan dukungan terhadap berbagai program Kemendikbudristek,” lanjut Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Ben Brahim S. Bahat yang turut memberi dukungan.

Tak ketinggalan, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi juga menyampaikan dukungannya. “Pemerintah Kota Cirebon siap mengangkat Guru Penggerak yang sudah memenuhi syarat sesuai regulasi menjadi kepala sekolah dan atau kepala sekolah,” ujarnya menyampaikan komitmen pemerintahnya.

- Iklan -

Turut hadir secara daring, yaitu: Sekretaris Direktur Jenderal (Sesdirjen) GTK, Nunuk Suryani; Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yaswardi; Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Santi Ambarukmi; Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widiharto; Pelaksana tugas Direktur Profesi Guru, Temu Ismail; serta Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Praptono.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU