Oleh: Nurhayana Kamar
Bagi turis asing, Toraja lebih mereka kenal sebagai daerah tujuan wisata dibanding Sulawesi Selatan dan Makassar yang menjadi ibukota provinsi.
Padahal, hampir semua kabupaten yang ada di Sulewesi Selatan, memiliki obyek wisata yang menarik.
Sama juga dengan Bali. Provinsi pulau Dewata ini, lebih populer sebagai daerah tujuan wisata ketimbang nama Indonesia.
Entah bagaimana cerita awalnya, sehingga terjadi seperti itu. Toraja dan Bali sudah sangat lama dikenal turis asing.
Mungkin karena faktor alamnya yang sejuk? Atau karena faktor tradisi dan budaya yang unik? Yang pasti, memang Toraja dan Bali memiliki budaya dan tradisi yang unik, serta alam yang sejuk.
Memang ada budaya dan tradisi Toraja yang sudah kesohor di kalangan turis manca negara, yaitu budaya pemakamannya yang unik. Pesta besaran-besaran, meriah dengan pemotongan hewan yang disebut “Tedong Bonga”. Istilahnya “Rambu Solo”.
Hewan tersebut harganya sangat mahal, ratusan juta rupiah. Bahkan ada yang bernilai miiaran rupiah. Sehingga ada yang menyebut orang Toraja, menabung untuk mati.
Namun acara tersebut dilaksanakan secara bergotong royong. Saling sumbang, terutama bagi yang juga sudah pernah disumbang.
Pernyataan tersebut masuk akal. Sebab bila ada yang meninggal lantas belum mencukupi dananya untuk menghadirkan Tedong Bonga, mayatnya disimpan hingga ada kemampuan melaksanakan pesta pemakaman.
Acara pemakamannya pun unik, mayat dikuburkan di dinding batu gunung. Setinggi apapun gunung batu tempat penyimpanan mayat, tetap bisa dijangkau. Karena diorek secara beramai-ramai.
Itulah salah satunya yang menarik kunjungan wisatawan. Dan biasanya bila ada pesta kematian, wisatawan asing pun ramai ke Toraja. Dan hampir setiap tahun, di akhir Desember, ada kegiatan tersebut.
Saat Syahrul Yasin Limpo menjabat Gubernur Sulsel, ada event tetap setiap tahun yang diberi nama Lovely Desember. Tak hanya orang asing yang datang meramaikan Toraja. Juga dari keluarga masyarakat lokal yang tinggal di luar Sulsel.
Terlepas dari adanya budaya pemakaman yang unik tersebut, alam Toraja memang memberikan pesona yang inipun disenangi turis asing.
Alamnya sejuk indah, dengan pohon-pohon kembang yang menghiasi jalan-jalan, sepanjang wilayah Toraja.
Begitu memasuki gerbang wilayah tersebut, perasaan langsung senang, karena merasakan kesejukan. Angkutan transportasinya pun yang selalu digunakan orang asing, juga memberikan kenyaman. Bisa tidur dengan selonjor. Untuk menikmati masa libur, memang tepat dihabiskan di Toraja. (*)