Petuah Agama, Jangan Sibukkan Diri dengan Celaan Orang Lain

Semua agama mempetuahkan, agar kita tidak menyibukkan diri dengan aib atau celaan terhadap orang lain.

Atau seperti bunyi pepatah, “Semut mati di seberang lautan, tampak. Gajah mati dipelupuk mata tiada tampak”

Saling Mengisi

Secara logika memang patut dicamjan hal tersebut.Tidakkah selalu dikatakan bahwa, yang namanya manusia, tidak ada yang sempurnah. Pada diri setiap manusia, masing masing ada kekurangan dan kelebihan. Atas dasar itu, manusia saling mengisi.

Baca Juga:  Sekelumit dari Kemuliaan Abu Bakar Shidiq

Yang memiliki kesempurnaan hanyalah Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sesungguhnya memang tidak ada untungnya, memikirkan aib atau celaan orang lain. Mungkin lebih ada untungnya memikirkan kekurangan diri sendiri.

Muhammad bin Nadhr Al Haritsi rohimahullah berkata, ” Disebutkan tentang seseorang di sisi Rabie’ bin Al Khutsaim, beliau berkata, ” Aku sendiri belum ridho kepada diriku. Lalu apakah aku akan sibuk mencela irang lain ?

Baca Juga:  Natal dalam Islam: Perspektif dan Penghormatan terhadap Isa Al-Masih

Udstaz Avu Yahya Badrusalam Lc menuliskan, sesunghuhnya banyak manusia yang takut kepada azab Allah, atas dosa dosa orang lain Tetapi mereka merasa aman atas dosa dosanya sendiri. (Syu’aibul Iman 16/100).

“Maka sibukkanlah memikirkan aib dan kekurangan diri sendiri Jangan sibuk mengibgat kelebihan diri sendiri. Karena hal itu hanya akan menimbulkan sifat ujub dan sombong”, tulis Udstaz Abu Yahya Badrusalam Lc. (Ana)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU