Platform Merdeka Mengajar Dorong Akses Pengembangan Kualitas Guru di Daerah 3T

Elsa Nofarita Haumeni, guru SMAN 1 Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, NTT berbagi kisah bagaimana platform Merdeka Mengajar membantunya dalam proses pembelajaran. Ia mengaku senang karena dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fiturnya seperti pelatihan mandiri dan juga mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.

Tidak hanya itu, menurut Elsa, ia juga sering mendapatkan inspirasi dari fitur ‘Bukti Karya’ yang diunggah oleh rekan-rekan guru di seluruh tanah air. “Saya merasa platform Merdeka Mengajar membantu saya yang berada di daerah ini supaya tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa saya terapkan di kelas sehingga murid-murid saya juga bisa belajar dengan maksimal,” ucapnya.

Kisah serupa disampaikan Muhamad Firman, guru Matematika di SMPN 9 Satu Atap Belimbing, Kabupaten Melawi Kalimantan Barat. Dikatakannya bahwa Kurikulum Merdeka sangat memudahkan para pengajar di daerah 3T, karena sifatnya yang dapat menyesuaikan dengan situasi belajar mengajar.

- Iklan -

Menurut Firman, dirinya sangat terbantu karena bisa mengatur waktu dan menyesuaikan pembelajaran karena murid-muridnya sangat berbeda dengan di kota, apalagi didukung dengan adanya Kurikulum Merdeka, ia bisa merasakan kebebasan untuk berinovasi menyesuaikan kondisi dan tantangan yang ada.

Baca Juga:  Anies Baswedan Hadiri Syukuran 2 Tahun Masjid At Tabayyun

“Untuk menggunakan platform Merdeka Mengajar, memang sejujurnya kami sulit karena terbatas jaringan, tetapi fitur-fiturnya memang sangat membantu kami dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Meskipun sinyal cukup sulit, tetapi guru-guru di sini tetap bersemangat dan tidak kalah dengan di kota,” terang dia dilansir dari situs resmi Kemendikudristek.

Bagi Firman, tidak masalah jika harus naik ke atas bukit atau jalan ke daerah yang ada sinyalnya untuk membuka, mengunggah bukti karya, atau mengunduh dulu materi perangkat ajar untuk kemudian dipakai di dalam kelas.

- Iklan -

Sementara itu, Muhammad Arifoeddin, guru SMPN 2 Soe, Nusa Tenggara Timur mengatakan hal senada. “Guru-guru di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat terbantu dengan adanya platform Merdeka Mengajar karena menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka,” tuturnya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, dalam fitur platform Merdeka Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan dalam mengembangkan diri. Selain itu, ada perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka.

Baca Juga:  Raffi Ahmad Jadi Waketum, Apa itu KADIN? Ini Penjelasannya

“Fitur asesmen murid yang dikembangkan dapat membantu guru dan tenaga kependidikan dengan cepat melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi sehingga pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik,” terang Arif.

- Iklan -

“Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun guru berada,” imbuhnya.

Dari Manokwari, Papua Barat, Dolfanweik Hukom, guru SMPN 2 Manokwari menyampaikan bahwa Fitur Pelatihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar benar-benar melatih dirinya untuk konsisten menyelesaikan menu pelatihan tanpa paksaan atau tekanan.

“Saya juga dapat belajar dari para guru hebat lainnya di Indonesia melalui Video Inspirasi, Karya Nyata, dan Komunitas Belajar cukup melalui ponsel saya. Tentunya ini juga menjadikan saya semakin tertantang dan terbantu secara kreatif untuk menggerakkan komunitas di daerah saya,” ucapnya antusias. (*)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU