Platform Merdeka Mengajar, Mampukan Guru Berlatih Mandiri

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani mengatakan, dulu guru-guru sangat tergantung dengan diklat maupun kegiatan resmi dari pusat untuk belajar.

“Namun kini, keberadaan platform Merdeka Mengajar memampukan guru untuk belajar dan berlatih secara mandiri sehingga menjadi solusi efektif untuk menjembatani tantangan jarak dan waktu,” ungkapnya.

Seperti yang disampaikan Elsa Nofarita dari Kupang NTT, salah satu fitur di dalam platform Merdeka Mengajar yang cukup populer dan sangat dirasakan manfaatnya oleh para guru pengguna adalah ‘Bukti Karya’ karena memungkinkan jutaan guru se-Indonesia dapat saling berhubungan untuk saling menginspirasi.

“Hingga saat ini, capaian menu Bukti Karya di platform Merdeka Mengajar sudah mencapai lebih dari 80 ribu karya yang sudah diunggah oleh lebih dari 30 ribu guru dari berbagai provinsi. Ini adalah bukti positif semangat Merdeka Belajar sudah benar-benar menjadi gerakan yang menular dan berdampak positif di berbagai daerah di Indonesia,” tambah Nunuk Suryani.

Baca Juga:  Gerakan "Sahabat Nasional", Bantu Siswa Tak Mampu dan Berdayakan Lansia

Di dalam fitur Bukti Karya, para guru dapat mengunggah hasil karyanya seperti bahan ajar, praktik pembelajaran, modul ajar, praktik baik, kepemimpinan sekolah, serta karya lainnya yang diciptakan secara mandiri untuk bisa dimanfaatkan guru lainnya.

Dalam rangka meningkatkan kualitas Bukti Karya yang dihasilkan para guru, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan Pekan Bukti Karya pada 8-12 Agustus 2022 lalu secara daring dan dilanjutkan secara luring pada 5-7 September 2022.

Baca Juga:  Mengenal Komunitas Farmasi di Indonesia: Peran, Tantangan, dan Kontribusinya dalam Kesehatan

Dari ribuan karya yang diunggah dalam Bukti Karya selama periode dua minggu, akhirnya terpilih 45 peserta berdasarkan empat kategori. Kategori pertama, yakni inspiratif untuk karya yang paling banyak dilihat. Kategori kedua, kepopuleran karya yang paling banyak dibagikan.

Selanjutnya, kategori ketiga, kebermanfaatan karya yang paling banyak disimpan atau diunduh, serta kategori keempat, gotong royong untuk karya yang paling banyak diunggah oleh perwakilan komunitas belajar pada suatu provinsi.

Rencananya, karya-karya inspiratif ini juga akan dipamerkan pada peringatan Hari Guru Nasional akhir November mendatang. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU