PNUP Cetak Wirausaha Baru Berbasis Iptek melalui PPK

Makassar, FajarPendidikan.co.id – Saat ini masih banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur dan sebagian besar dari mereka tidak memiliki keterampilan berwirausaha sebagai dampak dari sistem pendidikan yang berorientasi pada menghasilkan lulusan pencari kerja, bukan pencipta kerja. Berangkat dari hal itulah, Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menjadikan program kewirausahaan bagi mahasiswa sebagai salah satu kurikulum pembelajaran nasional dan menjadi mata kuliah.

Sebagai mata kuliah, kewirausahaan di PNUP diajarkan di setiap program studi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Pembelajaran kewirausahaan dilaksanakan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman berwirausaha. Selain sebagai mata kuliah, program kewirausahaan di PNUP juga dibuatkan wadah dalam bentuk unit kewirausahaan yang melaksanakan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) 2018 berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

Menurut salah seorang dosen pengajar kewirausahaan sekaligus ketua PPK PNUP, Nurhayati, S.Si., M.T., PPK merupakan program kegiatan pembimbingan dan pendampingan usaha sekaligus monitoring hasil dan evaluasi usaha yang dilakukan secara berkelanjutan dengan pendanaan dari Kemenristekdikti sejak tahun 2017 hingga 2019. “Melalui PPK diharapkan lahir budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dan menumbuhkan motivasi berwirausaha bagi mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha baru sehingga pola pikir sebagai lulusan pencari kerja berubah menjadi pencipta kerja,” terangnya.

Baca Juga:  Karir Cemerlang untuk Lulusan Farmasi: 10 Perusahaan Terbaik untuk Bergabung

Pelaksanaan kegiatan PPK terdiri atas beberapa rangkaian yang telah dimulai pada April lalu hingga akhir November.  Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi, diklat kewirausahaan, magang, pembuaan business plan, penetapan peserta PPK-PNUP 2018, penandatanganan kontrak kerja bantuan dukungan start-up usaha, serta bimbingan teknis penjualan online dan branding usaha.

Sosialisasi PPK 2018 diikuti lebih banyak peserta dibandingkan tahun lalu yaitu sebanyak 64 peserta. Setelah melalui seleksi administrasi dan presentasi proposal bisnis, akhirnya ditetapkan sebanyak 24 peserta yang lolos mengikuti diklat kewirausahaan.

“Dalam diklat tersebut, peserta harus mengerjakan business plan yang telah ditentukan sebagai syarat untuk memilih 20 peserta terbaik yang berhak mengikuti tingkat akhir program berupa penandatanganan kontrak kerja bantuan dana inisiasi usaha, bimbingan start-up usaha, dan akan tampil dalam acara Entrepreneur Day dan Expo Usaha yang diadakan pada 24 November mendatang,” jelasnya.

Baca Juga:  Hari Disabilitas Internasional, ILMPI Wilayah VI Gelar Gemilang Inklusi

Selain itu, sambungnya, guna mengasah kemampuan lapangan peserta PKK PNUP melakukan magang kewirausahaan di beberapa tempat usaha kecil yang tersebar di Makkassar.

“Kewirausahaan di kalangan mahasiswa giat digencarkan sebagai salah satu usaha menekan angka pengangguran dengan memberi bekal kewirausahaan kepada mahasiswa sekaligus sebagai motivasi agar mahasiswa tidak ragu untuk mengembangkan kewirausahaan sehingga pada nantinya mampu menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global,” terangnya.

“Sejak dini harus ditanamkan sugesti di dalam diri setiap mahasiswa bahwa, begitu lulus kuliah mereka harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan bukan mencari lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan, berarti akan terserap lagi sejumlah tenaga kerja lainnya sehingga secara tidak langsung dapat memotong mata rantai pengangguran secara perlahan-lahan,” pungkasnya.(Rls)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU