Gowa, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Selatan melalui Kabag Pembinaan Masyarakat mengajak mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 61 UIN Alauddin Makassar untuk menangkal paham radikalisme di masyarakat.
Hal itu disampaikan Kabag Pembinaan Masyarakat Polda Sulsel, AKBP Muhammad Darwis S H M H Saat membawakan materi pembekalan KKN Angkatan 61 UIN Alauddin di Gedung Auditorium Kampus II Samata-Gowa, Senin, 18 November 2019.
“Peranan mahasiswa dalam menangkal radikalisme sangat besar, kenapa? karena mahasiswa bagian daripada masyarakat. Segala sesuatu yang ada dimasyarakat itu perkembangannya itu mahasiswa bisa sangat paham contohnya orang orang atau masyarakat prilakunya mulai menyimpan tidak memiliki toleransi cenderung berbuat pertemuan secara tertutup dan melibatkan secara umum sudah tanda dan ciri-cirinya ada,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mahasiwa adalah orang yang mempunyai pendidikan yang sudah maju. Memiliki pemahaman intelektual dan kemampuan untuk mencegah orang-orang yang sudah terpapar radikalisme.
“Jadi untuk menangkal radikalisme kami telah membuat pendamping setiap universitas. Jika ada gerak gerik mencurigakan bisa menyampaikan kepada wakil rektor yang membidangi kemahasiswaan kemudian koordinasi dengan kami,” ujarnya.
Menurutnya, awal mula yang terpapar paham radikalisme inilah pertama dimulai karakter rumah tangga seseorang pada saat dia lahir, kemudian pembinaan dalam keluarganya tidak bisa dirubah oleh karena itu terjadi yang namanya egoisme dalam dirinya, pada saat seperti itu memiliki paham radikal.
“Egoisme yang timbul dalam diri manusia ini adalah sebenarnya dibalik semua yang terjadi dalam kekerasan aksi,” jelasnya.
Untuk mencegah hal itu, Darwis mengungkapkan selain mahasiswa untuk mencegah perlu dari lingkungan sekitar seperti sekolah dan orang tua.
“Jika itu semua berperan seperti orang tua dan sekolah tidak ada lagi muncul pemahaman radikalisme, saya jamin itu ditambah pembinaan Agama,” ungkapnya.
Untuk diketahui, KKN kali ini diikuti sebanyak 1.702 Mahasiswa dari delapan fakultas yang akan disebar ke 10 Kabupaten di Sulawesi Selatan. (FP/Rls)