PPDB Online 2022 Makassar, Server Lalod Masih Jadi Kendala di Beberapa SD

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2022 Makassar, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah dibuka sejak 20 Juni 2022.

Progres pendaftaran siswa untuk tiap sekolah juga sudah terlihat. Tapi server yang lambat loading (loading) masih jadi soal, terutama di awal pelaksanaan PPDB.

Hal itu diungkap oleh beberapa sekolah, yang serentak melaksanakan PPDB Online, sesuai jadwal Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Plh Kepala UPT SD Negeri Parinring, Andi Etty Cahyani, SPd, Rabu, 22 Juni 2022, menyampaikan bahwa sejauh ini pelaksanaan PPDB di sekolahnya berjalan baik.

“Alhamdulillah baik, cuma kadang terkendala di server yang lalod,” katanya.

Pendaftaran di sekolah yang berada di Kecamatan Manggala itu, mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00. Sampai hari ketiga, sudah 38 anak terdaftar.

Pada tahun ajaran 2022/2023 ini, sekolah tersebut akan menerima sebanyak 50 siswa untuk dua kelas.

Jumlah 50 ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu, yang hanya menerima jumlah pada kisaran itu.

Guru yang akrab disapa Andi Etty itu menambahkan, ada beberapa anak yang mendaftar di sekolahnya tidak dari sekolah Taman Kanak-kanak (TK).

- Iklan -

Jumlah mereka sekira 6 anak. Menurutnya, anak-anak ini tetap diterima, namun nanti dibuatkan akun tersendiri.

Salah seorang panita PPDB SD Negeri Borong, Syahrina, S.Pd, juga mengakui ada kendala jaringan yang dialami di awal pelaksanaan PPDB di sekolahnya. Namun kini relatif lancar.

Baca Juga:  Melintasi Sungai Deras, Polri dan TNI Pastikan Pilkada di Nagekeo Lancar

Pendaftaran lebih memprioritaskan pendaftar yang sesuai zonasi. Juga untuk anak-anak yang berumur 6 tahun ke atas karena terbaca oleh sistem.

“Kalau pun ada yang mendaftar di bawah usia itu, sekolah hanya meng-input saja,” terang Syahrina.

Ada cerita menarik terjadi di sekolah yang juga berada di Kecamatan Manggala itu. Yakni, ketika orang tua diminta memasukkan 3 nama sekolah negeri dan 2 sekolah swasta saat mendaftar online.

Rupanya, ada orang tua yang salah kaprah. Katanya, kalau dia mendaftar melalui sekolah negeri, tapi tidak lulus, dan akhirnya ke sekolah swasta, maka pemerintah yang tanggung biayanya.

Padahal tentu tidak demikian. Jadi, meski pelaksanaan PPDB Online sudah berjalan beberapa tahun, tapi tampaknya masyarakat masih perlu diberi pemahaman.

Padahal, sosialisasi sudah cukup genjar dilakukan melalui media massa dan berbagai platform media sosial, termasuk akun-akun sekolah.

Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, mengatakan jumlah siswa yang diterima sekolahnya pada tahun ajaran ini, sebanyak 56 anak atau dua rombel, di mana 75% di antaranya melalui jalur zonasi.

Kebijakan zonasi dalam penyelenggaraan PPDB Online memang membantu orang tua mendaftarkan anaknya. Tapi kemudahan akses jalan ke sekolah juga jadi pertimbangan mereka.

Baca Juga:  Penerimaan Rapor di MI DDI Seppange, Kepala Madrasah Pesankan Siswa Tetap Semangat Berprestasi

Syahrul, Satgas Kebersihan Kecamatan Rappocini, yang mendaftarkan anaknya di SD Inpres Banta-bataeng I, mengemukakan hal itu.

Disampaikan bahwa memang ada sekolah lain, yang masih masuk zonasinya, tapi untuk ke sekokah itu, dia harus memutar kalau pulang sekolah.

Akibat harus memutar, jaraknya menjadi jauh. Dia juga khawatir karena anak yang baru masuk SD biasanya butuh pengawasan dan antar-jemput.

Pria berusia 40-an tahun itu mengaku juga merupakan alumni SD Inpres Banta-bantaeng I. Semua anaknya juga bersekolah di tempat yang sama dengannya.

Tahun ini, dia mendaftarkan anak keempat, bernama Nur Aisyah Aqila, berusia 7 tahun.

Saat mendaftarkan anaknya, Syahrul dilayani oleh Marni, S.Pd, guru yang juga alumni SD Inpres Banta-bantaeng 1.

Guru kelas 1 itu mengakui, ada kendala jaringan internet yang kadang lalod. Pada hari pertama bahkan sama sekali tidak bisa diakses.

Tapi untuk dokumen yang jadi persyaratan, seperti KK dan akta kelahiran, rata-rata lengkap.

Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng 1, Hj Baena, SPd MPd menyampaikan, pada tahun ini sekolahnya menerima sebanyak 56 siswa atau 2 rombel.

Pendaftaran untuk jalur zonasi ini, hasilnya akan diumumkan pada tanggal 25 Juni 2022 nanti. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU