Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Kehadiran siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi tambahan suplemen bagi kami di Perpustakaan,” ungkap Tulus Wulan Juni Pustakawan Makassar.
Beberapa sekolah SMK rutin menempatkan siswanya setiap tahun mengikuti PKL di Dinas Perpustakaan Makassar.
Rata-rata mereka dari jurusan administrasi perkantoran dan komputer yang tentunya baru mengenal dunia Perpustakaan sebagai salah satu dunia kerja yang nyata bagi dirinya.
“Padahal saya sangat berharap ada dari jurusan ilmu perpustakaan yang datang juga PKL tentunya dengan harapan bisa mengimplementasikan ilmunya di perpustakaan bukan banyak datang untuk sebuah penelitian saja,” ungkap Tulus.
“Apalagi sudah banyak pesanan dari beberapa jenis perpustakaan yang meminta saya mencarikan tenaga perpustakaan dari jurusan ilmu perpustakaan dengan syarat magang dulu di perpustakaan,” tambahnya.
Jumat, 17 Juli 2020 adalah hari ketiga bagi siswa PKL dari SMK Nasional Makassar. Sebelum ditempatkan di bagian administrasi dan bidang masing-masing sesuai jurusan ilmunya, mereka diarahkan oleh pimpinan untuk membantu penataan layanan di Perpustakaan Umum Kota Makassar yang beberapa bulan ini perpustakaan umum dalam proses penataan ulang sekaligus mengenal apa itu Perpustakaan.
“Saya pun memberikan bekal sedikit sebelum mereka memilah buku sesuai kelas bukunya. Tentunya mulai dari 0 (nol) saya mengajarinya dibantu oleh teman-teman pustakawan lainnya,” terangnya.
“Alhamdulillah mereka bersemangat semua, tetap ceria dan bercanda dan saling bekerjasama dengan tetap dalam pantauan. Begitu semangatnya hingga mereka terbalik mengatur buku-buku di rak (Label punggung bukunya ada diatas) Kami pun semua tertawa tetapi tidak menertawai karena semua itu bagian dari proses belajar,” tutur Tulus sambil tertawa kecil.
“Saya mengatakan, tidak semuanya tahu tentang perpustakaan. Adik-adik yang praktek disini harus bersyukur karena akan memiliki pengetahuan yang berbeda dengan siswa lainnya. Anda semua ada di sumber ilmu sekarang dan harus tahu bagaimana mencarinya,” lanjutnya.
Sebelum pulang, mereka pun ada yang meminjam buku. Mungkin belum puas seharian di ‘samudra ilmu’. “Padahal saat bekerja, saya sempat melihat mereka sudah ‘mencari-cari’ waktu untuk bisa membaca,” tutupnya.(*)