Presiden Rusia Vladimir Putin: Setiap Pembicaraan dalam Dialog akan Gagal

Dialog antara Ukraina dan Rusia, tengah berlangsung. Hingga di hari keempat perundingan, belum kelihatan tanda-tanda, kesepakatan apa bakal dihasilkan. Yang pasti, perundingan dipatok paling cepat satu sampai dua minggu, atau di bulan Mei.

Beberapa hari sebelumnya, sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata, Presiden yang disegani dunia ini, melontarkan syarat untuk Rusia mengakhiri perang dengan Ukraina.

Pengakuan kedaulatan Rusia atas Krimea, demiliterisasi dan denazifikasi negara Ukraina dan memastikan status netral Ukraina. Presiden Putin menyebut antara lain demiliterisasi Ukraina dan pengakuan Barat atas kedaulatan Rusia atas semenanjung Krimea menjadi syarat untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina.

Putin mengungkapkan sejumlah syarat yang bisa menghentikan invasi ke Ukrainan saat melakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin, 28/2/2022.

“Vladimir Putin menekankan, penyelesaian hanya mungkin jika kepentingan keamanan sah Rusia diperhitungkan tanpa syarat, termasuk pengakuan kedaulatan Rusia atas Krimea, demiliterisasi dan denazifikasi negara Ukraina dan memastikan status netralnya,” demikian pernyataan Kremlin dilansir Reuters.

Pernyataan tersebut bersamaan dengan pertemuan antara delegasi Ukraina yang dipimpin Menteri Pertahanannya Oleksii Reznikov, dengan delegasi Rusia yang dipimpin penasehat presiden Rusia Vladimir Medinsky.

Kantor Berita Negara Beltha di Belarusia mengatakan, delegasi Ukraina dan Rusia bertemu di sebuah villa milik Presiden Belarusia Alexandre Loukashenko, dekat perbatasan Belarusia/ Ukraina.

Perundingan putaran pertama yang berujuan mengakhiri pertempuran antara kedua negara selesai tanpa kesepakatan berarti. Pembicaraan berlangsung selama hampir lima jam.
Sebelumnya Kiev enggan mengirim delegasi ke Belarusia, karena negara ini dianggap berperan memfasilitasi serangan Rusia ke Ukraina.

Belarusia telah menampung pasukan dan persenjataan Rusia yang kemudian digunakan untuk invasi ke Ukraina pada Minggu 27/2/2022. Pemerintah Minsk mengizinkan Moskow memasang senjata niklir di wilayah Belarusia.

- Iklan -

Menjelang negosiasi, pihak Ukraina mengajukan tuntutan untuk segera dan Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. Dalam pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbagai hal disampaikan Putin, diantaranya, dia akan menyelamatkan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari Ukraina.

Sementara Macron meminta Putin untuk menyelamatkan warga Sipil Ukraina dengan menghentikan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina.
Selain itu, Putin juga diminta mengamankan jalan Raya Utama, khususnya jalan dari selatan Kiev.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU